Chapter 17

351 52 1
                                    

Hello Readers :)
Selamat membacaa :D

.

.

.

.

.

Y/n baru saja pulang dari latihannya, ia sangat lelah dan juga lapar.

Diperjalanannya, ia melewati taman yang dulu tempat Sasuke menyerang Naruto.

Matanya menangkap seorang lelaki yang membawa tong besar sedang berjongkok, lelaki itu menghadap ke pasir-pasir ditaman membelakanginya.

Tanpa ia tahu kenapa, Y/n melangkah masuk ketaman, ia menghampiri lelaki itu dengan diam-diam. Saat langkahnya lumayan dekat, lelaki itu berbalik badan dan pasir-pasir bergerak bersiap menyerang Y/n.

 Saat langkahnya lumayan dekat, lelaki itu berbalik badan dan pasir-pasir bergerak bersiap menyerang Y/n

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uwah!" seru Y/n terkejut.

"K-kau!?" lelaki itu tampak terkejut melihat dirinya. Ia mengambil beberapa langkah mundur menjauhi Y/n. Dengan segera juga ia berbalik badan, tidak membiarkan Y/n melihat wajahnya. Pasir-pasir bergerak kembali ketempatnya.

"H-hai" Y/n menyapa dengan sangat canggung. Ia tidak mengerti dengan tingkah aneh  lelaki itu. Bukankah dia lelaki bermata hijau yang pernah dilihatnya di toko dango?

"A-apa kau baik-baik saja?" tanyanya.

"Pergilah" balas lelaki itu.

Y/n tersentak. Apa-apaan itu! Dia diusir?

"hah?" Y/n ingin berprotes.

'Apa dia mengusirku?!'

Ia melangkah mendekati lelaki itu. Langkahnya terhenti karena pasir-pasir menghalanginya.

"A-apa itu!" seru Y/n

"Apa kau yang mengendalikan pasir-pasir ini?" tanyanya.

Lelaki itu hanya terdiam.

"Hey, itu keren." Y/n masih berusaha mengajaknya mengobrol.

"Hey, kenapa kau membelakangiku begitu, ada apa dengan wajahmu?"

"Hey, kenapa kau tidak membiarkanku  mendekatimu? Tenanglah, aku bukan orang jahat, lihatlah, aku tidak sedang membawa senjata apapun" Y/n mengangkat kedua tangannya.

"Hey!"

"Hey, apa kau dengar aku?" Y/n celengak-celinguk.

"hey tolong lepaskan pasir-pasir ini, aku tidak bisa berjalan"

"hey, hey, " Y/n meronta-ronta.

Pasir-pasir yang mengunci kakinya pun terlepas. Lelaki yang membelakanginya berjalan pergi.

"Hey, tunggu" Ia mengejar lelaki itu dengan cepat, menyentuh pundaknya dan membalikkan badan lelaki itu.

Sebenarnya si pengendali pasir itu bisa saja mencegah hal tersebut, namun ia membiarkan dirinya terkejar, membiarkan wanita itu membalikkan badannya dan akhirnya melihat wajahnya.

Memories (A Naruto Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang