18. Her Mother

185 43 45
                                    

─── 𝕤𝕙𝕖 𝕚𝕤 𝕨𝕚𝕟𝕥𝕖𝕣 ───

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

─── 𝕤𝕙𝕖 𝕚𝕤 𝕨𝕚𝕟𝕥𝕖𝕣 ───

Hari pembagian rapot telah tiba, Yeji dan Ibu tirinya, Chaerin kini sedang berada di depan rumah, menunggu saudara laki-lakinya dan Ayah kandungnya.

Lalu sebuah mobil keluar dari pagar, Hyunjin menutup pagar itu dengan kedua tangannya, pemuda itu mengibaskan rambutnya yang masih sedikit basah karena air. Hyunjin membukakan pintu mobil, mempersilahkan Yeji dan Ibunya masuk ke dalam kendaraan beroda empat.

"Papa beneran mau ambil rapot?" tanya Yeji pada lelaki paruh baya yang berada di kursi pengemudi, Jiyoung.

"Iya, kan jarang-jarang Papa bisa ambil rapot." lelaki itu menoleh, menampakkan wajahnya yang masih awet muda walau sudah termakan usia.

"Kan Papa kerja terus..." ucap Yeji.

Chaerin megelus puncak kepala Yeji yang ada di sebelahnya, Hyunjin yang melihatnya dari kursi depan hanya tersenyum.

"Nanti Papa ambil punya Hyunjin, aku punya Yeji." kata Chaerin

"Oke." Singkat Jiyoung sambil menjalankan mobilnya.

─── 𝕤𝕙𝕖 𝕚𝕤 𝕨𝕚𝕟𝕥𝕖𝕣 ───

Parkiran sekolah mulai ramai di penuhi oleh para murid dan orangtuanya yang datang untuk mengambil rapot.

"Jis bisa gak sih, naik motor gausah ngebut?!" Lisa memberikan helmnya pada Jisung.

"Idih, serah aku lah, sewot banget."

"Sirih iki lih siwit bingit."

"Nyinyini, bacot Lilis." Sarkas Jisung.

Lisa hanya memonyongkan bibirnya sambil merotasika bolamatanya. Seungmin yang melihat tingkah tetangganya itu hanya menggeleng sambil merapikn rambutnya yang berantakan tertampar angin.

"Eh, itu Yeji." Seungmin menunjuk Yeji yang berada diujung gerbang.

Yeji berjalan sendiran, saudara dan kedua orangtuanya menyusul karena masih mau bersiap di dalam mobil. Dari belakangnya datang Felix yang berjalan sambil mencangklong jaketnya.

"Felix?"

"Hai."

"Felix ambil rapot sendiri?"

"Enggak, Ibu tiriku yang ambil."

Yeji menoleh, "Ibu tiri?"

"Iya."

Yeji hanya ber-oh saja. Dengar-dengar berita Yeji dan Chris putus sudah menyebar hampir ke seluruh sekolahan. Karena hal itu Felix tersenyum sekilas, setidaknya dia sadar, Chris bukanlah orang yang tepat untuk Yeji, dan dia benar.

"Nanti, mau ke cafe?" ucap Felix kaku.

Yeji berhenti lalu berfikir sambil melirik ke langit-lagit, "Hm, kayaknya enggak. Tapi lihat dulu."

she is Winter ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang