Selaku aku

12 1 0
                                    

selaku aku yang tidak banyak berperan, hanya bisa mengamati dari kejauhan


Tentang aku yang hanya sebatas manusia yang tidak bisa menjagamu dimana pun dan kapan pun, setiap hari bahkan setiap waktu. Tentang aku yang serba tidak tahu tentang keadaanmu. Kapan kamu benar-benar bahagia. Kapan kamu sedang tidak baik-baik saja. Kapan kamu jatuh dan bangun dari keterpurukan. Kapan kamu membutuhkan seseorang untuk memelukmu dan menenangkanmu.

Aku tidak bisa menggenggammu sebegitu eratnya, aku manusia yang menyayangimu sebagai manusia. Yang aku pun tidak tahu caranya dan harus bagaimana. Akulah orang yang tidak tahu, akulah orang yang sulit untuk memahami arti tentang cinta. Bagaimana dan ke siapa? Caranya harus bagaimana?

Aku tidak tahu caranya mendekat supaya semakin dekat, meski kita berpijak di bumi yang sama, meski kita memandang langit yang sama, meski kita di tempat yang sama tapi aku selalu merasa ada tembok yang memisahkan kita sehingga aku ragu untuk melangkah dan selalu menepi untuk melihat situasi hingga terjebak di pertengahan hitam dan  putih ini.

Takut tak sesuai dengan harapan sehingga aku hanya bisa diam dan tak mampu berucap, hanya mampu mencintai dalam degup dimana pikiranku menolak menyapa dan degup dimana fisikku menjauh. Memang klasik, seperti halnya matahari yang mencintai bumi dengan jaraknya. Meski katanya, ada orang  yang selalu di depan mata tapi takkan pernah sanggup menandinginya yang ada di dalam hati. Apakah waktu bisa mengubah aku, juga kamu? Atau mengubah kondisi kita sehingga tidak ada skat? Aku tidak tahu!

My WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang