Chapter - 16 end

875 62 23
                                    

=============== 안자니 ===============

Sementara itu,
di Bishop Area Rock Climbs, Seirra, California..

Mina dan aktor kenamaan korea, Nam JooHyuk produk pakaian outdoor Perancis, yang memasangkan keduanya, tengah menyiapkan alat-alat untuk keperluan syuting. Mereka semua berada disini untuk melakukan CF perdana untuk produk pakaian itu yang rencananya akan ditayangkan akhir bulan nanti.
"Apa kau sudah siap?" Tanya Nam JooHyuk sambil menatap Mina yang sejak berada di dalam tenda tadi terus diam dan seolah tengah memikirkan sesuatu yang serius.
Mina menoleh kearah Nam JooHyuk sambil tersenyum tipis.
"Geraemnyeo. Aku selalu siap."
"Tapi wajahmu menunjukkan kalau kau tak siap." Nam JooHyuk terlihat sedikit khawatir melihat wajah Mina yang terlihat agak pucat itu. Mina sendiri langsung memalingkan wajahnya saat menyadari Nam JooHyuk menatapnya sedetail itu.
Karena jujur saja saat ini ia memang merasa sedikit pusing dan lelah. Sejak kemarin dia juga mulai merasakan maag-nya kembali berulah. Namun Mina berusaha untuk menahan rasa lelah dan juga sakit yang menderanya lahir dan batin itu.
"Anniya. Aku benar-benar baik-baik saja." Jawab Mina sambil kembali menatap dinding bebatuan yang akan segera mereka panjat itu. Nam JooHyuk masih tak bisa mengalihkan perhatiannya dari wajah Mina.
"Ini serius. Kau harus benar-benar focus dan hati-hati. Jika kau tak siap, kita bisa beristirahat beberapa menit." Tawarnya. Namja tampan dengan postur tubuh atletis dan menawan itu terlihat masih mengkhawatirkan kondisi Mina.

Sebelah tangan Mina sudah menempel pada sebuah batu pijakan yang ada didepannya. Yeoja itu menggeleng mantap sambil menatap lagi kearah Nam JooHyuk disampingnya.
"Anniya. Sekarang saja. Aku benar-benar sudah siap!"
Seiring dengan jawaban yang meluncur dari bibir Mina itu, PD-nim yang bertugas mengarahkan syuting hari ini pun mendekat. Nam JooHyuk hanya bisa menghela nafas pelan sambil menatap wajah Mina yang masih terlihat pucat dan lelah.
.
.

================

Tzuyu duduk di sebuah bangku yang ada taman apartemen TWICE. Udara siang di kota Seoul yang masih diselimuti salju terasa begitu dingin menggigit tulang.
Yeoja itu memejamkan matanya. Wajahnya terlihat sangat sedih.

.
Eonni..
Bahkan ketika aku menutup mata,
Wajahmu lah yang hadir disana
Bahkan ketika aku kesal, marah dan kecewa padamu
Wajahmu tetap hadir dalam benakku
Eonni.. apakah ini benar-benar cinta?
Apakah aku mencintaimu, dengan rasa yang sama seperti rasa cintamu padaku?
.
Airmata Tzuyu mengalir pelan, membasahi sudut-sudut wajahnya. Ia sungguh merindukan Mina. Merindukan kehadirannya seperti dulu. Merindukan tawa dan candanya seperti dulu.

Mina Eonni..
Pada malam itu, malam dimana kau datang dan menyelamatkanku,
Aku sudah merasakan ada yang berbeda dengan hatiku
Pada saat kau mengecup bibirku,
Aku tahu, rasa dihatiku padamu telah berubah
Aku tahu, Eonni.. namun aku terlalu takut untuk mengakuinya
Takut mengakui bahwa aku juga mencintaimu
Mianhae.. Maaf karena aku baru menyadarinya
Maaf karena harus selama itu membuatmu menungguku
Jeongmal mianhae.. Mianhae, Eonni..
.
Pada detik itu juga ia benar-benar yakin, bahwa ia memang sudah mencintai Mina, dengan rasa yang sama persis seperti yang Mina rasakan kepadanya.

Ponsel Tzuyu yang berada diatas pahanya bergetar, sebelum kemudian nada dering I Can't Stop Me terdengar disana. Dengan enggan Tzuyu meraih ponselnya itu dan melihat nama Jihyo sebagai orang yang sedang menelponnya sekarang.
"Yoboseyeo, Eonni," sapa Tzuyu dengan nada malas.
"YA! ODIGA??" namun alih-alih menjawab, Jihyo malah berteriak kencang ditelepon dengan suara ahjumma-nya. Membuat Tzuyu tersentak dan sedikit menjauhkan ponselnya dari telinganya.
"Di taman, eonni.." jawab Tzuyu sambil mengelus kuping malangnya barusan. "whaegerae?"
"Cepat kembali ke dorm. Kita harus segera ke pergi."
"Ohh?" Tzuyu mengerutkan keningnya. "memangnya kenapa?"
"Mina.." nafas Tzuyu seperti tercekat ketika Jihyo menyebut nama itu. "dia terjatuh saat syuting panjat tebing di California. Palli ddawa. Semua sudah berkumpul. Hanya tinggal menunggumu."
Wajah Tzuyu berubah pucat. Ia langsung menutup telepon itu dan segera berlari kembali ke dorm. Nafasnya sesak.

Mina Eonni..
Dia... tidak... tidak mungkin..
Anniya.. dia pasti baik-baik saja..

Dengan wajah yang terlihat semakin cemas, Tzuyu terus berlari meninggalkan tempat itu.
.

.

.

.

.

"Aku harus pergi."
Tzuyu memandangi yeoja bergaun putih panjang itu dengan mata yang sudah dibanjiri air mata. Yeoja itu, yeoja yang baru beberapa menit yang lalu membuatnya menyadari kalau dia juga mencintainya, kini mulai melangkah mundur.
"Andwe..."
Tangan Tzuyu meremas erat lengannya, membuat yeoja itu berhenti melangkah dan menatap lembut wajah Tzuyu yang semakin basah oleh airmata.
"Andwe Eonni... Jangan pergi.. tetaplah disini.. kumohon."
Tatapan itu terasa semakin lembut menusuk ke dalam mata Tzuyu, membuat air matanya mengalir semakin deras.
"Jeballl Eonni kajima.... Mianhae Eonni..."
"Eonni tidak pergi Tzuyu-ya...."
"Eonni akan selamanya berada di sini" ucap yeoja bergaun putih panjang itu sambil menunjuk dada Tzuyu tepat dihatinya.
"Andwe Eonni.. Eonni tidak boleh hanya berada disana,,, Eonni juga harus ada disampingku... selamannnya.." ucap Tzuyu dengan air mata yang masih deras mengalir.
"Jeball Eonni kajima,,, Mianhae Mina Eonni mianhae... Aku terlalu bodoh eonni"
"Uljima Tzuyu-ya,, Apapun yang kau lakukan pada eonni, eonni tidak pernah marah padamu." Ucap Mina. Tangannya bergerak untuk menghapus air mata Tzuyu kemudian mengusap pipi Tzuyu dengan lemut.
"Dan kau harus tau Tzuyu-ya entah apapun yang akan terjadi nanti ingatlah bahwa..." Mina mulai menggenggam tangan Tzuyu dengan penuh kasih sayang.
"Eonni akan selalu dan selamanya mencintaimu Tzuyu-ya." Mina mendekatkan diri pada Tzuyu kemudian memeluk tubuh Tzuyu dengan hangat.

Tubuh Tzuyu semakin bergetar hebat air matanya semakin mengalir deras. Tzuyu memejamkan matanya merasakan hangat dan lembutnya pelukan Mina yang begitu ia rindukan padanya. Tangan Tzuyu bergerak memeluk Mina dengan sangat erat.

"Saranghae Tzuyu-ya." Ucap Mina dengan sangat lemut.
"Nado saranghae eonni." Balas Tzuyu dengan air mata yang masih mengalir.
Tiba-tiba Tzuyu merasakan pelukan Mina yang mulai menghilang, perlahan Tzuyu membuka dan mendapati Mina sudah menghilang dari pandangannya.
"EONNI... MINA EONNI" Tzuyu memanggil-manggil Mina berharap Mina kembali lagi berada didepannya.

"Kajima Eonni... Jeballl.."ucap Tzuyu lirih dengan air mata yang semakin deras mengalir.

.
.

.

.
.
.
Dan akhirnya Mina pun.......

The End






























































Canda kakak ^.^
Hehehe...

============================
TO BE COUNTINUE 
============================
안자니

I'll Be Waiting [It's Okey Even If It Hurts]✓[END] MITZU❤️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang