Jungkook tersenyum saat mendengar pengeras suara menyuarakan pengumuman yang Yoongi katakan semalam. Matanya terpejam saat ingatan kemarin terputar--soal Yoongi yang menggoda dan dirinya yang ketiduran. Menutup wajahnya malu, Jungkook merasa sangat tidak sopan. Dia berencana akan meminta maaf secara pribadi agar tidak mengurangi poin kesopanan nya.
"Kau memikirkan apa?"
Tersadar, "Huh--maksudku, tidak."
"Yasudah, kerjakan pekerjaanmu" Telinga nya memerah.
"Siang ini kau free kan? Temani aku belanja ya"
Menoleh ke asal suara "Bukan nya itu masih jam kerja? Sore saja bagaimana"
"Kau tidak mendengar informasi tadi?" Tanya Wheein malas lalu dibalas anggukan polos oleh empunya
"Nanti malam ada party, bukan?" Wheein mengangguk. Dia menggiring tubuh nya menghadap Jungkook, masih dengan tatapan malas itu Wheein menyilangkan tangan didada. "Ya benar"
Wheein memegang dahinya frustasi "Hari ini kita akan bekerja setengah hari untuk menyiapkan party jadi aku mengajak mu untuk bolos" pada kelimat terakhir nadanya sontak memelan. Setengah berbisik pada Jungkook yang masih mode blank.
Yoongi kemarin tidak mengatakan seperti ini. Tapi tidak apa, dia bisa beristirahat sejenak.
"Mau ya?" Wajah nya memelas seperti anak anjing tetangga. Wheein itu imut, jika ia straight pasti akan memilih Wheein jadi pasangannya. Namun mereka sama-sama terjerat oleh sesama jenis.
Tapi, untuk saat ini Jungkook akan kebal dengan wajah memelas Wheein. Dia tidak ingin kepercayaan Yoongi menurun jika ia menuruti wanita satu ini. "Tidak"
"Kau tidak asik" merotasikan bola matanya, "Terserah tapi aku tidak ingin kepercayaan-"
Seketika Jungkook melipat bibirnya kedalam, hampir saja dirinya mengatakan hal itu. Mengutuk mulutnya dalam hati, ia sekarang kelabakan dan berusaha bertingkah senormal mungkin
"Kepercayaan siapa?" Tuding Wheein
"Tidak-"
"...WAKTUNYA PERGI KE ATAS--YUHU"
Suara salah satu teman nya memotong "Ah--benar pergi ke atas. Ayo Wheein, nanti--nanti kita dimarah. Ya benar di marah"
Wheein menatap Jungkook tajam namun, "Oh benar sudah waktunya. Ayo pergi" empunya segera lupa, seperti magic dan Jungkook bersyukur akan itu.
.
.
,
"..Nuri-ah, kau bisa membantuku dibagian sini?"
"..bisa! Tunggu sebentar aku menyiapkan pita ini terlebih dahulu"
"..Tae-oh bantu aku cepat!!"
"..uh-uh baik"
"..permisi nona-nona, tolong beri kami jalan. Atau nanti kalian akan duduk di lantai"
".. oh? Kau tidak lihat jalan disitu lebih besar? Kita sedang membuat yang paling penting. Kau diam saja"
"..Jungkookie, bisa kemari?"
"..baik hyung, ada apa?
"..ah--aku bisa aku bisa. Terimakasih hyung"
Situasi Rooftop terasa penuh dan sesak. Semua orang terlihat sibuk di bawah terpal berwarna hitam ini. Berlarian kesana-kemari membantu yang lain, tidak sedikit pula ada pertengkaran dan oknum pengacau yang memanaskan siang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rooftop
Romance"Maaf Sir Yoongi, saya benar benar tidak sengaja" pemuda manis itu menunduk tiga puluh derajat, meringis pelan saat melihat hoodie putih tulang itu berisi noda merah fanta yang mencolok "Ikut aku" ---------------- "So?" Yoongi masih tetap dengan w...