Gak tahu ... abstrak.

17 1 0
                                    

Memang harusnya seperti ini, meratapi dan diam di realita ... berbeda sekali di sanubari yang tak pernah membiarkan fungsi setiap organnya berhenti sejenak. Mengistirahatkan yang pernah, sudah dan akan terjadi di kemudian hari. Harus ada evaluasi tapi ternyata semua sama saja, entah memang tidak mau di atur atau menunggu kesadaran supaya bisa teratur. Tidak tahu sedang menceritakan bahkan memikirkan apa, biarkan saja.

Hanya saja, semuanya seperti tidak mempunyai semangat entah karena cape atau karena kehilangan sesuatu yang memang dari awal tidak pernah terpikirkan untuk mempunyai sesuatu yang berbeda. Bukan ... Ya, mungkin bukan. Sudahlah, tidak perlu.

Mungkin hanya perlu beristirahat dari segala cerita yang tidak terduga dengan segala manfaat setelahnya, membuka pandangan bahkan pelajaran baru yang tidak boleh ditiru supaya menjadi lebih baik seterusnya. Itu gunanya.

Dari segala apa yang sudah terjadi, satu persatu orang datang dengan memberikan banyak cerita dari yang menjatuhkan sampai membakar kobaran api yang tadinya lilin menjadi obor yang tidak bisa dimatikan tapi akan redup beberapa saat, itupun jika aku mau dan mengizinkan. Namanya juga hidup! 

Tidak tahu apa yang mau diceritakan tapi biarkan logika dan hati ini berkolaborasi menciptakan sesuatu yang abstrak yang mungkin tidak akan di mengerti, satu persatu kata menjadi kalimat yang entah datang dari mana tapi biarkan dia lelah sendiri menulis apa yang tidak bisa ia ucapkan bahkan ceritakan. Cukup atau lanjut?

Mata sudah redup, pikiran sudah tidak mau lagi berjalan, wajah sudah tidak mau berekspresi, bahkan bibir ini sudah malas untuk membuka dan memberi asupan kepada telinga. Tapi kenapa bisa-bisanya tangan ini mengetik sembari di temani satu karya yang diulang-ulang seakan itu yang sedang dirasakan padahal ada beberapa bait yang memang tidak sesuai dengan kenyataan. Tidak akan ada yang benar-benar sama, mungkin.

Kapan? Sudahlah. Tidak perlu berisik bertanya, jalani saja. Namanya juga hidup, tidak mungkin selalu baik-baik saja. Hei ... bagaimana kalau aku tidak baik-baik saja? Sttt... Enough.

Semua orang juga pernah, sedang atau mungkin nanti merasakan rasa itu, lagipula kamu gak baik-baik saja pun, hati dan logika kamu masih bisa berjalan, itu masih baik-kan? Lagi dan lagi, jalani saja, aku pasti bisa kok ngelewatinnya. Cukup kuat bukan?

Gapapa ... kalau emang kamu lagi gak baik-baik aja.... Gapapa, tahu kok. Iya, lagi gak baik-baik aja. Iya, aku juga lagi gak baik-baik aja. Udah ya, emang lagi gak baik-baik aja. Gapapa, emang kamu harus menyadari jika kamu lagi gak baik-baik aja, gapapa. Emang harus diungkapkan, jika lagi gak baik-baik aja. Iya, tahu kok lagi gak baik-baik ajakan? iya, gapapa. Namanya juga hidup, punya hati dan logika pasti gak akan baik-baik aja. Iyaaa, lagi gak baik-baik ajakan?

Semuanya gelap, tapi ada beberapa ingatan dan gambar yang terlukis abstrak. Kamu pasti tahu siapa mereka, ada beberapa yang menjatuhan bahkan ada beberapa yang menjadi alasan supaya kamu bisa bertahan. Seharusnya kamu biarkan mengalir, apa gunanya menahan? Semuanya akan lebih baik. Jangan so kuat!

Udahlah, kamu tahu apa yang terbaik dan apa yang harus kamu lakukan supaya ada gambaran ke depan. Mau luka, supaya kamu bisa ingat dan kembali mengembara? Mau diremehkan dulu supaya bisa berjuang? Harus ada mental dulu supaya kamu bisa setegar karang? Harus ada korban dari salah satu atau bahkan keduanya supaya kamu bisa bangkit dan membuktikan? Harus gitu? Iya?




PERNYATAAN

Tidak ada kata tanpa makna

Semuanya terucap dengan maksud

Semua hal bisa saja memungkinkan

Jika kamu yang menanamkan


Bukan tentang apa

Karena tidak ada tanya

Semuanya pernyataan bukan pertanyaan

Yang ada hanya maksud di dalam pengungkapan





My WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang