Disclaimer © Tensei Shitara Slime Datta Ken by Fuse
🌸🌺🌼
Dua buah pedang saling berbenturan di udara, terlihat seimbang tapi perbedaannya sangatlah jauh. Pria tua yang sedang melatih Rimuru berpedang itu jelas menahan dirinya, tapi dia tidak akan melewatkan kesempatan untuk melakukan serangan telak. Rimuru sendiri kelihatan sangat serius untuk berusaha melukai gurunya sekali saja, tapi tangannya kemudian dipukul oleh ujung pegangan pedang sang guru, membuat genggamannya terlepas.
"Anda semakin baik, Rimuru-sama." Hakurou memuji Rimuru dengan tulus.
Tapi Rimuru hanya tertawa kecil dan mengambil pedangnya, lalu mulai berlatih lagi.
Rimuru berlatih pedang hanya seminggu sekali selama satu jam, pekerjaannya sangat banyak hingga meluangkan waktu untuk berlatih saja sangat susah. Tapi karena dia perlu meningkatkan skill berpedangnya, Rimuru tidak pernah bolos jika ada waktu. Selain aku, banyak orang yang memperhatikannya berlatih. Lagi pula hampir semuanya yang ada di sini adalah murid Hakurou.
"Rimuru-sama terlihat sangat senang pagi ini." Komentar Shuna yang baru saja berdiri di sampingku.
Bagiku Rimuru terlihat biasa saja. Tapi memang benar jika Rimuru saat ini tidak memiliki keraguan sedikitpun, serangannya tajam dan tak ada gerakan yang sia-sia. Dia memang selalu memikirkan apapun dalam aktivitas apapun, tapi kali ini dia benar-benar fokus. Mungkin memang benar kata Shuna, Rimuru sedang senang saat ini.
"Rimuru-sama, latihannya sudah cukup. Waktunya sarapan pagi." Shuna berdiri di dekat mereka, menghentikan adu pedang tersebut.
Rimuru membuang napas lega saat menyarungkan pedangnya, Hakurou memberikannya bungkukan hormat. Shuna mengikuti Rimuru saat mendekatiku, aku memberikannya handuk kecil dan dia memberikan pedangnya padaku yang memiliki hiasan gantungan Slime berwarna biru.
"Sepertinya kau sedang sangat bahagia."
"Saya selalu bahagia jika melihat Rimuru-sama."
Wajah Rimuru memerah, dia mengabaikanku dan segera masuk ke dalam rumah. Aku kembali ke ruang harta Rimuru untuk menyimpan pedangnya dan menyiapkan air panas, lalu kembali ke bawah untuk ikut sarapan bersama.
Ketika bangun pagi hari, aku dan Benimaru menjelaskan kejadian semalam dan sukses menjalani tes. Rimuru sedikit kaget karena berpikir aku juga akan gagal. Kalau aku tidak bisa mengendalikan energi sihirku, tidak diragukan lagi aku akan gagal. Tapi aku berhasil melakukannya.
Oh, aku lupa memberitahu sesuatu. Adikku yang mendapat nama Moss dari Rimuru sudah kembali ke rumah pagi-pagi sekali. Aku berpesan padanya kalau ada sesuatu yang aneh, datang saja ke sini. Ya, kemungkinan keanehan itu sama seperti yang aku rasakan setelah mendapatkan nama dari Rimuru. Mungkin dia juga akan segera menyadarinya, contohnya seperti tidak bisa tidur. Tapi biarkanlah masalah itu untuk masa depan saja.
Setelah sarapan dan mandi, Rimuru banyak menghabiskan waktunya untuk menindaklanjuti pemulangan anak buahnya. Mereka akan dikirim lagi seminggu kemudian setelah Rimuru memberikan mereka pelajaran tambahan selama tiga jam, jadi belakangan ini dia akan sibuk untuk mengajar. Aku juga membantunya meski tidak begitu bisa bahasa negara lain selain Inggris dan Prancis. Aku ingin berguna untuk Rimuru, jadi aku juga mulai belajar bahasa lain untuk meringankan sedikit bebannya.
Mereka sepertinya tidak dikirim secara bersamaan, beberapa kelompok dalam satu hari meskipun negara yang mereka tuju berbeda-beda. Rimuru ingin mengurangi adanya pembuntutan atau penyadapan. Jadi setiap keberangkatan akan diawasi oleh anak buah Souei yang lain.
Ketika menjelang malam, Rimuru mengurung diri di ruang baca sehabis makan hingga waktu dimana dia harus tidur. Aku masuk dengan membawa kue -lagi, Rimuru melihatku seolah bosan. Tidak, bukan padaku. Tapi pada kue yang kubawa. Apa kalian berpikir dia menjadi pembenci kue? Mungkin, karena aku selalu membawakannya sejam sekali setelah sarapan pagi. Dia menghentikan pekerjaannya dan ingin protes.

KAMU SEDANG MEMBACA
Till the End
RandomKritikus seni terkemuka dari Inggris yang hidup di era Victoria bernama John Ruskin pernah berkata "Warna biru selalu ditunjuk oleh dewa untuk menjadi sumber kesenangan." "Aku bukanlah orang yang mudah ditakhlukkan. Jadi jika kau berhasil, akan kube...