(5)

2.7K 375 58
                                    


"Kalian baik-baik aja kan di sana?"

Suara halus dari layar komputer yang menyalah yang menunjukan wajah dua orang yang sangat mereka rindu.

"Iya bun, kita baik kok" jawab yangyang dengan senyum yakinnya.

"Tenang aja bun, gak usah khawatir. Kita bisa jaga diri kok" ujar renjun sambil tersenyum manis.

Mereka melakukan panggilan video dengan orangtua mereka yang kini berada di negara orang untuk berbulan madu sekalian menemani sang suami yang bekerja.

"Renjun gak nyusahin kamu kan yangie?" tanya sang ayah

"Beuhh nyusahin banget nih anak yah! Ayah tau gak dia main game mulu gak ada belajar! " adu yangyang bikin renjun yang di sampingnya melotot.

"Renjun!" Tegur sang ayah sedangkan sang bunda hanya tersenyum.

"Dih fitnah! Gak ada yah! Gak ada!  yangyang bohong! Aku belajar kok!" renjun menunjuk wajah yangyang sambil mengerucutkan bibirnya.

"Nyenyenyenye iki bilikir kik! Jangan percaya yah! Mulutnya itu penuh dusta" ledek yangyang sedangkan kedua orangtua nya yang melihat dari layar hanya terkekeh. Gemas melihat mereka berdua yang sedang ribut.

Renjun mencebik bibirnya "Bundaa~ masa renjun di ledek? Bunda marahin yangyang bun"

"Hahaha kalian ini lucu sekali, yangyang jangan gitu ya. Kalian harus akur loh! " ujar sang bunda lembut.

"Iya bun" jawab mereka berdua

"Bunda kapan pulang? Renjun kangen~"

"Kamu gak kangen sama ayah ren?" tanya ayah

"Gak ah! Aku bosan liat muka ayah! Besok-besok ayah oplas aja ya biar ganteng nya kayak jaehyun ensiti biar renjun betah di rumah" ucap renjun gak ada akhlak.

"Anak kurang ajar! Ayah udah ganteng gini masa mau oplas, nanti pulang nya ayah gak mau beliin kamu oleh-oleh. Ayah cuman mau beliin yayangie aja"

"Idih pilih kasih! Bunda liat ayah tuh! Nanti gak usah kasih dia jatah bun! Biarin aja dia"

"HEH! "

"Udah-udah kalian ini! Nanti bunda beliin kalian oleh-oleh kok. Yayangie mau oleh-oleh apa? " tanya bunda.

Yangyang tersenyum lembut "Apa aja bun. Yang penting ayah dan bunda pulang dengan selamat"

"Duh manis nya, gini nih anak idaman. Renjun mah ngegas mulu" saut sang ayah membuat renjun hanya menatap ayahnya julid.

"Apaan sih yah! Renjun juga manis kok, iya kan bun?" tanya renjun dengan senyum manisnya.

"Iya, renjun manis kok, manis banget. Renjun mau oleh-oleh apa dari bunda?"

"Aku mau ayah dan bunda pulang dengan selamat. Terus..." renjun tersenyum penuh arti "... Aku mau adek ya, kalau bisa kembar dua, yang lucu-lucu, ayah kan bibit unggul pasti keluarnya nanti ganteng atau cantik, terus.. "

Renjun nyerocos tanpa tahu wajah orangtua nya sudah memerah mendengar ucapan renjun sedangkan yangyang di sebelahnya cuman menepuk jidatnya dengan kelakuan renjun, adik tirinya.

"Udah-udah njun, ayah kayaknya capek habis pulang kerja" yangyang langsung mengalihkan pembicaraan renjun.

"Ehh i iya ayah ada urusan sebentar. Kita lanjutkan besok ya? " ucap ayah gugup

"Okeee, ayah dan bunda di sana sehat-sehat ya" ujar renjun

"Ayah dan bunda, tolong jaga kesehatan ya. Jangan khawatirin kita disini. Kita bisa jaga diri kok, tenang aja! " ucap yangyang dengan mantap.

"yaudah kalian juga jaga kesehatan, byee yayangie injuni~~" 

"Byeee~"



*******



Lagi-lagi renjun belajar di awasi oleh yangyang padahal dia sudah membersihkan kamar yangyang tapi tak ada nego-nego di yangyang.

"Ini hukuman lo karena kemarin lo mabok! Untung aja gue gak ngadu sama ayah tentang kelakuan lo yang bangsat ternyata menurut gue" ucap yangyang

"Iye iye bisa diem gak! Gue lagi serius ini!"

Yangyang tersenyum menatap renjun yang serius, sangat lucu menurutnya. Dengan pelan yangyang menata rambut renjun yang menutupi matanya.

Renjun tersentak tapi dia hanya diam, jantungnya berdegup kencang. Dan dia dapat rasakan tangan yangyang mengelus lembut pipinya.

"Manis"

"H-hah!"

Renjun ngeblank sedangkan yangyang terkekeh melihat ranjun dengan ekspresi menggemaskan seperti itu.

"Lo manis, tapi mulut lo gak semanis wajah lo tapi tetep aja gue suka" kali ini tangan kanan yangyang mulai berani menyentuh dagu renjun dan mengangkat wajah renjun agar bertatap dengannya.

"L-lo ngomong apa sih?! Ngigo lo atau lo sakit?" renjun menempelkan punggung tangannya di dahi yangyang dengan bercanda tapi tiba-tiba nafasnya tercekat.

Yangyang menggenggam tangannya yang ada di dahi yangyang menggunakan tangan kirinya terus membawanya turun dan mengecup lembut tangan renjun. Perlakuan yangyang benar-benar membuat wajah renjun memanas.

'YAAMPOOONN JANTUNG GUA!! KENAPA SIH NIH ORANG!!!' teriak renjun dalam hati

Yangyang tersenyum lembut dan menatap intens renjun. Yangyang mulai mengelus halus bibir renjun yang lembut dan terlihat menggoda. Tolong sadarkan yangyang sekarang!

Dia mendekatkan tubuhnya dan membawa kedua tangan renjun mengalung di lehernya. Dengan perlahan dia memajukan wajahnya dan mempertemukan bibirnya dengan bibir lembut renjun.

Renjun terkejut tapi dia tidak dapat menolak. Entah mengapa lumatan yangyang pada bibirnya membuat nya terlena dan mulai menutup matanya mengikuti ciuman yangyang.

Satu kata yang ada dalam pikiran mereka,

Nikmat.

Yangyang mengeratkan rangkulannya di pinggang renjun dan memperdalam ciuman mereka. Renjun mulai meremat bahu yangyang pertanda bahwa pasokan udaranya mulai menipis.

Yangyang melepas pangutan mereka. Dan menatap renjun yang kini terlihat sangat seksi dengan mata sayu dan bibir yang bengkak dan sedikit terbuka. Oh gosh! Yangyang tidak tahan.

Dia kembali melumat bibir renjun tapi kali ini lebih intens dan dalam serta penuh nafsu. Renjun hanya pasrah dan meremat rambut yangyang menyalurkan kenikmatan.

"Hhngg~ ah"

Desahan renjun membuat yangyang menggila.














































Tbc..

For You Brother [Yangyang X Renjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang