5

621 81 2
                                    

setelah berlari meninggalkan Harry dan Ron, aku langsung menuju Aula untuk makan siang. di hadapan ku sudah ada bakso yang baru saja aku pesan ketika duduk di kursi, jika kalian bertanya bagaimana caranya, cukup ucapkan saja sesuatu yang ingin kalian makan di piring kalian maka makanan tersebut akan muncul.

saat sedang asik makan, aku merasakan seseorang duduk di sebelah ku, aku menoleh, dan ternyata itu si Wood temannya Fred dan George. di hadapan ku sudah ada Harry dan Ron

"kenapa kau meninggal kan kami?" Harry dan Ron memberenggut, aku hanya tersenyum lebar

"Maaf, aku lapar sekali hehe"

lalu kami semua sibuk dengan makanan kami, sesekali aku tertawa mendengar lelucon si kembar dan mengobrol tentang quidditch dengan Wo— ehm, maksud ku Oliver. ya, dia bilang panggil saja dia Oliver.

saat sedang asik asik nya makan tiba tiba aku mendengar seruan Malfoy yang meneriaki namaku.

"MAKSUT MU CLARA DAVIDSON? GADIS GRYFFINDOR YANG ITU?" ugh— bahkan prof yang sedang makan ikut menoleh ke meja Slytherin.
aku menoleh ke belakang dan mendapati Malfoy yang sedang menatap bengis ke arah ku, aku mengerutkan kening -bingung- kenapa si dia?

"Kenapa si dia?" Seamus bertanya seolah olah mewakili pertanyaan ku sekali "Kau kenal dia Clara?" aku hanya mengedikan bahu, lalu lanjut makan puding.

"Jangan pernah berurusan dengan anak Slytherin,  mereka semua licik" Dean Thomas— berujar

"Well, tidak semua Slytherin licik" aku menyahut, hampir di seluruh meja Gryffindor menatap ke arah ku "Ayah, kakak dan kakek ku seorang Slytherin! tapi dia tidak licik" lanjut ku cepat

"lalu kenapa kau masuk Gryffindor nona?" Fred bertanya

"well, aku sebenarnya ingin masuk Ravenclaw seperti ibu ku, tapi meningat jika setiap ingin masuk asrama kita harus menjawab riddle aku jadi malas hehe" aku terkekeh pelan "lagipula aku juga tidak selembut itu untuk masuk hufflepuff, dari turunan keluarga ku belum ada yang pernah masuk Gryffindor— ku rasa. jadinya aku memilih masuk Gryffindor"

"Waww!" — serentak mereka semua.
"Kau tahu dari mana nona? Jika ingin masuk asrama Ravenclaw kita harus memecahkan sebuah Riddle?" Fred mencondongkan tubuhnya ke arah ku

"Well, ibu ku yang memberi tahu ku"

"Sudah sudah" Ron menengahi, mencegah yang lain mengajukan lebih banyak pertanyaan "bel sebentar lagi bunyi, lebih baik kita segera menuju kelas"

Harry membenarkan ucapan Ron lalu berdiri dan memegang tangan ku

"HEI POTTER! LEPASKAN PEGANGAN MU DARI LENGAN NYA" serempak anak Gryffindor menoleh ke arah meja Slytherin

"Apa urusannya dengan mu Malfoy? Apa kau cemburu,heh?" George menyahut diikuti suara tawa dari beberapa anak Gryffindor

"Diam kau wesl—bee" balas Draco, Ugh— ini tidak akan berakhir cepat.

Buru buru aku menarik Harry dan Ron untuk meninggalkan aula diikuti Neville, Seamus dan Dean. Mengabaikan teriakan Draco yang memanggil ku.

"Sepertinya Malfoy tergila-gila padamu Clara" Seamus berkata saat tangga kastil mulai berbelok

"Well, Clara keturunan veela wajar kalau banyak yang menyukai nya" ketiga nya tampak terkejut, begitu pula aku.

Aku menyikut lengan Ron "Jangan mengada ngada Ron!" Ron terkikik geli, aku mendelik dan mencibir ke arahnya

Dan kita memasuki kelas.


elysian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang