01

890 90 7
                                    










Deru motor dan mobil saling bersautan tiada henti. Tak lupa pula pejalan kaki yang santai menyeberangi jalan sambil membawa ponsel seakan memiliki dunianya sendiri. Perlu di ketahui ada seorang manusia kulit pucat yang sedari tadi mengumpati setiap apa yang ia lihat, termasuk pohon sekaligus. Nyatanya Yoongi tadi ingin bangun lebih pagi namun kasur seakan tak ingin melepaskan nya barang secenti pun dan sekarang berakhir terjebak macet, menyebalkan.

Terlebih lagi saat ia mengetahui hari ini adalah hari kerja dan sekaligus sekolah; banyak bus, mobil sedan, dan mobil berat berkeliaran di jalanan menuju tempat tujuan mereka. Semua kendaraan besar selalu memenuhi jalan utama dan Yoongi membenci itu. Wajah datarnya malah semakin datar saat mengetahui kendaraan-kendaraan di depan tidak ada yang bergerak.

Menaikan lengan sweater biru navy-nya, melihat jam yang sudah menunjukan jika ia sudah sangat terlambat datang ke kantor. Namjoon-sang Wakil Direktur-sudah menelpon dirinya berkali-kali. Menghujami ribuan iMess namun tak kunjung di jawab oleh empunya, terlampau kesal oleh kendaraan-kendaraan bajingan ini.

Tepat pada panggilan ke 173637x akhirnya di jawab oleh Yoongi. Dengan santai pria itu menggeser layar dan di sapa oleh teriakan Hoseok.

"Hyung!"

Yoongi berdehem

"Dimana kau? Berapa kali kami sudah menelpon mu?"

"Oh kau menelpon ku seok?"

"Kau tidak menyimpan nomor ku? Oh jahatnya" nadanya mendramatisir

"Tidak tahu dan aku terjebak macet tolong minta Namjoon urusi meeting pagi"

Sambil menyeruput susu pagi yang ia beli di kedai langganan nya, sarapan hanya dengan susu, menyedihkan sekali.

"Terlambat, Namjoon sedari tadi sudah di ruang meeting dan aku memakai ponselnya"

"Oh, ya. Aku tutup, jalanan mulai senggang"

"Oh sudah mulai senggang? Padahal aku ingin bercerita tentang salah satu pekerja disini. Tapi nanti saja tunggu hyung sampai"

Dan yah, Yoongi langsung gelagapan menyambungkan voice call itu ke Bluetooth mobil nya. Entahlah mendengar kata pekerja mengingatkan nya pada satu orang. Padahal ia memiliki ribuan pekerja.

"Dasar penggosip" sergah Yoongi "Bicaralah. Aku juga bosan"

"Kau tidak seperti biasanya" terdengar nada curiga

"Sudah kubilang aku bosan"

"Ya ya terserah" ucap Hoseok jauh disana

Jalanan memang mulai senggang namun masih banyak pengendara, pergerakan nya juga sangat lambat jadi lebih baik pagi ini ia menabung dosa dengan ikut menggosip dengan sang hacker berkelas berkedok guru sastra-Hoseok, teman nya yang sering berkunjung ke kantor Yoongi. Dirinya dan Hoseok sudah berteman cukup lama, bukan hanya dirinya sih Namjoon juga.

"Kau tau Cha Eunwoo? Bagian digital marketing dan tinggal di area gangnam. Anak tunggal dan-"

"Intinya" Yoongi mencela lantas mendengar dengusan sebal di ujung sana

"Dia tadi menyatakan perasaan nya pada pemuda manis di bagian Customer Service"

"Tunggu" , "Customer Service?"

Rooftop Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang