Karawang, 6 April 2021
***
Rasa yang terasa kian nyata, dan ragu yang masih membelenggu
Asa yang kerpap kali mengganggu
Bagaimana aku bisa memulai jika aku belum sanggup melupakan masa itu~Salsa~
***
Pria bertubuh jangkung itu baru saja melepas helm fullface nya dan turun dari motor. Ia melangkah memasuki rumah dengan senyum yang begitu merekah. Sean, hatinya begitu senang sore ini. Serasa ribuan sakura baru saja bermekaran di dalam hatinya. Jika dulu Sean akan sangat senang setiap kali ia menang balapan, atau setiap kali papah nya mentransfer uang bulanan. Namun kali ini ia punya alasan baru untuk tersenyum.
Salsa gadis berparas manis yang baru saja menemaninya seharian ini sudah berhasil mengubah hidupnya. Meski Salsa kerap kali bersikap acuh padanya namun anehnya Sean malah semakin suka. Dan kali ini ia harus benar benar berterimakasih kepada sosok dibalik suksesnya ia membawa Salsa seharian ini. Dinda kakak perempuan nya itu sudah membuat Sean begitu merasa berbunga selama hidupnya di muka bumi ini.
Pria berjaket hitam itu mengedarkan pandangannya mencari sosok gadis berambut sebahu yang begitu berjasa baginya hari ini. Sean menaiki anak tangga, hingga saat ia sampai di lantai dua seulas senyum kembi terbit di wajah tampannya. Sang kakak, Dinda tengah berdiri di balkon sambil memandang jauh keluar. Sean berjalan dengan cepat lalu memeluk Dinda dari belakang, membuat gadis berkaus ungu itu terperenjat dan membalikan tubuhnya.
"Ih apaan sih."Dinda berbalik lalu mendorong Sean membuat pria itu melepaskan pelukannya.
"De lepasin ah, lu kenapa sih kesambet?"tanya Dinda.Sean melepas pelukan nya."Thanks ya kakak ku yang paling cantik, karena lo udah bujuk salsa tadi."
"Seseneng itu lo bisa jalan sama salsa?" Tanya Dinda heran, karena selama ini ia belum pernah melihat Sean begitu bersemangat seperti saat ini.
"Iya lah gue suka banget sama dia."ucap Sean lalu tersenyum.
"Lo yakin?"tanya Dinda menaikkan kedua alisnya
"Kenapa enggak? Lo ragu gue gak bisa naklukin salsa?"tanya Sean balik.
"Gue ragu Salsa gak bisa lupain masa lalunya." Ucap Dinda, karena ia tau betul bagaimana Salsa.
Mendengar hal itu membuat Sean jadi penasaran,memangnya kenapa dengan masa lalu gadis nya itu. "Emangnya Salsa kenapa?"
"Udah ah gue mau makan laper."ucap Dinda, ah sepertinya ia baru saja melakukan kesalahan karena membahas masa lalu Salsa.
"Kak lu jangan bikin penasaran gini dong, emangnya ada apa sama masa lalu Salsa?"Tanya Sean sambil menahan lengan Dinda, namun gadis itu menariknya lalu pergi secepat kilat.
"Kak!! "Teriak Sean.
💜💜💜
Sebuah laptop masih menyala dihadapannya menampilkan tugas yang harus segera ia selesaikan. Beberapa buku nampak tergeletak di atas meja, jari jarinya masih sibuk menari di atas keyboard. Sean sudah berjanji untuk lulus kuliah tahun ini jadi ia harus fokus, kalau perlu ia akan begadang setiap malam. Namun lagi lagi Sean menghembuskan napasnya kasar, sesuatu tiba tiba terlintas begitu saja di kepalanya.
Sial, itu lah kata yang terucap di mulut Sean saat pikiran tentang Salsa terus saja menghantuinya. Ucapan Dinda sore itu membuatnya tidak tenang, membuat ia penasaran dan khawatir. Tentang bagaimana masa lalu Salsa, atau hal apa yang pernah terjadi pada gadis itu hingga Dinda takut Salsa tak akan bisa membuka hatinya untuk Sean.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sean (Sequel My Boyfriend Is A Ghost)
ChickLit"Jika saja reinkarnasi itu benar adanya, maka aku hanya ingin terlahir kembali untuk menjadi milikmu satu satunya." Itulah yang selalu ada dalam benak seorang Salsabila. Kalimat yang selalu tertuju pada sosok yang kini bahkan tak dapat ia lihat lagi...