6. Love Yourself

235 48 54
                                    

Happy reading !

─── 𝕤𝕙𝕖 𝕚𝕤 𝕨𝕚𝕟𝕥𝕖𝕣 ───

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

─── 𝕤𝕙𝕖 𝕚𝕤 𝕨𝕚𝕟𝕥𝕖𝕣 ───

"Rena, tangan kamu kenapa?"

Rena refleks menarik tangannya kembali, menutupinya dengan lengan jaketnya.

"Ini? Aku dicakar kucing."

Chris mengerutkan dahinya, "Really? Tapi itu terlalu...banyak."

Rena mengulum bibirnya lalu, menyalakan ponselnya. Mencoba bertindak setenang mungkin dan berbohong seperti biasanya. Iya, berbohong.

Sebelum dia dikatai gila oleh semua orang.

"Did you hurt yourself?" ucap Chris sambil menatap gadis di sampingnya.

Rena membeku seketika, Rena terdiam menatap media sosial yang terpampang dilayar kacanya.

Chris mendengus, "Rena, jawab aku."

"Aku harus kerja, sorry." Rena beranjak dari bangkunya mengambil tasnya.

"Biar aku anter—"

"Gak usah, tempatnya dekat." Rena berbohong sambil berlari meninggalkan lelaki yang terdiam diatas bangku taman.

Rena berlari hingga menjauhi taman, sekilas dia menoleh,  melihat apakah Chris mengikutinya atau tidak. Tapi rupanya tidak, Rena berjalan dengan gusar di tengah kerumunan. Memijat keningnya.

"Pasti dia pikir aku gila."

─── 𝕤𝕙𝕖 𝕚𝕤 𝕨𝕚𝕟𝕥𝕖𝕣 ───

Walau malam mulai tiba udara dingin mulai merambat, pesta ulang tahun Yeji begitu meriah, satu angkatan diundang untuk menghadiri pesta mewah Yeji. Bahkan beberapa anak kelas tiga juga ikut meramaikan pesta.

Ibu tiri Yeji Chaerin, wanita muda berpenampilan modis dan gaul menghampiri anaknya yang tengah memakan kue ulang tahun bersama kakaknya, Hyunjin.

"Happy birthday sweetie!" ucapnya sambil mencium pipi anak gadisnya.

Yeji tersenyum, "Thanks mom."

Chaerin memberikan Yeji sebuah kardus dengan bungkusan kertas kado berwarna pink. Yeji membukanya, matanya membelalak menatap isi dari kardus tersebut, pakaian, sepatu dan beberapa sweater yang diinginkan Yeji.

Yeji tersenyum lalu memeluk wanita yang yang ada didepannya, "Love you mom."

Chaerin hanya tersenyum sambil mengelus punggung gadisnya.

Beberapa menit kemudian Chris datang dengan setelan jaket kulit berwarna hitam dan kaos putih di dalamnya. Dia berjalan melewati kerumunan sambil menyibakkan rambutnya. Wangi parfumnya yang begitu maskulin membuat setiap orang yang dilewatinya terhanyut seketika.

she is Winter ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang