Kita itu Aku dan Kamu?

16 1 0
                                    

Maaf ya...

Aku tahu kok, aku salah, aku egois, gak mau ngalah dan gak pernah ngertiin kamu.

Sulit ya, sulit banget.

Aku kira, menjadi kita itu gampang.

Tapi aku dan kamu, sulit untuk menjadi kita atau mungkin ... bahkan tidak pernah menjadi kita sama sekali.

Seperti yang aku jelaskan sebelumnya,

Kita, aku dan kamu sulit untuk saling mengerti.

Kita, aku dan kamu susah untuk saling memahami.

Kita, aku dan kamu jarang untuk bisa merendam amarah sendiri.

Sulit, saat inginku dan inginmu tak selalu sama begitupun dengan benarku dan benarmu.

Harusnya kata kita, bisa menyatukan semuanya dan mementingkan kebahagiaan bersama bukan kebahagiaan salah satunya. Bukan aku, bukan kamu tapi kita.

Susah ya, harusnya kita mempunyai ruang untuk saling merasa, misalnya memberi dan menerima begitupun dengan menghormati dan menghargai. Kita ada untuk di akui bukan? Walaupun hanya sebagian orang yang tahu atau bahkan tidak ada juga tidak menjadi masalah. Karena ini bukan tentang itu, ini tentang kita. Aku dan Kamu.

Rumit ya, gak semudah itu untuk mengetahui apa yang aku dan kamu inginkan bahkan dalam hal rasa, kadang aku takut keliru bahwa memang tak pernah ada kata kita sebelumnya. Percakapan, perhatian bahkan kontak fisik yang terlewati pun, aku takut itu hanya sebuah candaan bukan kenyataan.

Tadinya, aku berusaha untuk menjadi air hujan supaya bisa menenangkan dan membuang kesedihanmu jauh-jauh. Dengan perlahan aku jatuh ke tubuhmu, mengusap, menepuk, memeluk dan membawa segala duka yang ada, mengalirkan ribuan rasa sakit yang berada di dirimu.

Namun tanpa sengaja, aku sendiri yang membuatmu menjadi demam, panas sehingga kamu menjadi sakit. Iyaa itu salahku, aku akui itu memang keegoisanku.

Gapapa, makasih banyak atas semua warna yang telah kau beri. Semuanya indah walaupun kadang warnanya membuat aku kesal dan menyebalkan karena melebihi batas garis dan terlihat tidak rapih.

Jadilah warna-warna indah untukmu dan juga orang-orang terdekatmu, banyak harapan yang bertumpu di pundakmu, dan aku yakin kamu bisa menanggungnya seperti hari-hari yang tlah dilewati sebelumnya. (puk-puk-puk)

Iya, aku tahu kok. Kamu pasti kecewa dengan keputusan yang ku ambil.

Gapapa, wajar kok kalau kamu marah, kalau kamu kesal, kalau kamu kecewa, aku pantas mendapatkan itu semua.

Semangat terus ya, aku tahu kok kamu orangnya hebat, bijak dan bisa mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Aku gak pernah khawatir soal itu, karena kamu pasti bisa menyelesaikan semua masalah yang terjadi untuk hari esok dan kedepannya.

Kuat-kuat ya, kalau udah capek. Jangan lupa luangkan waktu buat istirahat, jangan terlalu maksain. Kamu manusia, bukan robot ataupun apapun itu. Gapapa, kalau kamu mau ngeluh, ngeluh aja. Wajar kok, atau bahkan kalau mau nangis juga, gapapa. Serius gapapa ... hanya orang kuat yang boleh menangis, dan itu artinya kamu gak lemah karena udah ngelakuin itu.

Semuanya gak mudah, tapi aku yakin kamu bisa melewati semuanya, jangan pernah ngerasa sendiri ya. Banyak orang yang sayang sama kamu. :)

Oh iya, satu lagi.

Kamu pernah gak? Lihat suatu Benda atau apapun itu bersama teman atau siapapun itu yang penting kamu tidak sendiri dari kejauhan. Awalnya, kamu pikir bahwa Benda itu A tapi karena teman atau orang lain menganggap itu B, kamu pun perlahan ... mau tidak mau mempercayai bahwa memang Benda itu B. Tapi kamu mempunyai sedikit harapan bahwa memang yang kamu pikirkan itu memang benar Benda A.

Sampai pada akhirnya, karena kamu tidak punya cukup bukti untuk membuktikan bahwa itu Benda A, kamu pun mau gamau mempercayai temanmu bahwa Benda itu B supaya kamu gak menaruh harapan terlalu jauh dan tidak akan terlalu sakit jika kenyatannya memang itu Benda B dan sangat jauh untuk ke Benda A. (begitupun dengan aku:))

My WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang