Sahabat, Menurutku..
Jujur saja ... aku merasa, aku tak mempunyai satu pun sahabat sampai detik ini. Aku hanya mempunyai teman, walaupun banyak tapi itu tak ada pengaruhnya buatku.
Sahabat itu seperti simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan satu sama lain bukan hanya satu pihak saja. Jujur selama ini, ikatanku dengan yang kupanggil "teman" seperti simbiosis komensalisme yang hanya satu pihak saja di untungkan sedangkan aku merasa tidak dirugikan ataupun tidak merasa diuntungkan.
Lho kenapa? Coba aja kalian pikirkan!
Yang namanya sahabat ... itu harus saling menghargai, mendukung, menyayangi, selalu ada setiap suka maupun lara, saling mendengarkan, tidak takut tersaingi, dan hal indah lainnya. aku selalu berusaha untuk melakukan itu tapi kenapa aku merasa, mereka tak pernah melakukan itu kepadaku.
Contohnya saja, disaat aku sedang ingin di dengarkan untuk menceritakan hal bodoh ataupun hal yang sangat penting di dalam hidupku. Jujur! Aku merasakan bahwa "teman" itu tak ingin mendengarkan ocehan yang tak jelas dariku, aku bisa melihat dengan jelas bahwa dia seperti malas untuk mendengarkan ataupun meladeni ucapanku. Aku bukan suudzon atau berpikir yang negative, tapi bukan sekali dua kali, dia melakukan hal yang seperti itu padaku.
Aku selalu berusaha untuk ada saat dia membutuhkanku, disaat sedang lara ataupun bahagia. Tapi sayangnya, dia tidak melakukan hal yang sama kepadaku. Terlalu banyak hal yang pada akhirnya aku memutuskan untuk menanggung semuanya sendiri.
Akupun tak tahu kenapa, sekarang aku merasa ada di titik/fase yang memang sudah tak percaya lagi untuk menceritakan yang serius atau bahkan yang bodoh sama sekali. Selain "teman" yang seakan malas mendengarkan, namun aku juga takut "teman" bukan hanya ingin mendengarkan tapi malah ingin menceritakan dan tersenyum bahagia di saat aku sedang lengah.
Sekarang, aku hanya mampu menguatkan mentalku untuk terus menjadi yang terbaik untuk "teman", walaupun terkadang memuakkan. Tapi setidaknya aku tak ingin mereka sepertiku yang hanya menanggung semuanya sendiri.
Dulu, aku selalu berpikir aku akan mendapatkan sahabat yang memang benar-benar definisi sahabat. Seperti di film-film ataupun di dunia drama. Tapi sayangnya, dunia drama dan dunia nyata itu sangat berbeda. Aku harus menerima kepahitan bahwa sahabat yang memang selalu ada itu tak ada.
Tapi, mungkin. Aku memang belum di takdirkan untuk bertemu dengan yang namanya sahabat! Dan membohongi diriku sendiri agar bisa percaya dan selalu menanti untuk bisa bertemu dan percaya, bahwa nanti aku akan bertemu dengan yang namanya sahabat, someday.
Okee ... aku udah menjelaskan sahabat menurutku, nah gimana nih menurut kalian! Kalau ada tambahan atau pengalaman boleh ya ceritakan di kolom komentar ... dan boleh untuk koment dan kasih aku saran, aku harus menjelaskan apa di sesi Menurutku...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Words
RandomDimulai dari hari ini. Kisah hidupku akan tertulis disini, dari 26 huruf akan menjelma menjadi ribuan kata yang akan dirangkai menjadi sebuah kalimat. All about you, about me or about us.