07

581 64 15
                                    

Jungkook tidak dimarahi oleh direktur, tidak juga di pecat. Sekarang direktur itu bersamanya di dalam lift, lebih tepatnya bersebelahan. Berjalan beriringan di koridor, Jungkook sedari tadi hanya menunduk takut; takut oleh tatapan teman-temannya dari ruangan lain. Bisik-bisikan itu sudah mulai terdengar dari arah belakang pasti tak akan lama ia mendengar caci maki atau informasi yang tidak benar mengenai dirinya dengan Sir Yoongi. Jungkook semakin menenggelamkan kepalanya takut, ia berharap kabar ini tidak sampai ke Miss Solar

Jika sampai, maka habis lah dirinya


"Tulikan telinga mu. Tidak akan ada yang berani selagi kau bersama ku"

Oh manusia ini

Ia menyumpahinya dalam hati, Jungkook sedang panik malah di buatnya memerah. Sir Yoongi sangat aneh.

Mereka berhenti di ruangan Jungkook. Seketika semua pasang mata melihatnya terang-terangan, ia merasa tidak nyaman sekarang. Mengigit bibir bawah nya yang masih terluka, tanpa sadar ia menyebabkan luka baru di bibir cantik itu.

"S-Saya duluan Sir, terimakasih untuk tumpangan nya."

Yoongi mengambil latte macchiato milik Jungkook dan berlalu begitu saja ke arah lift untuk naik ke ruangan nya.

Jungkook belum bergeming, itu kan lattenya. Kenapa di ambil

"Jungkookie, bagaimana satu mobil dengan direktur utama kita?"

Jungkook di kaget kan oleh suara dari ruangan lain. Baiklah selamat datang di jaman ini dimana semuanya di putuskan sepihak. Siap tidak siap, ia harus menerima ini. Semua gara-gara manusia menyebalkan itu-lebih baik ia basah kuyup dari pada di gosipi seperti ini.

"Bahkan Miss Solar pun belum pernah satu mobil pada Sir Yoongi" saut yang lain nya

Menggeledah tasnya di tempat duduk, ia berharap tidak lupa memasukkan earphones nya. Untuk saat ini ia harus belajar mengabaikan orang lain.

"Atau kau pagi ini berbagi kehangatan satu sama lain?"

"Kalian melihat kemeja Sir Yoongi bukan? Itu acak-acakan, bisa jadi jalang satu ini menggoda direktur utama kita"

Semuanya terlihat kaget, merasa terpengaruhi oleh pemuda di divisi produksi itu. Mulut nya seperti belut, sangat licin. Sejak masuk kesini, Jungkook menjulukinya raja gosip. Setiap hari dia lah yang membuat gosip, entah berita Miss Hwasa yang memesan hotel bersama seorang pria yang di yakini adalah sepupu jauh nya, Hwasa hanya menghantar dan memesankan itu lalu kembali pulang ke apartement nya. Tapi bajingan satu ini memanasi keadaan dan timbul lah perselisihan antara Miss Hwasa dengan pemuda ini.

Dan sekarang korban selanjutnya adalah dirinya. Ia begitu menyesal ikut bersama Yoongi.









"Perhatian untuk Kim Nam-eul. Silahkan bereskan perlengkapan anda. Saya Min Yoongi selaku direktur utama memecat anda."








Hening, semuanya terdiam saat mendengar informasi dadakan itu. Suara dari pengeras terjeda





"Pekerjaan anda bagus, namun mulut anda sangat berbisa. Saya tidak ingin mempunyai ular di dalam perusahaan. Selamat pagi dan terimakasih"
















Beberapa pria dan wanita waras di dekat nya tertawa, bahkan jika di dengar kembali. Tawa Wheein yang paling keras di antara semuanya, wanita itu tampak begitu puas saat mendengar informasi dadakan itu. Dalam diam pun Nam-eul membereskan perlengkapan nya, tidak berani menatap siapa pun yang ada disana. Menanggung malu yang sangat besar di pundaknya sampai menyumpahi namanya sendiri. Ia seharusnya tidak mengatakan dua kalimat kotor itu tadi. Akhir pekerjaan nya tidak akan menyedihkan seperti ini.

Rooftop Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang