Us | Jichen/Chenji (Ft. Dreamies)

Trainee

Italic : Percakapan dalam Bahasa China
Italic + Underline : Ingatan

.

.

.

Us|Jichen/Chenji
.

.

.
Trainee
(Pre debut)

3 tahun kemudian... (2016 beberapa bulan sebelum debut NCT Dream)

"LEE DONGHYUCK!" Jisung tersadar dari lamunannya saat mendengar suara teriakan seorang remaja putih yang terlihat seperti bule itu.

Remaja berkulit tan yang diketahui bernama Donghyuck tadi tertawa nyaring setelah puas melihat lelaki tadi meneriakkan namanya karna dirinya mengerjainya dengan melemparkan whip cream di wajah tampannya.

"Weee, Mark-hyung jelek" Cibir Donghyuck kepada lelaki bule tadi. Yang dipanggil Mark tadi menahan nafasnya untuk menetralkan emosinya.

Dengar, biasanya dia tidak mudah emosi. Tetapi lelaki bernama Donghyuck tadi bisa dengan mudahnya membuat dirinya emosi.

"Mark-hyung dan Haechanie, tidak baik bertengkar di depan Jisung" Seorang pemuda lain yang diketahui bernama Jaemin itu melerai mereka.

Jisung sendiri tak ambil pusing, dia sedang menetralkan nafas nya setelah mereka latihan selama sekitar 4 jam lebih. Badannya berkeringat hingga membuatnya spontan mengipasi dirinya sendiri menggunakan baju yang dikenakannya. Matanya menelisik ruangan yang cukup lebar yang sekarang mereka gunakan untuk latihan dance. Kemudian atensinya beralih kepada hyungnya yang memiliki tubuh kekar di dekatnya.

"You raise me up~~"

Ingatan itu tiba-tiba menyeruak masuk ke ingatannya. Ia menatapi lantai dengan tatapan kosong mengingat pertemuannya kemba

"Jisungie? Apa ada masalah?" Tanyanya.

"Aniya, Jeno-hyung. Aku tiba-tiba teringat sesuatu"

Jeno menggangguk mendengar jawabannya. Sedangkan lelaki bertubuh mungil yang duduk di sebelah Jeno mulai penasaran.

"Apa yang kau ingat?"

Jisung diam.

"Tidak, hanya teman lama"

Renjun, lelaki bertubuh mungil tadi mencebik merasa tidak puas akan jawaban Jisung.

"Yaa! Jawablah yang benar!"

"Haha, benar kok hanya teman lama, Hyung. Kami bertemu di sebuah acara di China. Tapi, kurasa aku tidak terlalu mengingatnya..." Jelas Jisung. Jeno dan Renjun mendengarkan yang lebih muda dengan seksama kemudian menggangguk-angguk mengerti.

"Kalau begitu... namanya siapa?"

"Aku gak begitu ingat haha..." Renjun memberikan tatapan datar padanya.

"Aku tidak begitu ingat namanya tapi aku ingat nama panggilannya itu Lele"

"Bagaimana kalian bisa bertemu?"