Bagian lima~rvs

127 15 4
                                    

Sudah revisi💅
Jangan lupa Voment

Selamat menikmati💛😊

-----------------------------------

Kiaran melirik ke arah jam dinding yang berada tak jauh darinya. Waktu menunjukkan pukul 18.45, yang artinya lima belas menit lagi, mereka akan bertemu Kefari.

Ruhy masih sibuk di depan cermin, yang terkadang ia berbicara sendiri, lalu tertawa kecil.

Entah apa yang sedang Ruhy lakukan, Kiaran memilih untuk tak mengacuhkan anak itu.

"Lo yakin mau datang dengan penampilan kayak... gini? Serius?" Dengan Hoodie maroonnya, ditambah celana panjang hitam biasa dan hanya beralas sandal jepit. Karena tak ingin ribet, Wilda melangkah mendekat ke arah Ruhy.

"Iya lah, gue kan mau ngasih pelajaran sama si SPJ." Jawab Ruhy yakin, tangannya bergerak mengambil benda bulat lalu ia poleskan ke wajahnya.

Sinar rembulan malam ini, tak jauh beda dengan wajah Ruhy saat ini, yang hampir menandinginya. Sama sama bersinar

"Lo--"

"Tahu, gue cantik. Makasih" tukas Ruhy cepat

"Cantik, kayak kunti. Saking cantiknya, para kunti diluaran sana pasti iri sama lo," jawab Kiaran dengan nada kagum sedikit meledek

"Oh tentu, mana ada kunti secantik gue. Kalo ada, ya pasti gue lah," Ucapnya bangga

"Gila lo. Kalo ada setan beneran yang suka sama lo, gimana? Creepy lah anjir"

"Gak gimana-gimana, biarin aja. Suka itu nggak harus manusiawi, setaniawi juga pasti ada."

"Kok, lo bisa tahu?"

"Soalnya dulu, gue pernah les privat untuk mempelajari kehidupan para setan. Yang tak lain mereka juga mempunyai perasaan, kayak kita jadi wajar aja. Terkadang ... mereka nangis sendiri, soalnya bisa jadi ditinggalin pas lagi sayang-sayangnya. Bahkan dulu gue sempet punya niat buka lapak curhatan khusus setan, barangkali gue bisa bantu mereka. Bukannya toleransi itu indah?"

Hembusan napas kasar terdengar dari Kiaran dan Wilda.  Sungguh jenuh mereka saat ini, mendengarkan karangan Ruhy yang menurut mereka sangat tidak masuk akal.

"Toleran ama setan apanya yang indah kampret!" Batin Wilda kesal

"Intinya, kalian nggak perlu les privat ke gue," lanjut Ruhy

Akhirnya, diantara mereka berdua ada yang menjawab. Meskipun dengan berat hati, "kenapa?"

"Karena kalian udah kayak setan kok"

Plak!

"Dan, lo ketuanya Ci!!" Teriak Kiaran dan Wilda bersamaan

"Tega kalian, dahlah bisa-bisa terlambat ketemu sama si SPJ. Nanti, kalian dulu yang dateng. Nah gue paling akhir, kasih aba-aba sama gue ya! Kalo kalian dah siap"

"Oke" jawab keduanya pasrah

Ruhy pun melihat pantulan dirinya di cermin, lalu bergaya. Malah ia sempat-sempatnya untuk mengambil gambar.

"Gue jadi kunti aja dah cakep, apalagi jadi Monalisa. Klepek-klepek dah para cowok" bisiknya percaya diri

"Dah siap? Kita berangkat sekarang" tanya Wilda pada yang lain

"Yoklah"

Kebetulan jarak rumah Wilda dengan taman tidak terlalu jauh, mereka cukup melewati beberapa rumah. Dan itu sangat menguntungkan bagi mereka, karena bisa saja masalah muncul sewaktu-waktu, jika ada warga yang tahu Ruhy berpenampilan kayak setan.

My Zauji (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang