Practice

2.7K 307 69
                                    

Chapternya panjang, typo(s) maybe? Dan mungkin ngebosenin...

Well, happy reading ^^

.

.

.

Us|Jichen/Chenji

.

.

.
Practice
(Pre debut)


(3 minggu setelah kedatangan Chenle ke Seoul)

"Zhong Chenle!!" Teriak sang pelatih untuk yang kesekian kalinya hari ini. Chenle berhenti menari dengan badan sedikit gemetar karna menahan rasa takut. Ia harus siap-siap mendengarkan omelan yang tidak ia mengerti artinya lagi karna ia tidak menggunakan alat penerjemahnya saat sedang latihan. Sebenernya itulah sedikit keuntungannya menjadi orang asing di negara orang. Ia mungkin akan menyebabkan masalah atau melakukan kesalahan, tetapi disaat ia terkena marah ia tidak akan mengerti. Jika di kasusnya, Renjun yang akan terkena marah kemudian Renjun akan mengartikannya pada Chenle.

Ya, mungkin lebih baik seperti itu.

Sesuai prediksinya tadi, Renjun yang justru terkena marah sedangkan dirinya menunduk di belakangnya sambil sesekali memainkan ujung bajunya. Tak lama, sang pelatih itu menghela nafas kemudian menyuruh mereka untuk berhenti dan beristirahat dulu.

Setelah Renjun menjelaskan apa kesalahan yang dibuat oleh Chenle, ia menggumamkan kata maaf kepadanya. Tetapi Renjun tersenyum dan menepuk kepalanya lembut.

"Kau bisa, hanya perlu latihan saja" Tenang saja, Chenle sudah mulai bisa berbicara menggunakan Bahasa Korea meskipun kadang masih terbata dan tidak hafal dengan kosakatanya. Bisa dibilang dia cukup meningkat dalam waktu singkat ini. Ia merasa bersalah karna banyak merepotkan orang-orang disekitarnya terutama Renjun yang selalu terlibat jika dirinya membuat kesalahan.

Sebenarnya rasa tidak enak yang terbesit di dalam dirinya muncul ketika ia tak sengaja mendapati Jeno yang kadang menatapnya tajam ketika Renjun tengah dimarahi oleh pelatih mereka karna kesalahan yang Chenle perbuat. Renjun sendiri tidak pernah marah padanya, justru ia sangat sabar saat mengurus dan mengajarinya. Jeno tidak pernah memarahinya sih... hanya saja tatapannya itu loh... tapi Jeno juga banyak membantu dirinya. Semuanya sangat membantunya...

Tapi kali ini ia merasa bahwa ia hanyalah beban tim mereka. Ia bukan trainee spesial atau apalah itu, ia hanya seorang beban.

"Chenle-yaa, gwaenchana. Kami akan membantumu lagi. Kau pasti bisa" Kata Mark berusaha menenangkan Chenle. Jaemin juga menghampiri Chenle dan memberikannya air.

"Apa sangat susah?" Tanya Jaemin. Chenle masih diam, ia juga tidak menerima air yang disodorkan oleh Mark. Menyadari suasana yang tidak bersahabat ini, Haechan pun inisiatif untuk mencairkan suasana dengan memesan makanan untuk mereka semua. Mereka pasti lapar dan haus kan setelah menghabiskan setengah hari dengan latihan?

"Kau baik?" Jisung menoleh saat tak sengaja mendengar suara Renjun di sebelahnya. Ia dari tadi memperhatikan semuanya dari sofa panjang yang berada di dalam ruangan itu sambil menetralkan nafasnya.

"Hm..." Respon Jisung. "Hyung gimana?"

Renjun menggangguk singkat. "Hanya sedikit lelah... tapi aku baik"

Jisung melirik sekilas kepada Renjun sebelum menyadari adanya dua pasang mata yang tengah memperhatikan keduanya. Ia tidak yakin apa mereka memperhatikan dirinya saja atau Renjun saja.

Us | Jichen/Chenji (Ft. Dreamies)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang