Chapter 11

456 57 0
                                    

HELLO READERS :)

SELAMAT MEMBACA




.

.

.

.

.

.

Author's POV

Sasuke duduk dengan cemas disamping Y/n yang masih tidak sadarkan diri. Ia memegangi tangan gadis itu.

Kakashi yang juga berada diruangan itu berdiri didekat jendela memegangi buku yang biasa dibacanya.

Ruangan itu senyap tanpa suara. Tidak ada yang berbicara.

Diruangan Hokage, Gaara sedang berbicara dengan Tsunade mengenai kondisi Y/n. Hokage itu menjelaskan tentang keadaan Y/n kepada Gaara.

Sang Kazekage terdiam.

Ia tenggelam dalam pikirannya sendiri. Lelaki itu sangat yakin, Y/n sempat mengingatnya beberapa saat.

Ia memandangi tangannya, mengingat kembali rasanya menyentuh gadis itu.

Gadis itu mengatakan bahwa ia merindukannya. Ia melihat mata gadis itu tidak lagi melihatnya dengan asing. Ia bisa merasakannya. Ia sangat yakin Y/nnya telah kembali, namun didetik berikutnya, gadis itu berubah lagi menjadi Y/n yang tak mengenalnya.

Ia seperti dipaksa untuk melupakan Gaara.

Gaara menyernyitkan keningnya.

'Ia terlihat seperti sedang kesakitan dan meminta tolong'

'Y/n, apa yang terjadi padamu?'

Lelaki itu mengepal tangannya.

.

.

.

.

"Hey, apa kau akan pergi kedesa lain lagi? Kau baru saja kembali beberapa hari lalu" Gadis yang sedang duduk diatas atap itu mengayunkan kakinya.

Gaara yang duduk disampingnya mengangguk.

Jawaban yang didapat membuat raut wajah Y/n menjadi sedih.

"berapa lama?"

"Sebulan"

"--" Gadis itu ingin protes, namun tidak jadi.

Gaara memandangi gadis itu.

"Hey, ini untuk misi. Lagian, kita akan bertemu lagi setelah itu. Bersabarlah sebentar" lelaki kaku itu mencoba menghibur gadis disampingnya.

Gadis itu cemberut.

"Apa kau tidak takut aku melupakanmu, Gaara?"

Gaara tersenyum mendengar pertanyaan gadis itu. Ia menggeser duduknya menjadi lebih dekat.

"Apa kau bisa melupakanku hanya karena aku pergi selama sebulan?" godanya.

Gadis itu masih cemberut.

"Y/n?"

"Iya iya. Aku tahu aku tak akan bisa melupakanmu dalam sebulan, tapi, apa kau pernah dengar pepatah 'bisa karena terbiasa' bagaimana jika aku menjadi terbiasa tanpa kau karna-"

Omongan gadis itu terhenti karena Gaara menarik tubuhnya kedekapannya. Lelaki berambut merah itu tidak tahan dengan kegemasan Y/n.

"Ga-Gaara?"

Gaara memeluk tubuh kecil gadis itu dengan gemas.

Ia kemudian melepaskan pelukannya, memegangi kedua pipi gadis itu dan tersenyum.

Memories (A Naruto Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang