Pagi nya aku terbangun dengan selimut yang melilit di tubuh ku, di sofa depan ada Prof.Riddle yang sedang asik meminum teh dan membaca koran. Aku mengerutkan kening dan mengedarkan pandangan ke sekeliling. Ini rumah ku kok
"Kau sudah bangun?" Tanya nya tanpa menoleh ke arah ku, aku langsung terduduk dengan setengah kantuk.
"Kenapa prof pagi pagi sudah dirumah saya?" Dia menoleh dan mengangkat sebelah alisnya
"Kakek mu yang menyuruh ku untuk datang, menemani mu ke Diagon Alley untuk membeli perlengkapan tahun ke 4 mu" aku mengernyit lalu mendengus malas
"Kau bisa pulang Prof, aku bisa berbelanja sendiri" ucapku sopan, lagi lagi dia hanya menatap ku datar. Ak menghela nafas pelan lalu masuk kamar berniat membersihkan diri.
**
Selesai ritual mandi yang memakan waktu 2 jam aku keluar dengan rasa segar, aku memilih dress berwarna pink dengan ukiran bunga warna putih di dekat lingkar pinggang nya. Aku menyisir rambut panjang ku dan mengikat sebagian pinggir kanan kiri nya lalu menjepit di tengah dengan ikat rambut warna ungu dengan hiasan bunga berwarna lillac.
Aku keluar kamar dan menuju ruang makan, disana sudah ada Prof.Riddle dan Pitta yang tengah menyiapkan sarapan. Aku langsung duduk di sebrang Prof.Riddle, dia menatap ku lalu menatap makanan nya saat Pitta menaruh Roti panggang dengan bacon, telur dan beberapa sayuran. Pitta menaruh makanan yang sama di piring ku
"Pitta, kemana Kakek dan Melvin pergi?"
"Tuan pergi ke kementrian nona" ucapnya, lalu dia pamit dan menghilang.
Aku memakan sarapan ku dengan tenang begitu pula Prof.Riddle, tidak ada yang bersuara diantara kami hanya dentingan pisau dan piring yang terdengar. Oke ini sangat canggung, dan aku benci keadaan ini.
Aku menoleh ke arah Prof.Riddle lalu memasukan potongan roti ke mulut ku. apa yang akan terjadi jika para anak Hogwarts melihat ku bersama dia di Diagon Alley?
Huh, seorang Gryffindor dengan guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam, keturunan terakhir Salazar Slytherin, Sosok yang sangat membenci Gryffindor setelah Prof. Snape
Dan apa yang akan Harry, Ron dan Hermione katakan ketika melihat ku dan dia? Apa Fred dan George akan meledek ku? Apakah Ginny akan mengerling nakal ke arah ku? Apakah Neville akan menjauhi ku? Apakah Seamus akan meledakanku di tempat? Oh tidak, itu amat sangat buruk.Tanpa sadar aku memukul wajah ku sendiri sampai aku meringis karena kesakitan, Prof. Riddle langsung menatap ku terkejut seolah apa-yang-sedang-kau-lakukan
Aku mengalihkan padangan lalu buru buru menghabisi sarapan ku dan menegak habis susu ku.
"Tidak ada yang ingin meminta susu mu, kau bisa meminum nya secara perlahan" ucapnya tanpa mengalihkan pandangannya.
Aku mengabaikan ucapannya, lalu mengelap mulut ku dengan tisu.
"Kau mau berangkat sekarang?" Tanya nya, aku mengangguk pelan
Dia meminum kopi nya lalu bangkit dari duduk dan menghampiri ku "kita akan berteleportasi" belum sempat aku menjawab dia sudah memegang tangan ku dan tubuh ku seperti di tarik oleh setitik cahaya terang
***
Aku langsung membuka mata saat aku merasa kaki ku mendarat di tanah, aku menghela nafas lega lalu membuka perkamen melihat apa saja yang harus ku beli.
Aku menatap sekeliling, seperti biasa, Diagon Alley selalu ramai dengan berbagai macam penyihir."Ayo kita beli buku dulu" ucapku pada Prof.Riddle dia menatap ku lalu mengengam tangan ku, aku menatap genggaman tangan nya. Apa yang dia lakukan si?!
Dia terus berjalan satu langkah di depan ku, dari belakang aku menatap nya jengkel. Dari jauh aku bisa melihat Ginny yang sedang berbicara dengan Harry, Ron dan Hermione, hingga akhirnya pandangan kita bertemu, dia sedikit terkejut sebelum akhirnya mengerling ke arah ku lalu menunjuk ku secara terang terangan
Demi merlin... dia ingin ku pukul ya?!
Aku berusaha melepas tautan tangan kami tapi Prof. Riddle malah menggengam nya semakin erat. Kami semakin mendekati toko buku yang artinya semakin mendekat ke arah sahabat ku.
Sesampainya di dekat mereka Prof.Riddle langsung menarik ku ke dalam mengabaikan wajah keterkejutan dari ke 4 nya, aku sendiri bingung harus berbuat apa.
Prof. Riddle langsung menyerahkan perkamen itu ke penjaga toko buku, dan dia langsung pergi mencari buku yang ku cari."CLARAA!" suara teriakan ke tiga nya memenuhi pendengaran ku, aku meringis lalu mendapati mereka tengah berdiri di hadapan ku
Harry melotot tajam ke arah tautan kami, Hermione menatap ku tak percaya dan Ron yang akan segera meledak. Ginny masuk dengan pandangan nakal nya menatap ku dengan senyum lebar nya
"A-apaa yang kau lakukan?" Ron bertanya galak, ku dengar Prof. Riddle mendengus malas
"Apakah liburan ini membuat otak mu semakin tersumbat?" Bukan aku yang menjawab, tetapi Riddle. Aku melepas paksa tautan kami
"Prof, jika kau tidak keberatan kau bisa pulang sekarang juga ak—
"Kau mengusir ku?" Dia mencela ucapan ku, aku nenghela nafas gusar
"Aku berumur 14 tahun! Aku bisa menjaga diri ku sendiri, lagi pula ad—
"Dan apa yang bisa anak umur 14 tahun lakukan" lagi, aku melirik Harry yang sudah memerah.
"Ada Harry, Ron, Hermione dan Gin—
"Lalu apa yang bisa mereka lakukan?" Oke, kesabaran ku habis
"BISAKAH KAU TIDAK MEMOTONG UCAPAN KU?!" aku berteriak cukup keras hingga semua mata menatap ke arah kami, bahkan Hermione sampai terkejut menatap ku.
bahkan prof. Riddle sempat terkejut sebelum akhirnya tatapan dia menjadi datar kembali.
"Ada apa ini?" dad (mr.Weasley) bertanya bingung, diikuti mum (ms.Weasley) Mr.Ms Potter , Sirius dan juga Remus.
Aku tersenyum lebar sambil melambai ke arah Sirius yang juga tersenyum lebar ke arah ku, Prof.Riddle langsung menurun kan tangan ku, aku mendelik tajam ke arah nya.
"Clara?" Tanya mum
"Well, everything fine" balasku
Aku kembali menatap ke arah Prof. Riddle, dia hanya menatap ku datar lalu mengambil perkamen ku secara paksa
"Tidak ada mampir kemana mana, langsung pulang" ucapnya sembari mengambil buku ku dan pergi menjauh dari toko buku.
"Dari tadi kek!" Ucap ku menggerutu, Harry dan Ron langsung menghampiri ku
"Kau kenapa bisa bersama dia?" Ron bertanya galak
"Tanya kan padanya! Aku juga terkejut waktu bangun tidur melihat dia yang sedang asik membaca koran di ruang tamu keluarga ku!"
"Oh nak, dia terlihat seperti suami mu, begitu protektif" Sirius berucap, aku dan Harryserentak berteriak 'Tidak sudi!' Sehingga membuat Sirius tertawa sampai menangis.
"Sudah sudah. Clara, Riddle akan membeli semua perlengkapan mu kan?" Mother (Ms. Potter) bertanya, aku menganguk kecil
"Ya ku harap" gumam ku kecil, lalu Merekan menuntun kami untuk membeli Butterbear dan cemilan ringan
KAMU SEDANG MEMBACA
elysian
FantasyOke deskripsi baru lagi. Karakter ini milik JK.Rowling beberapa karaktek buatan aku sendiri. Tidak ada death eater disini cause i hate sadending hihi. s : jan 2021 e :