(11)

1.3K 168 48
                                    

Malam ini renjun gak bisa tidur. Dia memikirkan perkataan ayahnya saat makan malam tadi. Apa dia harus mengakhiri hubungan ini? Renjun rasanya tidak rela, dia mencintai yangyang.

Asik melamun, renjun dikagetkan karena yangyang tiba-tiba membuka pintunya dan masuk ke dalam kamarnya tanpa permisi.

"Lo ketok pintu dulu dong! Gue kaget njir!"

Yangyang memberikan cengiran jahilnya dan menutup pintu"Lupa, kebiasaan soalnya"

Yangyang duduk di tepi kasur dan menatap renjun "Gak bisa tidur?"

Renjun tidak menjawab dan memilih duduk dipangkuan yangyang. Dia memeluk yangyang dan membenamkan wajahnya pada ceruk leher yangyang.

"Kenapa? Karena perkataan ayah tadi?" tanya yangyang sambil membalas pelukan renjun.

"Hmm"

Yangyang diam, dia tidak tau harus berbuat apa. Sampai kalimat yang renjun lontarkan membuat usapan pada punggung renjun berhenti.

"kita berhenti aja ya?" lirih renjun

Yangyang sudah menduganya tapi tetap saja membuat hatinya sakit. Dia mengeratkan hanya pelukannya tanpa mau menjawab.

"Kita akan tetap bersama sebagai saudara, keluarga. Jujur, aku gak ikhlas yang. Tapi ngelihat ayah dan bunda kecewa rasanya lebih sakit" renjun melepaskan pelukannya dan menatap yangyang.

Yangyang tersenyum pahit. Dia mengelus surai renjun dan mengecup singkat dahi renjun. "Yaudah, kalau itu mau kamu. Sekarang tidur"

Yangyang membawa renjun untuk tidur, menyelimuti renjun dan mengelus surai nya. Yangyang pergi menuju kamarnya dan meninggalkan renjun yang menatap Yangyang dalam diam.



######


Pagi hari renjun tidak menemukan Yangyang di ruang makan. Yang dia lihat hanyalah ayah dan bundanya.

"Bun Yangyang kemana? Kok gak ada?" Tanya renjun sambil menyeruput kopi milik ayah.

"Eh itu kopi punya ayah, kok kamu minum?! Bikin sendiri sana!" Protes ayah nya yang membuat renjun menatap julid ayahnya itu.

"Pelit amat, minta dikit doang padahal"

"Diam kamu, ayah lagi fokus baca koran"

"Gak nanya tuh"

"Hehh udah-udah, gak usah ribut" bunda melerai perkelahian antara ayah dan anak itu. Seperti anak kecil menurutnya.

"Renjun sayang, Yangyang tadi udah berangkat duluan karena katanya dia ada urusan dikampus. Kamu gapapa kan pergi sendiri?" Jelas bundanya ditambah dengan senyum manis yang tepatri di wajahnya.

"Yahhhh" ujar renjun lesu

"Dengan ayah aja perginya" Seru sang ayah dengan santainya

"Gak mau ah dengn bapak-bapak, renjun pergi sendiri aja. Byee bunda~ dadah ayah" renjun langsung ngibrit sebelum ayahnya ngamuk. Anak tidak punya hati nurani.

"Ck, ck, ck. Anak siapa sih itu? Tengil banget?"

"Itu kan anakmu mas"

"Eh iya yah hehehehe"

Bunda hanya menggeleng kan kepalanya dramatis, karena jokes dari suaminya itu yang sangat - sangat receh.


















TBC
Huaaaa kangen kalian TT :(((
Kalian kangen gak sih?

Udah berapa bulan ya aku gak up?

Sengaja dibikin pendek dulu part yg ini. Aku lagi sibuk akan tugas dan laporan huhuhuuu pengen bakar kampus rasanya /canda:))

Nnti ini aku mau revisi karena ada beberapa part yang mau aku ubah.



See ya gaeesss cintakuuuu :*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

For You Brother [Yangyang X Renjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang