Vote komen jangan lupaa
─── 𝕤𝕙𝕖 𝕚𝕤 𝕨𝕚𝕟𝕥𝕖𝕣 ───
"Kalian pergi, aku mau ngomong berdua sama Yeji."
Yeji bungkam seribu bahasa, tamat riwayatnya, dia tau semua cerita busuk dari mulutnya. Chris melipat kedua tangannya, menatap tajam ke arah Yeji.
Ryujin meneguk ludahnya lalu pergi meninggalkan Yeji yang sedang mati kutu. Chris menutup pintu atap lalu kembali menatap Yeji dengan sinis.
Langit menjadi mendung membawa suasana menjadi mencekam. Angin berhembus kencang, menebarkan surai halus milik Yeji.
Chris masih diam dengan tatapan dinginnya yang menusuk kedalam jiwa.
"Jadi, kamu yang nyebarin?"
"Enggak, bukan!" Yeji panik.
"Bukan, Chris salah paham! Bukan Yeji!"
"Gak usah ngelak."
Chris menatap wajah Yeji yang serba kebingungan. Gadis itu mengulum bibir lalu menunduk, meremas rok seragamnya.
"Kalau iya kenapa?"
Chris mengepalkan tangan, berusaha menahan emosinya yang sudah memuncak didalam jiwa.
"Buat apa kamu ngelakuin itu?"
"Emangnya kenapa?" sinis Yeji.
Chris hanya mendengus menatap gadis didepannya yang sudah emosi sampai ke sumsum tulang.
Yeji menggeram, "Kenapa kamu belain dia?"
"Gak ada urusannya sama kamu."
"JAWAB CHRIS!!" Yeji berteriak memecah hening.
Awan hitam mendominasi, angin semakin kencang, daun-daun berterbangan. Melewati tubuh dua manusia yang saling beradu argumen.
"Aku bilang, jawab. Chris." Suara Yeji gemetar.
Chris terdiam, membuat gadis itu semakin tersulut emosi.
"Kenapa sih kamu belain dia? Padahal kan pacar kamu itu aku!!"
"CHRIS SAYANG KAN SAMA YEJI?!" Teriaknya.
Chris hanya terdiam, menggigit bibirnya, sudahlah akhiri saja semua ini. Dia tak bisa menjalani hubungan ini dengan perasaan yang semu. Dia sadar, dia harus melakukan ini.
"Maaf."
"Tapi aku gak sayang sama kamu," ucap Chris tegas.
Yeji menangis sejadi-jadinya, dia berteriak menggila diatas atap. Angin-angin berhembus kencang, membuat perdebatan semakin mencekam.
"Aku baru nyadar, perasaan aku ke kamu itu sama kek perasaan aku ke mantan-mantanku."
"Aku suka kamu karna fisik kamu. Awalnya aku pikir kamu beda, karena kamu adiknya Hyunjin. Tapi ternyata sama aja." Tegasnya.
"Terus sekarang Chris suka Rena?" Tatap Yeji.
Chris terdiam sejenak, lalu tersenyum, "Iya, kenapa?"
Yeji menggeram, mengangkat tangan lalu menampar pipi lelaki di depannya. Chris hanya terdiam tak memberi perlawanan. Dia sadar, laki-laki seperti dirinya memang pantas mendapatkan tamparan dari Yeji.
Plak!
"CHRIS BOSEN? BOSEN KARENA AKU UDAH GAK CANTIK?!"
Chris membeku, menahan rasa perih dari tamparan yang diterimanya.
"KALAU BAKAL GINI, AKU GABAKAL PACARAN SAMA KAMU TAU GAK?!"
Yeji menangis terisak-isak. Chris hanya menunduk membiarkan pipinya yang memar terpapar angin.
"Kamu boleh hina aku sesukamu. Aku tau aku salah."
Yeji mengusap air matanya, "Aku boleh tanya?"
Chris mengangguk pelan.
"Chris pacaran sama Yeji karena apa?"
"Kamu cantik, putih, dan aku disuruh Kakak kamu." Jawab Chris kaku.
"Oh," gumamnya gemetar.
Yeji memeluk dirinya sendiri, menahan tangis yang membendung. Angin semakin kencang, menandakan hujan yang akan segera datang.
"Terus gimana..." lirih Yeji.
"Kita putus." Tegas Chris.
Yeji membelalakkan matanya, menggeleng berusaha meyakinkan, "Putus?"
Chris mengangguk membuat wajah Yeji banjir air mata. Yeji tersenyum pahit, mengangguk lirih. Membuat Chris mematung diam menatapnya.
"Oke, kita putus," ucapnya lalu berlari meninggalkan Chris yang terdiam di atap sekolah.
Perlahan rintik hujan mulai turun. Chris terdiam memandangi langit gelap berawan yang menjatuhkan air hujan sedingin es.
Lelaki itu menghembuskan napasnya lega, "Udah selesai, aku bebas."
Gerimis turun mengguyur wajahnya, lelaki itu memejamkan matanya merasakan rintik hujan yang jatuh mendarat di wajahnya.
"Sekarang, Hyunjin." Chris mengepalkan tangannya mengabaikan hujan yang terus mengguyur tubuhnya.
Namun amarahnya menghilang ketika dia mengingat wajah gadis yang disayanginya.
"Rena." Lirinya, disertai gemuruh petir yang menghias langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
she is Winter ✓
Fanfic❝Unik dan rumit bagai kepingan salju❞ - 𝕤𝕙𝕖 𝕚𝕤 𝕨𝕚𝕟𝕥𝕖𝕣 | 𝑤𝑖𝑛𝑛𝑦 𝑟𝑎𝑖𝑛 Dingin, beku bagai es. Itu yang bisa ku deskripsikan dari sosokmu, winter. Aku mengerti, keegoisan manusia menjadikan sosokmu berpadu pada musim dingin. Terjeb...