Chapter - 5

609 61 1
                                    

<< 안녕하세요 >>
^^
°

<Mina POV>

Tanpa berkata apa-apa, aku pun membuka pintu mobil dan segera keluar. Bisa kurasakan tatapan Nayeon eonni menusuk punggungku. Tapi aku tidak peduli. Aku sungguh lelah. Aku sangat ingin tidur sekarang.

Segera kutinggalkan Nayeon eonni dan sopir perusahaan yang sedang mengeluarkan travel bag-ku. Jika aku tak salah dengar, Nayeon eonni berkata bahwa semua member sedang sibuk dengan jadwal individu mereka masing-masing. Baguslah. Karena itu berati aku bisa beristirahat dengan tenang tanpa harus bertemu dengan wajahnya,
Wajah dari yeoja yang selalu kurindukan.
"Hhhh!"
Aku menghempaskan tubuhku diatas sofa yang ada di living room sambil menghela nafas panjang. Terasa pegal sekali. Padahal ini bukan kali pertama aku harus menghadapi jadwal yang benar-benar padat seperti ini. Namun, mungkin sekarang berbeda. Karena bukan hanya lelah fisik saja yang aku rasakan sekarang tapi juga lelah batin.

Aku benar-benar tidak yakin apakah untuk kali ini, aku bisa mencoba untuk menerima kenyataan bahwa Tzuyu sudah menjadi milik orang lain.
Tidak peduli meski itu hanya sekedar akting atau bukan.
Aku menutup mataku dengan sebelah tangan seraya memejamkan mata. Lelah. Sungguh ini melelahkan. Entah bagaimana caranya agar aku bisa lepas dari rasa lelah ini. Entah bagaimana caranya aku bisa berhenti untuk mencintai Tzuyu.
Entah bagaimana caranya aku bisa membuang rasa itu jauh-jauh, karena yang aku tahu, Tzuyu, sampai akhirpun, tidak akan pernah membalas perasaanku.
Aku menggigit bibir sambil menghela nafasku lagi.

"Mina.."
Terdengar suara Nayeon eonni lagi. Tapi aku tak bergeming. Aku terus menutup mataku dengan sebelah tangan dan tetap dalam posisi tiduran di sofa.
"Kopermu sudah di dalam kamar dan kau pasti lelah. Beristirahatlah. Aku harus segera ke kantor JYP karena manager oppa sudah menunggu. Apakah tidak apa-apa kau kutinggal sendirian?"
Aku menghela nafas lagi. Namun aku tak tega untuk mengacuhkan manager-ku ini. Biar bagaimanapun, dia juga pasti lelah karena selama satu minggu ini juga ia selalu berada disampingku dan mengurus semua keperluanku selama aku di Jepang.

"Mm. Gwenchana. Eonni pergilah. Aku hanya akan segera tidur setelah ini." jawabku akhirnya, sambil membuka mata dan menatap kearahnya. Kulihat Nayeon eonni tersenyum sambil mengelus kepalaku pelan.
"Arra. Tapi, apakah kau sungguh tidak ingin makan? Jika ingin, aku bisa memesannya sekarang.." Nayeon eonni kembali terlihat mengkhawatirkanku. Mm.. Tentu saja. Sebenarnya aku memang memiliki masalah di lambungku sejak beberapa tahun yang lalu.
Jadwal syuting yang benar-benar padat dan melelahkan saat itu, membuatku tak mampu mengontrol jam makan dan juga jam tidurku. Hingga akhirnya berdampak buruk pada lambungku

"Eobsseo. Eonni. keunyang Kka." jawabku sambil berusaha memasang senyum. Aku memang sedang tak lapar sekarang. Nafsu makanku seolah menghilang sejak kabar ini kudengar. Sejak pihak JYP dan BigHit mengkonfirmasi ke media bahwa Tzuyu dan Jungkook saat ini sedang "berkencan".
Nayeon eonni balas tersenyum kepadaku dan sekali lagi mengelus pelan kepalaku. Uri manager yang satu ini memang sangat perhatian dibalik sikapnya yang cerewet itu.

"Arrasseo. aku pergi dulu. Tidurlah dan sebaiknya jangan keluar jika tak perlu. Udara sedang dingin sekali sekarang."
Aku tersenyum lagi dan mengangguk. Nayeon eonni pun akhirnya beranjak keluar dari dorm, dan aku pun mengantarnya keluar.
Setelah kembali mengunci pintu, lalu mematikan lampu, aku pun kembali masuk dan kembali menghempaskan tubuhku di sofa. lebih baik tidur disini saja karena kalau aku tidur di kamar, rasanya akan menjadi sangat hampa dan aku benci perasaan kesepian.
Lebih baik disini. Menunggu memberdeulku kembali.

Menunggunya kembali.

Dan perlahan, rasa kantuk pun mulai merayap dan membuatku jatuh terlelap.

End- MinaPOV,
....
Sementara itu di tempat lain..

.

.
Normal POV,

"Mwo? Jadi Oppa tak bisa menjemputku?"

Seruan bernada setengah panik itu terdengar dari bibir Tzuyu. Saat ini ia memang sedang berada di daerah Namsan-gu, untuk menyelesaikan sebuah photoshoot sejak sore tadi.
"Ne, Tzuyu-ya. Badai salju turun dengan begitu lebat sekarang. Semua jalan ditutup dan Oppa tidak bisa menemukan jalan lain untuk bisa sampai di daerahmu itu." terdengar suara Manager oppa yang juga merupakan staf manager TWICE sedikit bergetar. Badai salju memang turun tanpa ada pemberitahuan sebelumnya dari stasiun TV yang biasa menyampaikan perkiraan cuaca. Awalnya sore tadi manager oppa masih menemani Tzuyu disana namun karen ada telepon penting dari keluarganya, manager TWICE itu terpaksa harus meninggalkan Tzuyu sebentar.
Dan berjanji akan menjemput Tzuyu satu jam sebelum photoshoot yang dilakukan oleh maknae TWICE itu selesai.

"Aisshh.. Eottohke??" Tzuyu terlihat gusar. Dia sungguh tidak menduga hal semacam ini akan terjadi dan yang lebih parahnya lagi, Manager oppa bahkan baru menghubunginya sekarang, dua jam setelah photoshoot itu selesai di lakukan dan para kru sudah banyak yang pulang dan meninggalkannya disana.
"Tzuyu-ya mianhae.." terdengar suara manager oppa yang bernada menyesal.
"harusnya tadi Oppa tidak meninggalkanmu sendirian disana."
Tzuyu mengigit bibirnya mendengar ucapan managernya itu. Anni.. Ini bukan sepenuhnya salah managernya itu. Dia memang harus segera kembali kerumahnya karena ibunya yang sudah tua jatuh pingsan. Bahkan jika Tzuyu berada dalam posisinya tadi, dia juga pasti akan melakukan hal yang sama.

"Anniya, Oppa. Bukan salahmu. Ngg.. Aku akan segera mencoba mencari taksi begitu badai ini berhenti." jawab Tzuyu akhirnya.
"Tapi kau sendirian disana, Tzu.." suara Manager oppa terdengar semakin gusar.
"Eonnideulmu akan langsung membunuhku jika mereka sampai tahu apa yang terjadi padamu sekarang."
Tzuyu menggigit bibirnya lagi. Benar.. Eonnideul-nya sudah pasti akan langsung membunuh Manager oppa jika mereka tahu dia ditinggalkan sendirian di daerah yang bahkan tak terlalu ia hafal dengan benar. Dan yang lebih parah dari itu, Park Jinyoung PDnim, juga pasti akan mengamuk jika kabar ini sampai terdengar ditelinganya.

"Kalau begitu jangan bilang.." ucap Tzuyu cepat dan tegas.
"jangan memberi kabar apapun pada eonnideul-ku. Aku akan berusaha untuk menemukan cara kembali kedorm secepatnya. Oh? Oppa hanya perlu diam saja dan segera lah kembali kerumah sakit."
"Tapi Tzuyu-ya.."
"Sudahlah Oppa.." Tzuyu memotong ucapan maneger twice itu dengan cepat. "Ahjumma lebih membutuhkan kehadiranmu dibandingkan aku. Naneun gwenchana. Kembalilah kerumah sakit. Mm? Aku pasti akan baik-baik saja disini."
Manager oppa terdiam. Rasa bersalah semakin menyeruak masuk kedalam hatinyasaat mendengar ucapan Tzuyu itu. Yeoja sebaik ini.. Tidak seharusnya dia meninggalkannya seorang diri tadi. Tidak seharusnya ia lalai dalam menjalankan tugasnya.

Bahkan meski harus merasakan cacian dari memberdeul TWICE dan peringatan keras dari pihak perusaahaan sekalipun, dia merasa hukuman itu masih terlalu ringan untuk kelalaian yang sudah ia lakukan hari ini pada Tzuyu.
"Anniya, Tzuyu-ya. Oppa bersalah dan Oppa pantas dihukum. Oppa akan ke dorm TWICE sekarang dan mengabari mereka kalau-"

Tutt.. Tuutt.. Tutt..
Putus!
Sambungan telepon mereka putus sekarang.

"Aiihh.."
Tzuyu menatap ponselnya yang tak lagi bisa menyala karena kehabisan baterai dan segera memasukan ponselnya itu kedalam Jestina coklatnya. Wajah yeoja itu terlihat gelisah. Bagaimana pun dia sungguh tak terlalu hafal dengan daerah ini dan sekarang dia bahkan hanya bisa berdiri menunggu di depan lokasi yang tadi menjadi tempatnya melakukan pemotretan.
Di lokasi yang udaranya terasa benar-benar terasa dingin menusuk tulang.

"Ahh.. dingin.." Tzuyu menyatukan kedua telapak tangannya lalu mengusap-ngusapnya sambil sesekali menyemburkan gumpalan karbondioksida berbentuk asap kecil dari bibirnya. Udara benar-benar dingin. Tentu saja.. Udara ditengah badai salju semacam ini, Tzuyu tidak berani memperkirakan seberapa rendah suhu yang ada didaerah ini sekarang.
Dengan tubuh yang mulai gemetar kedinginan, Tzuyu mencoba untuk merapatkanjaket tebal yang ia kenakan. Meski ia tahu dengan udara yang sedingin ini,jaket tebal yang ia kenakan itu tidak akan mampu menghangatkan tubuhnya dengan baik.
—————–

.

.

.

.

TO BE COUNTINUE

^^안자니^^

I'll Be Waiting [It's Okey Even If It Hurts]✓[END] MITZU❤️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang