─── 𝕤𝕙𝕖 𝕚𝕤 𝕨𝕚𝕟𝕥𝕖𝕣 ───
Siang, adalah awalan yang umum untuk memulai sebuah cerita gadis musim dingin yang kini duduk di pinggir lapangan. Wajahnya yang nampak dingin dan suram membuat hampir seluruh orang yang lewat di depannya tak berkutik sedikitpun, namun berbeda dengan Lisa,
"Rena, ayo sini ikut main." Lisa melambaikan tangannya. Lisa adalah satu-satunya anak yang berani berbicara pada putri musim dingin, setelah sekian kali takut menatap matanya yang dingin bagai es.
Dengan muka datar dia beranjak dan berlari ke arah teman sekelasnya.
"Tangkep!"
Sebuah bola melayang melewati raganya. Dia berbalik menatap bola yang jatuh menggelinding ke pinggir lapangan. Bola tersebut menggelinding tepat di depan kerumunan para kakak kelas ditahun terakhir. Seorang lelaki mengambil bola tersebut, dia memaparkan senyuman manisnya kepada Rena yang berdiri di depan dirinya.
Rena berlari ke pinggir lapangan dengan malas. Rambut hitamnya yang diikat seolah menari-nari mengikuti irama langkah kaki.
"Ini, bolanya."
"Makasih." Rena megambil bola tersebut lalu beranjak pergi meninggalkan lelaki yang tersenyum hangat kepadanya.
"Eh, dia siapa?" tanya lelaki manis itu kepada temannya.
"Dia Rena. Anak tahun kedua yang baru pindah bulan lalu."
"Oh."
─── 𝕤𝕙𝕖 𝕚𝕤 𝕨𝕚𝕟𝕥𝕖𝕣 ───
Suasana kelas yang ramai sama sekali tak dihiraukan oleh gadis yang duduk dibangkunya. Semilir angin yang bertiup melewati jendela membuat helai rambut gadis itu menari. Dengan wajah juteknya dia menyingkirkan helai rambut tersebut kebelakang telinganya lalu lanjut membaca novel yang barusan dia beli kemarin malam.
Jam kosong merupakan mimpi indah bagi para murid di kelas Rena. Terutama pada saat jam-jam terakhir ketika para murid sudah malas untuk mencerna pelajaran menggunakan otak mereka. Kelas Rena bukanlah kelas unggulan, bukan juga kelas terburuk. Ini hanyalah ruangan sederhana yang ditempati oleh setiap murid untuk belajar.
Seketika suasana menjadi ramai ketika tiga orang kakak kelas berjalan di koridor kelas sebelas. Tepat sebelah kelas Rena. Lisa yang sedari tadi mengerjakan tugas matematika mendadak menoleh ke arah Rena.
"Rena."
"..."
Merasa tak dihiraukan, Lisa langsung mengambil novel yang Rena baca. Dengan kesal Rena mendecakkan lidahnya.
"Apa?"
"Lihat ke arah jendela."
Sontak Rena menoleh ke arah koridor kelas, dia mendapati lelaki yang tadi ditemuinya di lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
she is Winter ✓
Fanfiction❝Unik dan rumit bagai kepingan salju❞ - 𝕤𝕙𝕖 𝕚𝕤 𝕨𝕚𝕟𝕥𝕖𝕣 | 𝑤𝑖𝑛𝑛𝑦 𝑟𝑎𝑖𝑛 Dingin, beku bagai es. Itu yang bisa ku deskripsikan dari sosokmu, winter. Aku mengerti, keegoisan manusia menjadikan sosokmu berpadu pada musim dingin. Terjeb...