1

2.8K 140 2
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

gadis itu berjalan riang memasuki wilayah yang bernama diagon aley , dibelakang nya seorang lelaki tua dengan rambut dan jengot panjang -yang sudah memutih- mengikuti langkah gadis itu.

dia sudah membeli banyak keperluan untuk tahun pertamanya di hogwarts, sekarang waktunya dia membeli tongkat dan buku.

gadis itu berbelok ke sebuah toko bernama Olivanders bel pintu itu langsung berbunyi ketika mereka berdua masuk ke dalam toko. ah, ada pelanggan lain ternyata, seorang lelaki berambut pirang platina dengan lelaki dewasa yang memiliki rambut lebih panjang -dengan warna yang sama-

"oh, halo mr. Malfoy senang bertemu dengan mu" lelaki tua di belakang gadis itu menyapa, lelaki dewasa itu menoleh.

"mr. Davidson" ucapnya lalu menatapku

"ini cucuku, Clara Davidson" ucap kakekku saat tau arah pandang Mr. Malfoy

Mr. Malfoy tersenyum menatap ke arahku "Halo nak, senang bertemu denganmu. perkenalkan nama ku Lucius Malfoy, dan ini putra sulung ku Draco Malfoy" dia mengulurkan tangannya, aku tersenyum kecil lalu menjabat tangan nya, lalu beralih ke anak lelaki di hadapanku. dia tersenyum lalu menjabat tanganku, aku balas tersenyum kecil.

"kalau begitu aku pamit duluan Mr. Davidson, aku masih harus membeli perlengkapan Draco" pamitnya, lalu dia menjabat tangan kakekku lagi dan mereka pergi meninggalkan toko.

***

pemilik toko itu memberikan tongkat ke tiga padaku, ku harap yang ini cocok untukku

"Cedar wood with a phoenix feather core, 12 ¼ and suprisingly swishy flexibility" (btw ini karakter tongat ku sendiri hehe)

aku mengambil tongkat itu, lalu rasa hangat dan nyaman menjalar keseluruh tubuhku dan tubuhku mengeluarkan sebuah cahaya berwarna biru ke putihan.

"tongkat yang tepat" ucapnya serasa tersenyum.

***

gadis itu menggelengkan kepalanya mengikuti irama musik yang menggema di dalam kamarnya, mulut kecil nya sibuk mengigit biskuit yang baru saja dia dapatkan dari kakaknya, sedangkan tangan mungil nya sibuk melipat baju dan menaruh nya ke dalam koper

"i wish i were heather" aku bernyanyi

"apa gak bosan denger lagu itu terus?" melvin -kakak lelaki ku- bertanya sambil menutup koperku, aku menggeleng sebagai jawaban.

"dengar" dia menatapku "selama bersekolah disana kau tidak boleh nakal oke? apapun asrama mu nanti, itu merupakan takdir mu, jangan takut bila kau tidak masuk slytherin seperti aku atau kakek karena semua asrama memiliki power nya masing masing" aku menganguk Melvin mengelus rambutku lalu menarik ku kedalam pelukannya

"kau juga harus mendengarkan apa kata profesor, berteman lah dengan anak yang baik juga, jangan pernah mendekati bahaya, teman ku seorang profesor disana aku meminta nya untuk selalu mengawasi mu" lanjutnya, aku melepaskan pelukan lalu mengernyit

"aku tidak butuh pengawasan melvin, aku sudah besar" aku cemburut

"kau masih adik kecilku, kau baru berusia 11 tahun"  aku memutar bola mata "sekarang tidurlah, biar besok tidak terlambat"

aku langsung naik ke kasur, Melvin mendekat ke tepian ranjangku

"Selamat malam princess Davidson" Melvin mencium keningku

*

Clara Davidson's Bedroom

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clara Davidson's Bedroom

elysian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang