Chapter 14

381 50 0
                                    

Hello Readers!

Saya up lagii hehe :D

Happy reading :)

.

.

.

.

"-Ra..Gaara!"

Suara yang memanggil namanya membuyarkan lamunan kazekage itu.

"hm?" balasnya melihat seorang wanita berambut kuning masuk keruangannya.

"Hey, ada apa dengan wajah lesumu itu?" tanya kakaknya itu.

Gaara menarik dan menghembuskan nafas.

"Hey, Gaara, kau sebaiknya istirahat saja" ucap Temari duduk disofa diruangan adiknya itu. Ia bisa melihat tumpukan kertas diatas meja kerja lelaki berambut merah itu.

"Masih banyak yang harus kukerjakan" balas Gaara cuek tanpa memandangi dirinya.

Ia melanjutkan kegiatannya menanda-tangani surat-surat.

Temari bisa melihat wajah kelelahan dari adik bungsunya itu. Tatapan matanya tampak tidak fokus dan ada raut kesedihan samar diwajahnya.

"Hey, Gaara" Temari yang baru duduk sebentar disofa, bangkit dan menghampiri tempat adiknya duduk itu.
Ia mengangkat wajah adiknya yang sedang memandangi kertas dimejanya, membuat lelaki itu menatapnya.

"Lihatlah dirimu" ucap Temari.

"Gaara. Kau tidak baik-baik saja. Apa kau pikir itu akan membuat Y/n senang?"

Gaara menepis tangan Temari dan memandangi kakaknya itu dengan tatapan tajam.

Dia benci membahas ini. Dia benci tiap kali kakaknya itu mengaitkan sesuatu dengan Y/n, menanyainya apakah Y/n akan senang jika begini dan begitu. Ia sangat membenci itu.

"Membuatnya senang? Apa kau tak lihat? Dia bahkan tidak mengenaliku saat ini! Sebenarnya, untuk apa aku menjadi Kazekage, mengerjakan semua ini!"

"Apakah dia lebih penting daripada posisimu sebagai Kazekage?" tanya Temari.

"Apa maksudmu?" Gaara menyernyitkan keningnya kesal.

"Aku tanya, apa gadis itu lebih penting daripada posisimu sebagai seorang kazekage?" ulang Temari.

"Tentu saja. Apa kau tak tahu arti Y/n untukku? Apa... apa gunanya aku sebagai Kazekage jika aku harus kehilangannya." Gaara masih menyernyitkan keningnya dan mengepal tangannya. Kata demi kata terasa makin sulit untuk di ucapkan oleh lelaki itu.

Ia mulai bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Dari awal, untuk apa ia berusaha menjadi kazekage? Untuk apa dia berusaha supaya orang lain mengakui dirinya?

"Kalau begitu, Gaara, pergilah temui gadis itu. Aku akan membantu menghandle pekerjaanmu disini."

Temari menepuk pundak Gaara.

Tentu saja ia tahu. Ia tahu berapa gadis itu sudah menjadi teman hidup Gaara. Saat dirinya dan seisi desa menjauhkan diri dari adik bungsunya itu, hanya gadis itu yang bersamanya.

Mereka adalah dua orang yang saling melengkapi satu sama lain. Takdir tidak mempertemukan mereka tanpa sebab. Gaara dan Y/n adalah dua orang yang saling mengerti satu sama lain.

Mereka sudah merasakan penderitaan hidup dan saling berjuang untuk satu sama lain.

Mereka tidak sempurna, namun saling melengkapi, seolah menjadi sempurna jika bersama.

Memories (A Naruto Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang