13.

108 10 0
                                    

"ADIK KELAS GAK TAU DIRI LO—" Hampir saja telapak tangan perempuan itu menyentuh pipi kanan Vivi, tapi untungnya ada seorang penyelamat yang datang tepat waktu.

"L-lo..." Perempuan itu tampak terkejut, begitupun dengan seisi kantin.

"Jangan mentang-mentang Lo lebih senior dari dia terus Lo bisa seenaknya!" Ucap laki-laki itu dengan raut wajah datarnya.

"Mi-mizan.." Yap! Laki-laki itu adalah Mizan, ketua OSIS di sekolah ini. Dia datang ke kantin ingin mencari Candra, tapi dia tidak menduga bakal ada kejadian seperti ini didepan matanya.

"Minta maaf sama mereka, atau gue bawa Lo ke ruangan BK?" Mizan menghempaskan tangan perempuan itu kasar.

"O-oke, g-gue m-minta ma-maaf! Puas Lo!"

"Kalian maafin orang ini gak?" Mizan bertanya ke adik-adik kelas itu.

"Gak kak!" Ucap Vivi yang membuat perempuan itu melotot ke arahnya.

"Vi Lo apaan sih! Maafin aja lah biar masalahnya gak tambah runyam." Ujar teman Vivi namanya Gita.

"Enak aja, dia udah marahin kita tadi terus gue maafin dia gitu aja? Enak di dia dong." -Vivi.

"Oke, karena mereka gak maafin Lo, Lo ikut gue ke ruang BK!" Tiba-tiba saja ada rekan Mizan datang menghampiri mereka.

"Zan Lo ada di sini, gue cariin Lo kemana-mana juga."

"Gue nyari Candra tadi, eh tau-tau nya ada orang yang buat masalah." -Mizan.

"Siapa??"

"Noh di samping Lo." Mizan menunjuk perempuan itu dengan dagunya. "Gak usah banyak tanya dulu, bawa dia ke ruang BK nanti gue kasih tau masalahnya apa." -Mizan.

"Siap paketos!" Bian pergi meninggalkan Mizan dan kedua adik kelas itu sambil membawa perempuan yang cari gara-gara ini ke ruang BK.

"Lo berdua balik gih ke kelas, bentar lagi bel." -Mizan.

"Eumm kalo boleh tanya, kak ketua osis—"

"Nama gue Mizan." Ucap Mizan memotong perkataan Gita.

"Oh iya kak Mizan, kalo boleh tanya kakak siapa nya kak Candra ya??" Ujar Gita penasaran, begitupun dengan Vivi dia juga ikut penasaran.

"Kenapa nanya itu??" Alis Mizan terangkat satu ke atas.

"Soalnya kalian mirip banget, apa jangan-jangan kalian saudara kembar??" Tanya Gita antusias. Mendengar itu Mizan hanya terkekeh pelan, sontak membuat mereka bingung.

"Kalo iya kenapa?" Ucap Mizan santai.

"Woahhh tapi kenapa kalian gak satu angkatan??"

"Karena gue lebih tua dari dia, yaudah kalo gitu gue duluan." Mizan melenggang pergi meninggalkan area kantin dan pergi menyusul ke kelas Candra.

"Pantesan mereka keliatannya mirip banget, ternyata adik kakak." Vivi dan Gita mengangguk mengerti.

"Gue gak nyangka ternyata kakaknya kak Candra itu ketua OSIS, tapi kak Candra sendiri bukan anggota OSIS."

"Kembar bukan berarti kemana-mana nempel terus, kak Candra punya kesibukannya sendiri begitupun dengan kak Mizan."

"Benar juga."

Setelah selesai bergosip tentang kedua kakak beradik itu, Vivi dan Gita kembali ke kelasnya, mereka urungkan lagi niatnya untuk pergi menemui Candra dkk.

Di kelas Candra sekarang sedang jamkos, karena guru yang mengajar mata pelajaran matematika tidak datang, katanya sih lagi kondangan ke acara nikahan temannya.

CANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang