Levi meremas selembar kertas dan membuatnya seperti bola, lalu melempar tepat memasuki tempat sampah. lalu memandang [name] didepannya dengan pandangan yang sangat mengintimidasi.
"udah berapa kali saya bilang? grafiknya salah! saya enggak mungkin ngasih laporan sampah yang kamu buat itu untuk jadi tugas makalah!" sinis Levi, [name] hanya menunduk diam, perkataannya membuat hati [name] terbelah belah menjadi bagian paling kecil, sakit sekali.
"petra saja yang buat grafiknya, dia pintar dan enggak seperti kamu! nilai kelompok sudah pasti sempurna kalau petra yang mengerjakannya." lanjut cowok itu dan membanting pintu kelas.
latahan Sasha terdengar jelas diluar sana. cewek itu mengerti apa yang telah terjadi dikala [name] menelungkupkan wajahnya diantara kedua tangan dan menangis dalam posisi berdiri.
"Hey! [name] kenapa huhuhu, kenapa kamu menangis? apa Levi habis mengancam nyawamu? memang sialan si Levi itu!" lontar Sasha kepada [name], cewek bersurai coklat itu menenangkan [name] dengan mengusap bahunya pelan dan mengajaknya duduk di pojokan kelas.
"kenapa-hiks, aku selalu dibanding bandingkan dengan Petra? aku tahu aku tidak secantik dia dan tidak sepintar dia, tapi kenapa Levi sampai membanding bandingkan aku?"
"apa aku harus menjadi Petra supaya sempurna dimatanya, Sha?"
Sasha memukul meja dengan kedua tangannya, mimiknya terlihat jelas kalau dia sangat emosi. karena mendengar suara keras, Pieck dan Annie masuk kedalam kelas. dan betapa kagetnya mereka saat melihat [name] menangis di pojok sana.
"Sasha! kamu apain [name] sampai nangis seperti ini hah?!" tanya Pieck tidak santai, Sasha langsung panik dan menggerakkan kedua tangannya seperti berkata 'tidak, bukan aku'
Annie diam saja melihat [name] menangis, tidak ingin ikut campur tapi ingin tahu. karena jarang sekali [name] menangis. apalagi karena cowok? pasti dunia sedang tidak baik baik saja.
setelah tenang, [name] akhirnya menceritakan semuanya. membuat emosi ketiga temannya berada di puncak kepala.
---
"[name]" Levi menahan lengan [name] yang hendak keluar kelas, belum sempat melontarkan kalimat berikutnya, leher [name] dirangkul oleh Annie dan membawa cewek itu menjauh sejauh jauhnya dari Levi.
"awas kau macam macam lagi sama temanku, apalagi sampai membedakan dia dengan petra mu itu!" telunjuk Sasha tepat didepan wajah Levi, mukanya merah padam. Lalu berjalan menjauh bersama Pieck menghampiri Annie dan [name]
"kenapa Lev?" Petra keluar dari kelas sembari menyisir rambutnya menggunakan jari jari, manik karamelnya menatap Levi yang pandangannya tak luput dari [name] yang sudah tidak terlihat.
lalu pergi begitu saja dari hadapan petra.
"LEVI JANGAN KABUR, AKU AKAN MENGADU KE AYAHKU KALAU KAU TIDAK MENGANTARKU PULANG" teriak petra dan berlari menghampiri Levi.
"terus kenapa kamu menyuruhku untuk mengulang grafik milik [name]? itu sudah benar loh! apa kau hanya ingin memperpanjang pembicaraanmu dengannya? LEVI BISA CARI PERHATIAN JUGA!!!????" heboh cewek itu kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
in another life [ LEVI X READER ]
Fanfiction[name] hanya berusaha untuk mengembalikan orang tercintanya. LEVI X READER start ; 16/01/2021 WARNING! angst, kekerasan, modern AU, sci-fi all chara credits to HAJIME ISAYAMA