[ 14 ]

1K 172 2
                                    


"mikasa, ingin menemaniku ke toilet?" Petra bertanya, mikasa menoleh dan mengangguk. "Aku juga ingin mencuci tangan, tapi eren--"

"Pergi saja mikasa, aku tidak kemana mana"

"Baiklah"

Mereka berjalan mencari toilet, cukup lama hingga akhirnya toiler itu ketemu.

"Sebentar ya, mikasa"

Petra mengunci pintu salah satu bilik, mikasa menyalakan keran wastafel dan membasuh tangannya.

Sejenak melihat cermin, memantulkan dirinya dan petra yang sudah berdiri disampingnya.

"oh, cepat sekali kau"

KRATAK!

Cermin itu retak, mikasa terjatuh tidak sadarkan diri.

Petra membuka pintu bilik, melihat mikasa yang berdiri didepan wastafel sambil memegang salah satu serpihan kaca.

"Eh, mikasa? Kau memecahkan kaca?"

SRINGGG!!!

Petra tidak sadarkan diri.

hologram membungkus tubuh keduanya, membuatnya menghilang dari tempat.

....

sebuah hologram muncul, sedetik kemudian, tubuh petra dan mikasa ambruk ditengah kerumunan.

levi, oluo, eld dan gin menghampiri petra. Sama halnya dengan eren dan armin yang menghampiri mikasa.

"Aku kaget kau tiba tiba muncul begini, dan aku baru sadar juga kalau kau tidak ada dimanapun dari tadi" ucap eld.

Petra mendongak, menatap wajah eld. "Kita dimana?"

Hening, sedetik kemudian semua orang tertawa.

"Kau bagaimana sih, petra? Kita ya...disini. ditempat kelahiran kita"

"Haah??"

Petra menolehkan kepalanya ke mikasa yang sudah lebih dulu menatapnya. Petra membuat kode yang langsung ditangkap mikasa.

"Aku dan petra ke ruang medis dulu"

...

mereka berdua duduk di tempat tidur.

sambil menopang kepalanya, mikasa berpikir keras apa yang telah terjadi pada dirinya dan petra.

Melihat dirinya memakai seragam dan membawa refill pedang, membuatnya menyimpulkan kalau ia disini sebagai pasukan militer.

tapi mikasa mengingat lagi, eren memakai seragam pasukan militer...benar benar keren.

tiba tiba, pintu ruang medis terbuka. Sasha dan connie terjatuh dan berkali kali mengambil nafas yang dalam.

"Petra, mikasa! Kalian juga?!"

Petra bangkit dari duduknya, begitupula mikasa. Mereka berempat sama sama terkejutnya.

lalu mereka berempat pergi ke tempat yang agak jauh, sambil merundingkan sesuatu.

"Waktu itu aku bersandar di dinding sambil membaca sejarah tentang perang terakhir. Aku pikir sasha masih berada disampingku."

"aku menoleh, tidak ada sasha. namun tiba tiba ada yang memegang leherku. penglihatanku menghilang dan tiba tiba aku tidur disamping sasha." Jelas connie.

"Lalu bagaimana kalian tau aku dan mikasa berada disini juga?"

"Tiba tiba ada peta hologram yang muncul, menunjukan titik tempat dan nama kalian." Jelas sasha.

dan tiba tiba, peta itu muncul. Titik tempat menunjukan di ruang makan, dan nama yang muncul...

"JEAN DAN [NAME]?!!!!!!!" Mereka berteriak, sontak berlari kencang hingga menuju ruang makan.

Semua orang menatap Jean dan name aneh, karena tiba tiba tertidur dilantai.

"Name!!!!" Sasha dan connie kompak menarik jean dan name, menariknya keluar ruang makan.

"Kalian bagaimana bisa ada disini?!" Tanya petra.

"Jean menyentuh patung yang mirip dengannya, aku kira dia sangat pede. Namun tiba tiba tubuh jean menghilang dan saat itu waktu seperti berhenti." Jelas name.

"Tubuhku tidak bisa digerakkan, tiba tiba ada suara teriakan anak bayi....dan saat sadar, tanganku ditarik oleh sasha" lanjut name.

"tapi kau melihat saat tubuh jean hilang?"

"AKU MELIHATNYA!!!! SEPERTI DITELAN OLEH HOLOGRAM!!!"

"Menyedihkan....harus apa kita sekarang?"

"Apa akan ada yang datang lagi?" Tanya jean. Semuanya mengangkat bahu tidak tau.

"tidak tahu...kita tunggu saja"

in another life [ LEVI X READER ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang