12.

117 6 0
                                    

"Permisi.. maaf mengganggu, saya mau ketemu sama Candra." Mizan membawa jas Candra di tangannya.

Satu kelas semuanya menoleh ke arah Mizan, tentunya bagi Candra itu sudah biasa, Mizan memang orang yang sangat menarik perhatian orang sekitar.

Untung saja kelas belum dimulai, jadi Candra tidak perlu membuat alasan lagi kepada guru. Mizan langsung menghampiri tempat duduk Candra, dan berdiri didepannya sambil menyerahkan jas milik Candra.

"Nih jas Lo, masih aman gak ada kusut sedikitpun!" -Mizan.

"Thanks." Jawab Candra sedikit senang karena jasnya masih rapih dan wangi tentunya seperti abis di laundry.

"Mulai dari sekarang, Lo harus tetap dalam pengawasan gue, kemanapun Lo pergi harus sama gue." Ucap Mizan tegas. Tapi Candra menaikkan alisnya sebelah.

"Gue udah besar, gue bisa jaga diri gue sendiri." -Candra.

"Lo gak bisa jaga diri! nurut aja sama gue, lagian ini juga yang terbaik buat Lo Can." -Mizan.

"Apa yang kak Mizan bilang emang ada benarnya juga Dra, mending Lo diawasin langsung sama dia, biar kesehatan Lo tetap terjaga." Ucap Calvin.

Carly hanya mengangguk setuju, akhirnya Candra pasrah dengan apa keputusan kakaknya, hanya saja yang Candra takutkan adalah dia tidak dapat kebebasannya lagi.

"Oke kak." -Candra.

"Nah gitu dong, yaudah gue balik ke kelas ya, Lo belajar yang bener, kalo ngerasa gak enak badan mending langsung ke UKS aja." -Mizan.

"Hmm." -Candra.

Entahlah sejak kapan kakaknya ini menjadi overprotektif, padahal dirinya tidak begitu parah sakitnya, tapi Candra bersyukur masih memiliki seorang kakak yang sangat menyayangi nya, walaupun terdengar aneh, karena mereka sesama pria. Biasanya kakak yang overprotektif itu kepada adik perempuannya bukan adik laki-laki nya, tapi karena Candra adik satu-satunya dan kurang kasih sayang dari orang tuanya wajar saja kalau Mizan seperti itu kepada Candra.

Jam pertama pelajaran pun dimulai, seluruh siswa masuk kedalam kelasnya masing-masing, begitupun dengan kelas Candra, semuanya sudah siap menyambut jam pertama.

"Assalamu'alaikum, semuanya"

"Wa'alaikumsalam, pak." Jawab seluruh siswa/i di dalam kelas Candra.

Seketika pandangan guru itu tertuju pada Candra. "Candra? Kamu sudah sehat nak?"

"Alhamdulillah pak, saya sudah sehat." -Candra.

"Syukurlah kalo gitu, satu kelas pada gak semangat belajar gak ada kamu, Candra."

"Ehemmm!! Lebih baik langsung dimulai aja pak pelajarannya." Ucap ketua kelas.

"Oh baiklah baiklah, maafkan bapak ya nak-nak semuanya, mari kita mulai saja pelajarannya."

—————————————————

Bel jam istirahat telah berbunyi..

"Bapak akhiri mata pelajaran ini, silahkan kalian istirahat makan siang."

"Baik, pak! Terimakasih." Pak Galang pergi meninggalkan kelas. Dan kelas menjadi ricuh.

"Dra, ke kantin kuy!" -Calvin.

"Males gue." -Candra. Calvin dan Carly mengerutkan dahinya, biasanya kalo Calvin yang mengajak ke kantin tidak pernah ditolak oleh Candra, tapi kalau Carly.. beda lagi.

"Tumben nolak?" -Calvin.

"Iya, emang kenapa Dra?" -Carly.

"Lo masih gak enak badan?" -Calvin.

CANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang