Chapter 28

344 51 3
                                    

Hello guyss :D

Selamat membaca :D

Author's POV

.

.

.

*Hari ketika Kankuro membawa Gaara kembali ke Sunagakure

"Kankuro-sama anda sudah kembali.. tapi.. dimana Kazekage-sama?" beberapa ninja menyambut Kankuro ketika ia tiba di desanya.

"Biarkan aku lewat. Dimana Temari?!" Ia menyingkirkan ninja-ninja itu.

Kankuro berjalan buru-buru ke kantor kazekage.

Ia membuka pintu dengan kasar.

"Temari!!!"

.

.

.

.

.

Deg.

"Ia masih hidup! Kankuro-! Gaara masih hidup!!! Rumah sakit!! Kita harus membawanya kerumahnya sakit!!!"

.

.

.

"Jantungnya masih berdetak dengan lemah. Ini merupakan sebuah keajaiban. Seolah dirinya menolak untuk mati. Mungkin karena ia adalah Jinchuuriki, mungkin ichibi yang membuatnya tetap hidup. Namun tidak ada yang bisa kita lakukan. Saya tidak tahu apakah ia benar-benar bisa hidup kembali." ucap dokter yang memeriksa Gaara.

Kankuro terdiam mematung.

'Apa ini... keajaiban?'

Ia yang membawa Gaara kembali. Ia mengingat kembali ketika ia merasakan tubuh Gaara yang dingin, jantungnya sudah tidak berdetak. Dan ketika mereka tiba di Suna, Gaara ditemukan masih hidup. Keajaiban macam apa ini?

Ia sangat senang sampai rasanya ingin menangis.

"Gaara.. apa kau benar-benar menolak untuk mati?"

.

.

Readers' POV

Aku melepaskan tudungku dan merapikan rambutku yang berantakan tertiup angin.

"Y/n?!"

Aku berjalan kearah orang yang memanggilku itu.

"Temari-sa-" Aku berniat menunduk memberi salam, namun ia tiba-tiba memelukku.

"Y/n" Pelukannya terasa erat. Aku terdiam.

"Kau.. kembali" ucapnya kemudian.

Aku mulai merasa kesulitan bernafas.
"T-temari-san.. se-..sak"

Ia pun melepaskanku.

"Maaf, Y/n. Aku- aku tidak percaya kau telah kembali."

Aku tersenyum pahit.

'tukk'

Tudung yang sedang kupegang terjatuh. Mataku membesar mendengar apa yang dikatakan orang didepanku itu.

"Apa katamu? Ga-Gaara....!"

.

.

.

.

.

Aku berhenti disebuah ruangan dirumah sakit. Aku menarik nafas panjang dan menghembuskannya, kemudian membuka pintu ruangannya itu pelan dengan tanganku yang gemetaran.

Memories (A Naruto Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang