Happy Reading
.
.
.Perasaan was was masih menyelimuti aksa, ia takut, takut akan semuanya. Apa ia harus memberi tahu anggi, jika sesuatu hal yang ia fikirkan itu terjadi?, aksa bimbang akan itu semua.
Tibalah malam ini, aksa membawa kefua orang tuanya untuk menemui kedua orang tua aksa.
"selamat malam, tante, om" aksa menyapa kedua orang tua anggi hangat dibarengi senyum manisnya.
"silahkan masuk" bunda anggi memepersilahkan aksa dam keluarganya masuk.
"selamat malam bu, pak" papa aksa mulai membicarakan inti mengapa mereka datang ke sini.
"kedatangan kami ke sini, untuk melamar anak bapak untuk anak kami, aksa. Jika anggi berkenan dan mau menerima anak kami" lanjut papa aksa.
"saya serahlan semua kepada anggi, semua keputusan berada di tangan anak saya" ayah anggi meyerahkan semua keputusan pada anggi, biarlah anggi yang menjwab karena ini untuk dirinya.
"bagaimana anggi, apakah kamu bersedia menerima lamaran aksa?" papa aksa menanyakan jawaban anggi.
Anggi masih diam, menatap aksa seolah olah meminta jawaban laki laki itu, sebenarnya anggi bimbang, bamun melihat keyakinan dan keseriusan aksa yang datang melamarnya dan membawa kedua orang tuanya, membuat anggi meyakinkan dirinya untuk menerima aksa.
"bismillah, anggi bersedia menerima lamaran aksa" anggi mengehembuskan nafas lega setelah menjawab lamaran aksa.
"baiklah, anak saya telah menjawabnya, berarti kami selaku orang tua juga menyetujuinya" ayah anggi menyetujui keduanya.
"baiklah kalau memang begitu, kami berharap kita bisa menjadi keluarga besar nantinya" balas papa aksa.
Setelah menerima lamaran aksa, giliran membicarkan mengenai hubungan mereka ke jenjang pernikahan.
"apakah kita bisa membahas hubungan mereka ke jenjang yang lebih lanjut?" papa aksa menanyakan mengenai rencana pernikahan.
"kalau menurut kami, semua kami serahkan pada anggi dan aksa, karena mereka yang akan menjalaninya" kini mami aksa mulai berbicara.
"lebih cepat lebih baik" tambah bunda anggi.
Setelah berinding, kedua keluarga sepakat alan melaksanakan pernikahan anggi dan aksa terhitung dari 1 bulan sekarang. Pernikahan akan dilakukan tepat di hari upang tahun anggi. Tentu saja, anggi yang meminta tanggal itu dan langsung disetujui aksa.
Mereka makan malam bersama, sebelum aksa dan keluarga pamit.
Setelahnya, barulah mereka pamit untuk pulang. Kesepakatan telah didapatkan, tinggal menunggu hari H saja."makasi, mi, pi, udah mau nemenin aksa ngelamar anggi" aksa mulai berbicara saat ketiganya dalam perjalanan pulang.
"iti udah tugas kami" mami aksa tersenyum simpul.
"mami seneng, akhirnya anak mami bakal nikah" mami aksa tersenyum sumringah.
"aksa, papa liat akhir akhir ini kamu terlihat pucat, apa ada masalah atau suatu hal terjadi?" tanya papa aksa tiba tiba, mungkin feeling seorang ayah.
Aksa memutuskan untuk berkata yang sejujurnya.
"aksa udah periksa ke dokter, pa. Tinggal menunggu hasil pemeriksaannya aja, mudahan penyakit yang dulu itu benar benar sembuh" aksa mengatakan keadaan yang sebenarnya, ia berkata jujur.
"jangan sampai sa" mami aksa terlihat khawatir mendengar perkataan aksa tadi.
"jika memang terjadi hal yang yidak diinginkan, papa harap kamu segera jujur pada anggi jika tidak ingin mengecawakan anggi kembali" pesan papa aksa.
"iya pa, pasti aksa bakal cerita ke anggi" aksa fokus pada jalanan, perasaannya campur aduk, ada perasaan khawatir bercampur bahagia.
"semoga semua baik baik saja", batin aksa.
20 menit kemudian, mereka tiba di rumah. Aksa sangat berterima kasih untuk hari ini, pada mami dan papanya, meski ia masih terlihat was was.
Aksa kembali ke kamar miliknya, ia menghubungi gadis yang ia perjuangkan selama ini, gadis yang akan menjadi pendamping hidupnya.
"hallo, sayang", aksa mulai menyapa gadis di seberang sana.
"halo, sa" terdengar suara anggi di seberang sana.
"makasi udah nerima aku, gi" aksa menyatakan apa yang sedang ia rasakan sekarang, rasa bahagia.
"pasti dong sa, kamu udah ngeyakinin aku, jadi gak ada alasan untuk menolak kamu" tukas anggi di seberang sana.
"gi, aku mau ngomong sesuatu" aksa berniat membicarakan mengenai fikirannya saat ini.
"ngomong aja, yang" anggi memanggil aksa dengan embel embel yang, membuat orang diseberang sana tersenyum senang.
"aku sayang kamu" ujar aksa pada anggi.
"kirain mau ngomong apaan, sa" anggi sempat penasaran, namun ternyata aks mengatakan ia menyayangi gadis itu.
"kamu cantik, gi" goda aksa dari telepon.
"gombalan kamu receh" cibir gadis itu.
"kamu pasti lagi mikirin aku kan" tebak aksa.
"pede gila sig kamu, aku lagi mikirin calon imam aku di masa depan" tukas anggi di seberang sana.
"siapa tu?" tanya aksa yang tahu jawabannya adalah dirinya sendiri.
"bias aku, kim soo hyun" terdengar gelak ketawa dari gadis itu, aksa bisa mendengar suara tertawa gadis itu.
"aku seneng denger kamu ketawa gini, semiga kita dipersatukan oleh takdir", batin aksa.
"iya deh, cuman kayaknya masih gantengan aku" aksa membela diri.
"iya deh, calon suami" anggi terdengar bahagia dari cara ia berbicara.
"ihhh calon istri bisa romantis jugak ternyata" puji aksa pada anggi.
"sa, aku sayang kamu" samar samar gadis itu menyatakan isi hatinya.
"jangan ragu biat terus bersama aku" pinta aksa pada anggi.
"tentu, calon suami" balas anggi di seberang sana.
"udah malem ni, besok kita udah mulai mempersiapkan acara pernikahan, tidur ya" aksa menyuruh gadis itu segera beristirahat.
"iya, calon suami, aku tidur dulu" pamit anggi pada aksa sebelum mematikan sambungan teleponnya.
Setelah anggi mematikan sambungan telepon, aksa kembali kefikiran dengan semuanya.
"semoga aja nggak" aksa meyakinkan dirinya untuk berfikiran positif.
Aksa membuka lembaran foto demi foto yang ia sudah siapkan untuk kado pernikahannya dengan anggi esok. Ia mengoleksi foto foto ketika mereka masih SMA hingga sekarang. Apa aksa bisa membahagiakan gadis itu?.
"kamu orang spesial buat aku, maaf sering kali ngecewain kamu, maaf kalau pernah pergi tanpa pamit, semoga kita berjodoh, semoga ini awal yang bahagia buat kita setelah perjuangan yang kita lalui" aksa menatap foto gadis itu, gadis yang tersenyum manis di foto itu, terlihat cantik.
"jangan pernah nyesel karena udah kenal aku" tutup aksa sebelum menyimpan lembaran lembaran foto itu kembali.
----
Gimana part ini?
Apa ini isyarat dari aksa?
See you next chapter
Jangan lupa tinggalkan jejak
Spam lanjut biar cepet upSabtu, 17 januari 2021
![](https://img.wattpad.com/cover/248261099-288-k511079.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Disappear, please! (Tahap Revisi)
Teen FictionDibalik setiap hubungan pasti ada rahasia yang tersembunyi. Jalan dan lika liku setiap hubungan tentu berbeda-beda Namun apakah dengan disembunyikan, akan membawa efek baik bagi setiap hubungan? Atau malah sebaliknya, dan bagaimana mereka harus meng...