kalian keren bgt, mimin kejang kejang liat rank cerita ini :(
--
[DENAH TEMPAT DUDUK!!!!!!!!!!]
[name] meminum kopi pemberian jean, lalu kembali berkutat kepada buku sastra jepangnya, diadakan test lisan hari ini. membuat semuanya mau tak mau berpencar untuk mencari tempat belajar yang paling nyaman.
[name] enggan kemana mana, tempat ternyamannya hanya di kelas. jean pun. sasha dan connie pergi ke rooftop. kedua anak kembar itu lebih suka udara sejuk.
"hey [name], sudah sampai halaman berapa?" tanya jean
"baru 14 halaman, kau?"
"hah cepat sekali. aku baru 8 halaman."
"kalau begitu cepatlah, hanya sampai halaman 17 kok."
lalu muncul pieck bersama reiner dan berthold, annie dibelakangnya membawa dua soda kaleng. lalu memberikannya 1 kepada [name].
"wah, aku sudah minum kopi dari jean nih." ujar [name] namun tetap menerima soda dari annie.
"hati hati [name], siapa tahu jean memberi sianida di dalam kopimu." ucap reiner
"huh asal saja!" balas jean.
"kalian sudah selesai belajar?" tanya [name]
keempatnya mengangguk. [name] menghela nafas. "kok aku susah menghafal ya hari ini, gak kaya biasanya."
"kelelahan mungkin, pieck saja sampai handstand agar bisa fokus menghafal." ujar berthold, tidak segan pieck memukul kepalanya.
melihat itu membuat [name] tertawa, lalu kembali membaca dan teman temannya perlahan memasuki kelas.
sasha duduk dikursinya, menatap [name] yang masih meng-highlight kosakata penting.
"aku saja hanya asal baca-hafal-baca-hafal, tidak seniat kau. kau ingin mendapat nilai bagus kelihatannya. apa ada yang menganggu?"
[name] berfikir sebentar. lalu menggeleng pelan dan melanjutkan aktifitasnya.
"aku tahu! pasti soal levi yang membandingkanmu kan? padahal kamu sepintar itu lho [name]." ucap pieck.
"ya, aku tahu sejak pertama kali masuk sekolah ini. namamu menjadi urutan pertama diantara seluruh siswa." ucap annie.
lalu bel berbunyi, semuanya mengeluh. seketika semua materi yang sudah mereka pelajari lenyap begitu saja.
levi melirik ke arah [name], namun kembali mengalihkan pandangannya ketika Petra memanggilnya.
"selamat siang, saya akan panggil satu persatu anak. persiapkan diri kalian." ujar pria didepan sana yang dikenal sebagai guru sastra jepang, perawakannya kalem. namun suaranya yang terlalu dalam itu menyeramkan.
"mikasa"
"marco"
"jean"
"[name]"
"berthold"
"ymir"
"connie"
"historia"
"petra"
"levi"
"pieck"
"reiner"
"annie"
"sasha"
"armin"
"eren"
"silahkan, yang bernama mikasa bisa langsung menghadap saya."
lalu mikasa berjalan dan duduk di kursi yang sudah dipersiapkan. teman temannya dibelakang tidak henti hentinya merinding, tak sedikit yang kembali membaca baca buku. termasuk [name] yang diselimuti rasa takut.
"selanjutnya"
marco berdiri, menggantikan posisi mikasa.
[name] mengusap bahunya yang terus terusan merinding, 1 urutan lagi dan habislah [name] kalau nanti blank.
"semangat [name]!" bisik sasha. annie dan pieck membalikkan tubuhnya dan ikut mengucapkan kata kata semangat.
"selanjutnya"
[name] menenggelamkan wajahnya dibuku yang ia baca.
"aku pasrah" ucapnya, marco yang ingin melintas di sampingnya tiba tiba menepuk bahu [name].
"mudah kok, hanya 4 pertanyaan." ucapnya bagai sinar matahari, wajah [name] yang awalannya murung menjadi cerah.
"selanjutnya!"
dengan percaya diri, [name] bangkit dari tempat duduknya. sekilas jean juga menepuk bahunya. dan levi terganggu dengan pemandangan orang orang yang selalu menepuk bahu [name].
[name] mengepalkan tangannya, hatinya tidak berhenti merapalkan berbagai macam doa.
sasha hanya bisa menatap punggung [name], lalu matanya tergelincir membuatnya menatap levi yang bersedekap dada, matanya juga melihat [name]. bagaimana [name] menjawab, bagaimana tangannya bergerak merealisasikan ucapannya.
'dia benar benar berusaha, ya.'
"oke, selanjutnya!"
[name] kembali ke tempat duduknya sembari mengusap dadanya. perasaan senang sekaligus lega.
lalu tiba saatnya waktu yang membuat [name] gregetan. yaitu pengumuman 3 besar.
"skor di kelas ini sangat bagus, berbeda dengan kelas lain. rata ratanya sangat tinggi, pertahankan."
[name] meremat jari jarinya.
"inilah saat saat yang ditunggu, peringkat ketiga atas nama Armin Arlert dengan perolehan skor 93."
lalu seluruh orang menepuk tangannya untuk armin.
"peringkat kedua, Petra Ral dengan skor 95."
"HUH PETRA PERINGKAT KEDUA?" ucap ymir. semua orang menatap satu sama lain, Petra ikut penasaran.
"ya, peringkat satu dengan perolehan skor 100, atas nama [name]. selamat, skormu sempurna."
mulut [name] membesar, matanya melotot menatap gurunya didepan sana, semua orang juga ikut terdiam.
"WAAAAA SELAMAT [NAME]!!!!"
"ASIKKKK SKORMU SEMPURNA"
"PADAHAL KAU YANG PALING GUGUP HAHAHAHA"
"SELAMAT [NAME]!!!"
[name] masih belum belum sadar. ia menoleh ke sasha yang sudah menunjukkan dua jempol sambil tersenyum memperlihatkan deretan giginya.
--
sepulang sekolah, keempat perempuan yang berencana menonton film di bioskop kini berada di toilet. mengganti seragam atas mereka dengan baju yang mereka bawa.
[name] masih tidak menghilangkan senyumnya, bahkan setelah pelajaran sastra jepang selesai.
"haah, aku senang sekali sampai tidak tau akan berbuat apa." ucap [name]
lalu mereka berempat keluar dan memesan taksi online.
setelah menginjakkan kakinya di lobby mall, mereka malah lupa tujuan mereka sebenarnya.
"sasha, ayo kita bertanding membunuh zombie!"
"aku ingin membeli masker wajah."
"HEY ROTI ITU TERLIHAT ENAK"
ya, namanya juga perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
in another life [ LEVI X READER ]
Fanfiction[name] hanya berusaha untuk mengembalikan orang tercintanya. LEVI X READER start ; 16/01/2021 WARNING! angst, kekerasan, modern AU, sci-fi all chara credits to HAJIME ISAYAMA