6.

193 14 1
                                    

Gimana sih rasanya jika Lo lahir di dunia tetapi tidak pernah diinginkan oleh orang tua Lo sendiri? Pasti Lo mikirnya buat apa Lo lahir kalo Lo tidak pernah dianggap ada! Kalo Lo mikir kayak gitu, berarti Pemikiran kita sama.

-Candra.

☆☆☆☆

"Candra sebenarnya anak siapa? Candra anak kandung Mamih Anita sama Papih Samuel atau bukan Opa, Oma? Kenapa Candra selalu kayak anak tiri?? Candra cuma mau tau itu aja Oma, Opa??" Ucap Candra matanya berkaca-kaca, tidak. Candra tidak akan menangis lagi.

Oma sama Opa Candra saling tatap-tatapan, mereka menatap Candra dengan kasih sayang yang sangat besar.

"Kamu itu anak kandung Anita sama Samuel Candra, kenapa kamu bisa mikir kayak gitu nak?" Ucap Oma khawatir dengan keadaan Candra yang tidak biasa.

"Anak kandung ya? tetapi kenapa Candra selalu diabaikan?" Lirih Candra.

"Maksud kamu apa, Candra?" Ucap pria paruh baya itu dengan ekspresi bingungnya.

Candra menghela nafas berat, dan dia mulai menceritakan semuanya apa yang selama ini dia alami. Untuk kali ini Candra sudah tidak tahan lagi merahasiakan semuanya, batin dia lelah.

"Setiap hari Mizan selalu diperhatikan sama mereka, tapi kenapa Candra ngga Opa, Candra tetap dengerin omongan Opa sama Oma, kalau mereka cuma pengen Candra jadi anak yang mandiri, jadi anak yang tumbuh dewasa, tetapi kenapa Mizan berbeda sama Candra?" -Candra.

"Kamu masih punya kita Candra, kamu harusnya selalu bersyukur masih ada orang yang peduli sama kamu, walaupun itu bukan orang tua kamu sendiri. Sebenarnya mereka itu peduli tapi dengan cara yang berbeda Candra, ingat kata-kata Opa! Jangan pernah beranggapan kalau mereka ngga suka sama kamu, Anita yang mengandung kamu sampai sembilan bulan, kamu harus tetap berbakti nak." Ucap pria paruh baya itu dengan lembut.

"Oma sama Opa akan selalu ada buat kamu Candra, kalau kamu mau tinggal di sini Oma sama Opa dengan senang hati menerima kamu di sini." Senyuman hangat yang Oma Candra pancarkan untuknya.

Rasanya sesak, tetapi benar apa yang dikatakan oleh Opa nya, Candra tidak boleh membenci kedua orang tuanya, walaupun mereka tetap membencinya, tetapi Candra akan selalu menyayangi keluarganya.

"Makasih Oma, Opa, Candra akan selalu ingat itu sampai kapanpun." -Candra.

"Yaudah lanjutin makannya, selamat makan~" Opa.

"Hehe iya, selamat makan~" -Candra.

'Belum saatnya kamu mengetahui semuanya Candra, sekarang kamu masih belum siap akan menerima semuanya' Batin Oma.

—————————————————

Mereka sudah selesai makan malam, rasanya Candra ingin kembali ke kamarnya untuk istirahat, seluruh badannya masih terasa sakit dan pegal, mengusahakan mempunyai tubuh yang lemah, pikirnya.

"Oma, Opa, Candra masuk ke kamar dulu yah." -Candra.

"Iya sayang, istirahat yang cukup ya."

Candra cuma mengangguk sambil tersenyum manis, dan dia pun pergi menuju ke kamar nya yang di lantai 2.


Sesampainya Candra di kamar, Candra merebahkan tubuhnya dia atas kasur berukuran king size nya. Dia melihat ke langit-langit kamarnya dan bergumam.

CANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang