(4)

2.6K 371 95
                                    

Yangyang sedari tadi merasa gelisah karena renjun belum juga pulang. Hingga hampir pukul sepuluh malam, renjun juga belum pulang.

Dia sudah menghubungi renjun, tapi tidak ada jawaban bahkan panggilannya di reject. Renjun hanya menghubungi nya sekali bahwa renjun akan pergi ke pesta ulang tahun temannya.

Yangyang khawatir, jelas! Dia ingin memberitahu orang tua nya tapi tidak ingin merepotkan mereka yang kini sedang sibuk di negeri orang. Bodohnya, yangyang tidak punya nomor hp teman-teman renjun bahkan dimana rumah mereka saja yangyang tidak tahu.

Dengan segera, yangyang mengambil kunci mobil buat mencari renjun tapi niatnya terhenti karena suara ketukan yang cukup keras. Yangyang membuka pintu dan melihat siapa yang datang.

Dan ternyata itu renjun yang di papah oleh eric dan lucas. Yangyang hanya melotot marah melihat keadaan renjun. Apa yang terjadi? Renjun mabuk gaes.

Segera yangyang mengambil alih tubuh renjun dan menatap mereka berdua. "Kenapa bisa mabuk? "

"Maaf ya bro! Gue udah larang dia minum tapi tetep aja dia keras kepala, hampir aja tuh dia perkosa anak orang" lucas langsung di geplak kepalanya dengan eric.

"Gak, gak, dia gak hampir perkosa anak orang kok. Cuman cipokan aja sama anak perawan di pojokan" sama aja itu eric.

"Untung aja gue sama eric langsung nyeret renjun pulang. Kalau gak bisa - bisa -...." ucapan lucas di potong oleh yangyang.

"Udah! Kalian pergi aja, renjun biar gue yang urus!" titah yangyang langsung menutup keras pintu sebelum eric dan lucas berpamitan.

"Gue kok takut ya renjun di apa-apain sama yangyang. Liat gak, serem amat mukanya tadi" celetuk lucas.

"Gara-gara lo sih! Kalau ngomong jangan terlalu jujur!"

"Kok gue?! Lo juga ya njing!"

"Udahalah yuk balik! "







🌱🌱🌱





Yangyang menatap renjun yang kini tertidur di ranjang dengan wajah yang memerah karena mabuk. Helahan nafas keluar dari mulut yangyang, dia segera mengambil tisu basah dan mengelapnya ke wajah mulus renjun.

'Nih bocah mukanya kenapa bisa mulus dengan glowing sih? Pake skincare aja gak, lah gue pake skincare tiap hari gak semulus dan seglowing ini'  batin yangyang iri.

Dahlah...

Yangyang selesai membersihkan wajah renjun. Dia menarik selimut dan menyelimuti renjun. Setelahnya yangyang berjongkok dan menatap wajah renjun intens.

Menekan bibir kenyal, merah, dan sedikit bengkak itu dengan lembut menggunakan ibu jarinya. Ada rasa tidak suka saat tahu bibir itu telah di rasakan dengan orang lain dan bukan dirinya.

Eh?!

Apa yang dia lakukan?!

Yangyang segera menarik tangannya, takut jika dia tidak bisa mengendalikan dirinya. Tapi, bibir itu sangat menggoda bagi yangyang. Dia ingin mencicipinya, dengan degup jantung yang kuat dia memajukan wajahnya dan mempertemukan bibir nya dengan bibir renjun.

Melumat pelan bibir manis dengan rasa alkohol itu. Bibir itu bagaikan candu dan yangyang ingin merasakannya terus dan lebih dalam.

"Hngg..."

Lenguhan renjun terdengar membuat yangyang tersadar dan seketika memutuskan pangutan. Dia menatap renjun yang kini masih tertidur tapi dengan bibir yang sedikit terbuka.

Yangyang langsung keluar dari kamar renjun dan menutup pelan pintu kamar. Yangyang merasakan jantungnya berdetak cepat, dia menyandarkan punggung nya di pintu dan menatap ke bawah. Melihat gundukan di balik celananya.

"Masa gue nyolo" ucap yangyang sedih dan langsung ngacir ke kamarnya dan menguncinya. Dia ingin menuntaskan hasratnya.




🌱🌱🌱





Renjun bangun dengan kepala yang berdenyut sakit. Dia melihat jam yang berada di nakasnya.


Oh, jam 8 pagi


Jam 8?


Pagi?


Tunggu?


APA!!!



"GUE TERLAMBAT!! YANGYANG BANGSAT!! KENAPA GAK BANGUNIN GUEE!! " teriak renjun dan secepat kilat masuk ke kamar mandi.

Sedangkan yangyang hanya terheran - heran mendengar teriakan renjun dari dapur. "Ada apa dengan anak itu?"

Yangyang pergi menuju kamar adik tirinya itu. Belum sempat dia masuk, renjun telah keluar lebih dulu dengan penampilannya yang amburadul. 

"Lo kok gak bangunin gue sih?!" kesal renjun dan buru-buru memakai sepatunya. Yangyang menatap renjun datar.

"Sekarang hari minggu, lo mau sekolah? Yaudah sana!" yangyang melewati renjun yang masih belum konek.

"Hah? Minggu? Eh bangsat!" renjun balik lagi kekamar buat ganti bajunya. Kesel dia tuh.

Yangyang cuman gelengin kepalanya. Gak beres punya adik, biasanya kan juga renjun kalau lambat bisa bolos.










"Nih makan" yangyang naruh sup pengar di hadapan renjun yang lagi nyemilin sosis goreng.

"Apa nih?"

"Sup, biar mabuk lo hilang" jawab yangyang dan hanya di jawab oh oleh renjun.

"Semalam yang nganterin gue kemari siapa? " tanya renjun penasaran.

"Temen lo, eric dengan lucas"

"Ohh" gumam renjun dan melanjutkan makannya.

Renjun kepikiran sama mimpinya semalam. Dia mimpi kalau yangyang nyium dia, seperti nyata. Kalau ingat mimpi itu entah kenapa jantung renjun itu degum degum dan kayaknya sekarang pipinya memanas.

"Kenapa pipi lo merah? Mabuk lo atau demam?" tanya yangyang sambil menempelkan tangannya di dahi renjun.

"Eh.. g gak kok, gapapa" renjun menepis pelan tangan yangyang.

Siyal! Jantungnya degum degum.



































Tbc...

For You Brother [Yangyang X Renjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang