17

386 58 0
                                    

"Ms.Davidson bisakah kau jelaskan kembali sesuatu tentang werewolf?" Aku langsung menoleh bingung ketika Prof.Riddle berdiri di hadapanku dengan penggaris besar di tangannya

"Maaf, Professor?" dia menatapku datar

"Kalau tidak tertarik dengan kelasku kau bisa keluar sekarang juga, pintu nya di sebelah sana"dia menunjuk pintu, aku meringgis pelan

"Sorry professor"

"Jangan melamun lagi" aku hanya mengangguk pelan

Selesai pelajaran PTIH, aku langsung buru buru keluar kelas. Harry, Ron dan Hermione langsung mengikutiku

"Kau baik baik saja?" Tanya Hermione

Hermione langsung menarik ku ke gubuk Hagrid di ikuti Ron dan Harry, sesampainya disana Hagrid memberi kami teh dan kue

"Ada apa Clara?" Tanya Hagrid, aku meminum teh nya

"Kalian tahu? Aku sangat takut dan khawatir sekali sekarang, tapi aku tidak tahu apa penyebab nya" aku mendengus malas

"Apakah kau sering merasakannya?" Tanya Hermione

"Tidak. Ini pertama kali"

"Di dunia muggle, penyakit seperti ini di sebut Anxiety. Dimana seseorang merasa khawatir, cemas dan ketakutan yang berlebihan"

"Masa iya kami seorang penyihir mengalami sakit seperti itu?" Ron mendengus

"Clara, apakah kau punya ikatan batin dengan salah satu keluarga mu?" Tanya Hagrid, aku menoleh dan berpikir sebentar

"Oh!" Keempatnya menoleh ke arah ku "MELVIN! iyaa. Dada bilang aku punya ikatan batin dengan Melvin" sahut ku "tunggu, Hagrid. Maksud mu, rasa takut ini berasal dari Melvin?" Dia manatap ku ragu

"Mungkin saja??..."

"Tidak! Aku sangat tahu Melvin. Dia seorang Slytherin, dia berambisi besar dan sangat licik, dia juga sangat berani!" Harry mengelus pundak ku

"Tenang lah Clara"

"Ini hanya asumsi Hagrid, bisa saja keliru"

Tiba tiba pintu pondok Hagrid terbuka kasar, serentak kami menoleh. Di sana berdiri beberapa orang dengan jubah dan tudung putih yang menutupi wajahnya.

Kami semua berdiri dan mengacungkan tongkat kami ke arah mereka, Hagrid langsung berdiri di paling depan untuk melindungi kamu

"Siapa kalian? Apa yang kalian lakukan disini?!" Tanya Hagrid, salah satu dari mereka maju dengan tenang. Hagrid langsung merentangkan tangan guna melindungi kami

"Serahkan benda itu" ucapnya, di sebelah ku Ron memberenggut sambil memegang erat tongkatnya

"Untuk apa?! Setiap penyihir kan punya tongkat nya masing masing!" Pria itu mendengus di balik tudung nya

"Aku ingin benda yang di pakai gadis itu" dia menunjuk ku, Harry dan Hermione langsung berdiri di depan ku dengan Ron menarik ku ke belakang dan memegang lengan ku erat

"Dia tidak memakai benda apapun yang kau inginkan! Cepat pergi dari sini, sebelum Albus datang dan menghabisi kalian!" Teriak Hagrid. Lalu tiba tiba dari arah belakang ada seseorang menarik rambut ku dan menyeret ku keluar, aku langsung terpekik kencang dengan Ron yang terkejut

"CLARA!" mereka semua langsung berlari keluar gubuk Hagrid

Pria itu mendorong ku hingga tejatuh di tanah, aku langsung bangkit dan mengambil tongkat ku yang jatuh di sebelah ku. Para manusia bertudung itu langsung mengelilingi ku

"Berikan pusaka itu pada kami" ucap salah satunya pelan, aku mendengus pelan

"Tidak akan! STUPEFY!" rapal ku keras, lalu pria itu mental ke arah hutan. Harry, Ron dan Hermione langsung bergabung ke arah ku dan mencoba menjatuhkan mereka dengan mantra sederhana yang kami ketahui.
Hagrid dengan kekuatan raksasa nya menendang, memukul dan melempar para pria bertudung

"CURCIATUS!" aku langsung memblokir mantra itu dan menarik Ron mendekat ke arah ku

"Bloody hell! STUPEFY!" Serunya lalu pria tadi terlempar berpuluh meter jauhnya

Lalu berapa kutukan tak termaafkan kembali menyerang kami dengan sekuat tenaga kami memblokir mantra itu dengan Hagrid yang menghadang

Kami berlari kesana kemari untuk menghindari serangan para kumpulan bertudung itu, lalu salah satu wanita menghadang ku dan tersenyum licik di balik tudungnya

"Serahkan atau mati" ucapnya serak, aku tersenyum mengejek

"Tidak akan" dia menggeream

"Cursi—
ketika akan memblokir mantra itu tiba tiba tubuh ku terangkat ke udara dengan wanita itu yang terlempar jauh, aku menoleh kebelakang dan mendapati Adrian yang tengah memeluk pinggang ku erat. Kami berada di udara dengan sapu terbang milik Adrian. Aku menengok ke bawah, para Professor pada datang dan menyerang komplotan itu. Lalu para komplotan itu berlari ke arah hutan terlarang di susul beberapa Staff Hogwarts

Aku mendengus sebal "setelah hampir 30 menit kami bertengkar mereka baru menyadari nya?" Tanya ku malas
Adrian terkekeh di belkang ku

"Well, sepertinya kalau si Weasley perempuan tidak melihat kalian dan mengadukannya pada Prof.Snape kalian masih terus melempar mantra" jelasnya, dia menerbangkan sapunya lebih tinggi dan membawa ku pergi menjauh dari gubuk Hagrid

"Kau baik baik saja, Princess?" dia mengecup pundak ku pelan, aku meringis

"Adrian, bisa bawa aku turun menemui teman ku? Aku ingin tahu keadaan mereka" dia mengangguk dan menurunkan sapu nya lalu terbang rendah di lorong kastil, di ujung sana aku melihat Harry yang sedang berbincang dengan Diggory anak Hufflepuff. dan Hermione Ron berjalan menjauh ke arah asrama

"— Aku bisa meminjamkan kamar mandi Prefek"

"Harry!" Seru ku lalu lompat dari sapu, Adrian langsung melotot kaget dengan Harry yang menangkap tubuhku

Harry menatap ku galak "kau ini! Kalau jatuh bagaimana?!" Aku terkikik

"Kan kau tangkap" dia mendengus lalu kembali menoleh ke arah Diggory yang menatap ku

"Terimakasih Cedric" ucap Harry, lalu dia mengenggam tangan ku dan menarik ku untuk berjalan menuju Asrama

"Sehabis makan malam aku tunggu di dugeon" bisiknya, aku menoleh dan mendapatkan Adrian yang telah terbang tinggi dengan sapu terbang nya

elysian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang