(6)

2.9K 344 52
                                    

Mereka terus berciuman, saling melumat, berperang lidah, dan bertukar saliva.

Renjun kadang mendesah dalam ciuman saat di rasa lidah yangyang menggelitiki rongga mulutnya, mengabsen seluruh giginya, dan menggigit bibir renjun gemas.

Saat dirasa pasokan mulai menipis, yangyang melepas pangutan keduanya. Terlihat juntaian saliva dan bahkan mengalir dari bibir mereka. Yangyang memeluk renjun, menghirup aroma manis dari tubuh pemuda mungil itu, menggigit dan menyesapnya kuat meninggalkan sebuah tanda kepemilikan.

"Nghh ahh.. Yanghh"

Renjun mendesah kegelian saat yangyang kini mulai menggigit dan menyesap lehernya yang sensitif. Sungguh dia tau ini salah, tapi dia tidak bisa menolak. Karena dia menginginkan lebih.

Yangyang mengangkat tubuh renjun dan membaringkannya di kasur. Dia terus menandai renjun dan bahkan menciumnya kembali seakan bibir renjun adalah candu baginya. Tanpa sadar mereka berdua telah naked, tanpa ada sehelai benang pun.

Mereka terus bergelut dengan panas dan penuh gairah. Kamar yangyang di penuhi dengan suara dari desahan renjun yang mengalun indah. Bahkan bau percintaan mereka tercium satu ruangan.

Mereka saling berpangut, mendesah memanggil nama sang lawan meminta lebih, menggeliat, dan melepas kenikmatan yang mereka ciptakan. Tubuh mereka berkeringat dingin dengan nafas yang tersengal.

Yangyang tersenyum dan merapikan poni renjun yang lepek karena keringat. Dia memandang wajah damai renjun yang tertidur karena pergumulan panas mereka.

Yangyang menyelimuti tubuh polos renjun dan dirinya. Dia menatap wajah renjun dan mengecup dahi renjun lembut.

"I love you. Maaf" bisiknya pelan setelah itu memeluk tubuh renjun dan terlelap bersama.

*******

Renjun terbangun pukul tujuh pagi. Dia merasakan bagian bawahnya sangat sakit. Renjun ingat jika dia melakukan sesuatu yang salah bersama yangyang semalam.

Renjun menatap wajah tampan yangyang yang masih tertidur sambil memeluknya. Renjun tidak tau dengan perasaannya sekarang. Dia merasa senang, sedih, sekaligus kecewa. Dia takut jika orangtuanya akan kecewa.

Yangyang membuka matanya, dia kembali membawa tubuh renjun dalam dekapannya. Renjun tidak melawan, dia bahkan membalas pelukan yangyang. Renjun bahkan tidak tau kenapa, dia hanya merasa nyaman.

"Maaf, gue cinta sama lo dengan artian lebih. Lo boleh marahin gue, tapi tolong jangan jauhin gue" lirih yangyang dengan suara seraknya.

Renjun diam, yangyang pikir renjun marah dan akan menjauhinya. Tapi...

Chup

Renjun mengecup bibirnya dan menatap lembut yangyang "Gue gak tau perasaan gue kayak gimana, tapi lo bisakan bikin gue cinta sama lo? Lo buat gue nyaman dan gue suka"

Yangyang tersenyum dan kembali mencium bibir renjun dan melumatnya pelan. Yangyang menatap renjun dan membelai pipi renjun.

"Gue akan selalu jagain lo"

"Iya, tapi... " renjun diam, tatapannya berubah tajam ke yangyang "Pinggul gue sakit ya sat! Gue mau mandi gak bisa jalan nih! Terus gue sekolahnya gimana? Bibir gue udah memble kayak hyunjin! Mana banyak cupang lagi!"

Yangyang meringis mendengar omelan renjun dipagi hari. Setelahnya yangyang tersenyum dia bangun berjalan kearah kamar mandi dan tidak lama kembali kekamar menggendong renjun ala bridal style.

Renjun terperanjat kaget "Lo mau ngapain? " dia menatap horor yangyang.

"Kita mandi berdua, katanya gak bisa jalan yaudah gue gendong. Dan gak usah sekolah, kita bolos aja. Lo juga sering bolos kan" yangyang membawa renjun kekamar mandi. Dia meletakan renjun perlahan di bathed yang terdapat air hangat yang sudah dia siapkan.

Mereka mendi berdua dengan renjun memunggungi yangyang dan duduk di atas pangkuan yangyang hingga bersandar di dadamya. Sedangkan yangyang memeluk pinggang renjun sesekali menggosok pelan bahu lengan renjun.

"Kalau ayah dan bunda tau gimana?" tanya renjun tiba-tiba

"Kita rahasiain dulu"

"Gue gak mau mereka kecewa" lirih renjun.

"Udah, lo tenang. Kalau waktunya tepat gue akan bilang"

Mereka kembali berciuman lembut tapi lama-kelamaan ciuman itu berubah menjadi ciuman penuh gairah. Renjun membalikan posisinya kini menghadap yangyang dan mengalungkan lengannya di leher pemuda itu.

Dan pergumulan panas itu terjadi lagi.


















Tbc.

For You Brother [Yangyang X Renjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang