12

489 53 5
                                    

"Sir--"

"Kita sedang berdua"

Tangan nya masih di tarik tidak tau arah. Jungkook benar-benar patuh mengikuti dari belakang seperti anak bebek. Sambil merapal kalimat; semoga tidak di pecat. Dia menerawang ke sekitar, tidak tau dirinya dimana yang pasti ini sebuah lorong panjang dan hanya di terangi cahaya rembulan. Mengendus pelan, mendapati aroma yang ia kenal. Jungkook mengedip bingung.

"Hyung"

Tidak ada jawaban, Jungkook bertanya kembali "Kita dimana? Aku tidak menyukai kegelapan"

"Sebentar lagi" Yoongi berbelok ke arah kanan. Berjalan lurus kembali dengan santai.

Cardingan yang ia pinjam sudah di kembalikan pada Jungkook. Katanya, hari sudah memasuki tengah malam dan udara pun akan semakin dingin.

Berbelok sekali lagi ke arah kanan, Yoongi memutar knop pintu kayu yang sudah usang. Di sambut oleh hembusan angin kencang, ini bukan ruangan melainkan jalan yang lebih sempit daripada sebelum nya. Jungkook merasa ia dapat melihat bulan sabit dari dekat.

Yoongi kembali memutar knop pintu, Jungkook hendak protes. Kakinya terasa sedikit kebas. "Hyung, lepas--"

"Kita sampai"

"Ini––ruangan hyung"

Yoongi mengangguk, dia berjalan ke arah sofa, merebahkan dirinya lalu menutup wajah dengan lengan tidak peduli.

"Duduk, Jungkook. Nanti aku ambilkan pakaian baru"

Jungkook yang tadi nya masih melihat-lihat sedikit terjengkit dengan suara tiba-tiba Yoongi. Melirik  sweater pinknya, memang ada noda cipratan disana apalagi jeans nya ini berwarna putih. Tapi hoodie Yoongi lebih kacau.

"Duduk, Jungie"

"Eh--umh"

Duk

"Aw!"

Yoongi terbangun, "Bukannya aku bilang duduk?" melihat Jungkook terduduk mengusap-usap lututnya di lantai, Yoongi menggeleng tidak habis pikir "Bantu aku hyung" rengek Jungkook

Yoongi hanya melihat santai "Aku tidak ingin membantu anak nakal"

Bibir Jungkook melengkung indah kebawah padahal jarak sofa tidak terlalu jauh dari tempatnya

Yoongi tersenyum kecil lalu mengulurkan lengan nya untuk pegangan Jungkook.

"Pakaian mu--"

"Iya, tapi kau terlebih dahulu. Ayo"

Menarik langan ramping itu menuju ruang rahasia di balik rak buku. Saat rak buku buku itu berputar ranum Jungkook membuka lebar, terkejut akan hal yang di lihat nya.

Ruangan membosankan milik direktur utama menjadi keren

Terkekeh kecil saat netra besar Jungkook menerawang kesekitar "Ayo masuk"

Yoongi berlalu cepat ke arah laci di sebelah kanan melepas Jungkook yang mata nya sudah berbinar-binar.   Perhatian pemuda itu tertarik oleh bagian kiri; disana terdapat lemari kaca berisi koleksi kamera Yoongi.

"Ini. Toilet ada di luar" berbalik ke arah Yoongi

"Selesai berganti aku ambilkan iPad baru"

"Huh-? Tidak perlu hyung."

Yoongi menggeleng sambil membawa dua kaos oversize di lengan nya. Menghampiri Jungkook yang masih tidak bergeming disana. "Kau suka kamera?"

"Ya, tapi aku lebih suka makanan"

Rooftop Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang