Chapter 7

1K 58 1
                                    

Disclaimer © Tensei Shitara Slime Datta Ken by Fuse

🌸🌺🌼

Setelah sampai di rumah kemarin, Rimuru bersama Ramiris mempelajari buku yang baru saja didapatkan. Karena ini buku level lima, kontrak harus dilakukan.

Sejak Rimuru berhasil menghancurkan es yang membungkus buku tersebut, tidak ada yang berani menyentuhnya setelah itu. Buku itu jelas menolak orang lain yang tidak bisa menghancurkan segelnya, jadi Rimuru memasukkannya dalam tas dan membawanya sendiri. Sepertinya mereka melakukan kontrak semalam, karena itu paginya wajah mereka terlihat sangat kusut. Meski begitu kontrak berhasil dilakukan dan buku sudah bisa dibaca, tapi Rimuru menundanya sampai sarapan selesai.

Masa percobaanku juga selesai kemarin  jadi aku dipanggil Rimuru ke kamarnya, di sana ada Shuna yang berdiri di sampingnya dengan anggun.

"Hmm." Rimuru bergumam pada Shuna saat tatapannya tak lepas dariku. "Bagaimana menurutmu, Shuna?" Tiga hari dalam seminggu ini Rimuru tidak bisa mengawasiku, jadi dia meminta pendapat Shuna.

"Sebenarnya saya masih ragu, tapi sepertinya baik-baik saja. Diablo-san adalah iblis yang dikirim Veldora-sama, terlebih keputusan Rimuru-sama lebih penting."

Sepertinya mereka sedang memutuskan apakah aku pantas diberikan posisi anggota eksekutif atau tidak. Aku baru bekerja seminggu, mungkin karena itu Shuna ragu karena hal ini belum pernah terjadi. Tapi tindakanku kemarin sedikit menambah penilaian mereka.

Rimuru tersenyum padaku. "Kau kuat, Diablo. Dari auramu saja kau melebihi Benimaru, tapi kau kurang pengalaman memakai skill. Seiring waktu kau pasti akan menjadi kuat, lagi pula kau jenius. Jadi akan kujadikan kau anggota eksekutif, bekerjasamalah dengan Shuna sebagai kepala pelayan."

"Baik, terima kasih banyak Rimuru-sama."

Mendapatkan posisi kepala pelayan itu sudah sangat bagus, dengan begini aku akan bisa lebih lama menghabiskan waktu dengan Rimuru.

"Diablo, di ruang baca ada buku tentang Demonology. Bacalah itu saat waktu luang, aku yakin beberapa pertanyaan yang mengganggumu bisa terjawab. Meski itu salinan, aku tidak menyimpannya di rumah kura-kura. Biar bagaimanapun pengetahuan tentang iblis adalah hal yang tabu untuk dipelajari." Rimuru berdiri dan Shuna memasangkan jubah berwarna putih padanya. "Aku akan melakukan penelitian bersama Ramiris, dia tidak bisa ditinggalkan sendirian soalnya."

Setelah mengatakan itu, Rimuru pergi. Aku dan Shuna melanjutkan pekerjaan kami, tapi sebelum itu aku diperkenalkan sebagai kepala pelayan oleh yang lainnya. Tidak ada satupun yang menolak atau merasa tidak puas, mereka sadar jika hanya orang yang berbakat yang bisa selalu berada di sisi Rimuru.

Dengan pengalamanku, aku memerintah beberapa pelayan untuk mengerjakan pekerjaan yang disebutkan. Pekerjaanku jadi lebih mudah, aku hanya perlu mengawasi yang lainnya bekerja seperti Shuna.

"Shuna-san, kau yang membuatkan pakaian untuk Rimuru-sama bukan?"

"Iya, semua pakaian hingga sepatu aku yang membuatnya."

"Aku hanya ingin bertanya." Aku terdiam untuk beberapa saat. "Saat pertama kali bertemu Rimuru-sama, kenapa kemeja yang dipakainya sangat besar? Kupikir karena salah beli, jadi Rimuru-sama terpaksa memakainya."

Aku melihat Shuna tersenyum berbeda dari biasanya yang terlihat lembut, kali ini senyumannya diiringi oleh senyuman jahat. "Soalnya, dengan memakai itu Rimuru-sama akan terlihat semakin imut." Dia berkata begitu tanpa menutupi maksud sebenarnya. "Rimuru-sama terlihat seperti cherry yang siap untuk dimakan bukan? Begitu bersinar dan manis, apa kamu tidak berpikir seperti itu?"

Till the EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang