Chapter 36

535 30 5
                                    

Hello guys🖐️🖐️🖐️. Bertemu lagiii

Maaf ya jika lama tidak up.

Now, enjoy the last chapter of this story!!

Happy reading.

.

.

.

.

Gaara melangkahkan kakinya ketaman pasir yang kosong itu. Hanya ada dirinya, tentu saja, karena itu sudah tengah malam.

Ia tidak bisa tidur. Bukan lagi karena dihantui oleh Shukaku, namun hal lain.

Lelaki itu berlutut didepan bak pasir.

'Aku Y/n!'

Deg. Ia seolah melihat Y/n kecil sedang berbicara dengannya.

Itu adalah tempat dimana mereka banyak menghabiskan waktu saat kecil.

Merasa sudah cukup nostalgianya ditaman pasir itu, Gaara melangkah pergi.

.

.
"Suatu hari, ayo kita mengunjungi Desa lain bersama!"

"Ayo!"

Suara itu masih tergambar jelas diingatan Gaara, tentang bagaimana dia dan Y/n bermimpi melakukan banyak hal.

Kenapa?
Kenapa takdir tidak membiarkan mereka bersama?
Kenapa Y/n harus direnggut darinya?
Ia tidak meminta lebih, ia hanya ingin menjalani hari-hari normal bersama gadis itu.

'Y/n, hidup seperti apa yang bisa terus kujalani tanpamu?'

'Gaara'

Gaara tersentak, ia merasa seseorang menepuk pundaknya. Lelaki itu berbalik dengan cepat.

"Y/n!" serunya.

Matanya terbelalak melihat Y/n berdiri didepannya ditaman yang hendak ia tinggalkan.

Ia menggerakkan tangannya meraih sosok dihadapan itu.

'duk'
Bukannya meraih Y/n, ia malah terjatuh berlutut.

Gaara mendongakkan kepalanya.

Kosong.

Tidak ada siapapun disana. Hanya ada dirinya dan sunyinya taman.

'aa--aaarrgghhhh' Lelaki itu menunduk disujudnya, Mencabik rambutnya dengan keras.

'aaarrrggghhhhhh' teriakan kerasnya menggema keseluruh taman.

"Y/n..." tangisnya pecah.

Tubuhnya gemetaran ditengah tangisnya.

Suara sedu nya memenuhi taman sunyi itu.

"Kembalikan Y/n!"

"Kembalikan Y/n padakuu!!!" teriaknya.

Ia menghabiskan malam ditempat pertama bertemu Y/n.

Gaara seperti kesurupan memanggil Y/n, yang sudah tidak akan pernah mendengarnya.

.

.

.

Temari menutup mulutnya menahan suara tangis. Ia bersembunyi dibalik pohon memantau adik bungsunya itu tanpa mau mengganggunya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

*Time skip beberapa tahun kemudian.
*Usia mereka sudah seperti di Boruto.

.

.

Ia menggenggam seikat bunga merah yang senada dengan rambut merahnya yang terlihat lebih rapi,  Gaara berhenti disebuah makam yang terpasang foto seorang gadis tersenyum lepas. Ia menunduk meletakkan bunga yang ia bawa kemudian memberi penghormatan dihadapan makam itu.

Hari itu tepat 5 tahun sejak makam itu dibuat. Makam gadis yang membunuh dirinya sendiri untuk menyelamatkan teman-temannya, dan Gaara.

'Y/n, aku disini lagi. Aku mengunjungimu lagi. Y/n, aku masih hidup sampai saat ini. Apa itu yang kau mau? Apa kau sedang melihatku di suatu tempat? Dimana pun kau sekarang, aku yakin kau sudah mendapatkan hidup yang lebih bahagia.'

Gaara kemudian melangkah pergi dari makam itu. Lelaki itu terlihat tenang.
.

.

Langkahnya terhenti ketika ia merasakan angin kencang yang tidak biasa. Ia pun segera berjalan mencari sumber angin itu. Semakin dekat, semakin ia merasakan aura yang tidak enak. Ia berjalan semakin cepat. Pakaiannya mulai terbang karena angin yang semakin kencang.
Sang kazekage khawatir. Ia harus memastikan semuanya baik-baik saja didesanya.

Saat cukup dekat, Gaara melihat seorang anak kecil menatapnya tajam, dengan pasir-pasir dan angin bercampur mengelilinginya.

"Hey" sahut Gaara melihat anak kecil itu.
"Kau baik-baik saja?" tanyanya.
Anak itu menatapnya dengan tajam. Ia menciptakan jarum-jarum dari pasir besi dan menyerang Gaara.

Gaara berjalan dan memeluk anak lelaki itu, membiarkan beberapa jarum pasir tadi mengenai dirinya

Anak lelaki yang dipeluknya tampak terkejut.

"Kau!"

"Tenanglah. Semuanya baik-baik saja. Kau tidak perlu lagi seperti ini. Kau bukanlah senjata. Kau bukan orang yang menakutkan. Aku akan membantumu mengendalikan kekuatanmu" ucap Gaara.

Mata anak lelaki itu membesar mendengar apa yang dikatakan Gaara. Ia kemudian menangis layaknya anak kecil didalam pelukan Gaara.

Gaara tahu. Gaara mengerti tentang anak kecil itu. Melihat tatapan anak kecil itu, seperti melihat dirinya, puluhan tahun yang lalu. Tidak dicintai, dijauhi, ditakuti, dan dianggap monster oleh orang disekitar.

Y/n telah menyelamatkannya, membalas tatapan tajamnya itu dengan cinta. Menariknya keluar dari apa yang ia percaya adalah dirinya. Membuatnya merasakan kasih sayang.

Dan kini, dirinya lah yang akan menolong. Ia akan memberikan cinta pada anak kecil itu. Ia akan menyelamatkan anak ini seperti Y/n menyelamatkan dirinya.

Gaara melepas pelukannya, menatap anak kecil itu dengan lembut.

"Katakan, siapa namamu?"

.

.

.

(Ya guys! Itu adalah adegan Gaara bertemu Shinki pertama kali. Aku sangkutkan kecerita ini, hehe)

.

.

.

.

*THE END*

.

.

.

Yeah guys. Cerita ini akhirnya selesai.

Thanks for all of you yang sudah membaca. See you on my next story guys :D

Memories (A Naruto Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang