7.

204 15 0
                                    

Jangan pernah berpura-pura terlihat baik-baik saja, kalau itu menyangkut nyawa Lo sendiri! Karena nyawa itu lebih penting dari apapun.

-Mizan.

☆☆☆☆

"Opa.. Apa yang terjadi sama Candra? Dia baik-baik aja kan?" Mizan sangat khawatir dengan kondisi adiknya itu.

Opa hanya menggeleng pelan, tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sontak membuat Mizan syok, maksudnya gelengan itu apa? Apa Candra tidak baik-baik saja?

"Jawab mas apa yang terjadi sama Candra??"

"Candra mempunyai penyakit tipes.. bukan hanya itu,lambung dan juga anemia." ucap Andra lirih, tetapi dia tetap mencoba untuk tetap tegar.

"A-a-apa!? Mizan ngga percaya Opa... Ini semua pasti bohong kan? Dokter itu pasti bohong kan Opa?! Candra ngga mungkin kena tipes.. Candra baik-baik aja kan Oma... M-Mizan ngga percaya..." Ucap Mizan histeris, pikirannya kacau, begitupun dengan tangisnya yang kembali pecah.

Kenapa ini semua harus terjadi kepadanya. Kesalahan apa yang pernah Candra lakukan di masa lalu? Setahu Mizan Candra anak yang sangat penurut dan tidak pernah terlibat hal-hal yang membahayakan dirinya dan juga orang lain. Kaki Mizan mendadak lemas dan tersungkur di lantai, seketika benteng pertahanan Mizan runtuh dalam sekejap, mendengar bahwa Candra mempunyai penyakit yang berbahaya kalau tidak segera ditangani oleh dokter.


"Kenapa Lo bisa kayak gini Can.. kenapa Lo ngga bilang sama gue, gue kakak Lo, kakak kandung Lo Candra..." Gumam Mizan. Selang beberapa menit terdengar langkah kaki yang mendekat ke arah Mizan.

"Mizan kamu kenapa nangis??"

Mizan mendongak menatap ke arah orang yang memanggilnya, rupanya mereka, mereka mau datang untuk melihat keadaan Candra? Atau mereka hanya ingin memarahinya? Pikir Mizan.

"Mamih? Papih? Kalian datang untuk Candra?.." Mizan menatap mereka berdua dengan tatapan sendu.

"Kami datang khawatir sama kamu Mizan, kami takut kamu kenapa-napa,"

Setega itukah mereka sama Candra? Mereka bilang khawatir dengan Mizan? Apa kabar dengan Candra? Tidakkah kalian melihat ada seorang anak laki-laki yang sedang berjuang untuk hidup?

"Kalian kesini hanya khawatir sama Mizan?!" Tatapan tajam yang Andra pancarkan untuk sepasang suami-istri itu.

"Mizan anak kami pah, kami ngga mau Mizan kenapa-napa," ucap Samuel membela.

"Terus Candra anak siapa hah! Anak pungut!!" Andra sudah tidak bisa mengontrol emosinya lagi.


(Andra Liem Winata= nama kakeknya Mizan sama Candra)

(Annatasya Lionel Winata= nama neneknya Mizan sama Candra)

(Samuel Winata= nama ayah Mizan sama Candra)

(Anita Kirana Winata= nama ibu Mizan sama Candra)

"Sudah mas, jangan marah-marah disini. Ngga enak dilihat sama orang." Istri Andra, Anna, menenangkan suaminya.

"Saya tidak pernah menginginkan Candra pah, Mizan saja sudah cukup untuk kami. Sekarang lihat? apa yang anak itu perbuat?! Dia berkelahi, buktinya saja dia tidak pulang ke rumah." Ucap Samuel datar.

"Jika kalian tidak menginginkan Candra, biar saya dan istri saya yang merawat dia! Asal kalian tahu, Candra itu sakit, bukan karena dia berkelahi, Candra tidak pulang ke rumah karena dia bermalam di rumah saya, Samuel! Kalian berdua itu egois!!" Geram Andra.

CANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang