❝Unik dan rumit bagai kepingan salju❞
- 𝕤𝕙𝕖 𝕚𝕤 𝕨𝕚𝕟𝕥𝕖𝕣 | 𝑤𝑖𝑛𝑛𝑦 𝑟𝑎𝑖𝑛
Dingin, beku bagai es.
Itu yang bisa ku deskripsikan dari sosokmu, winter.
Aku mengerti, keegoisan manusia menjadikan sosokmu berpadu pada musim dingin. Terjeb...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
─── 𝕤𝕙𝕖 𝕚𝕤 𝕨𝕚𝕟𝕥𝕖𝕣 ───
"Harus banget kita bolos kimia?"
"Stt, diem aja kenapa sih Bin, anak kelas dua mulus-mulus gila."
Itu adalah Chris, Changbin dan Minho. Sekarang mereka lagi bolos kelas. Mau tau alasannya?
Kata Minho dia perlu cuci mata. Chris sama Changbin nurut aja sih. Toh mereka juga sudah pintar tanpa belajar. Kata Minho, pinternya itu otodidak sejak lahir, jadi gaperlu belajar.
"Mulus banget??" tanya Changbin.
"Gak. Ya iyalah, lihat noh dilapangan, aduh ada Lisa, adem banget hati ini."
"Udah deh, mending kita balik aja ke kelas." saran Changbin.
"Bentar ih, eh itu blasteran?"
Chris yang dari tadi main ponsel langsung mendangak, "Blasteran?"
"Yee, kamu mah giliran ada yang blasteran langsung noleh." Minho sinis.
Chris bukannya kepo siapa yang blasteran, tapi dia sendiri sebenarnya udah tau kalau yang blasteran itu Rena.
"Tapi gak terlalu cantik sih." Minho menyipitkan matanya.
"Dia cantik kok," ucap Chris.
Minho menbulatkan matanya, apa dia gak salah denger? Menurut pengelihatan Minho, gadis berparas seperti Rena itu mukanya terlalu biasa untuk dibilang cantik. Apalagi bagi Chris. Menurut Minho, jika Rena di sandingkan dengan mantan-mantan Chris, dia sangat tidak cocok untuk berada di barisan tersebut. Apalagi mukanya terlalu biasa.
"Serius?? Cantikan mana sama Tzuyu?"
"Cantikan Rena."
"Buset, Chris gila." Sarkas Minho, mana ada Tzuyu sama Rena cantikan Rena. Kayaknya Chris perlu oprasi mata deh. Cantikan Tzuyu lah, gila. Batin Mihno.
Beralih ke posisi Rena. Kini dia berada di tengah lapangan, panas-panasan karena pelajaran olahraga. Pak Chanyeol yang merupakan guru olahraga masih menjelaskan aturan permainan bola voli dengan sangat amat rinci.
"Sampai sini paham?"
"Paham!" teriak anak-anak.
"Ren, beneran kamu gapapa?" ucap Lisa yang berbaris di sebelah Rena.
Rena hanya mengangguk, wajahnya kelihatan pucat. Badannya dingin tapi keringat bercucuran dari atas pelipisnya.
"Mending kalau gak enak badan, bilang aja ke Pak Chanyeol, biar nanti kamu gaikut main."
