"Maahh...?kaos kaki Arav dimana?"
Sejak sepuluh menit lalu Arav di sibukkan dengan kaos kakinya yang tiba-tiba menghilangkan saat di butuhkan. Hari ini rencananya Arav akan pergi bersama Bella untuk membeli peralatan lukis untuk Bella.
"Astagfirullahaladzim... Kan mama sudah bilang, kaos kaki,dasi semuanya mama taro di laci Aravaaa." Kata Bu Ica mamanya, berjalan dari arah dapur yang masih menggunakan celemek nya karena sedang masak di dapur menghampiri Arav lalu membuka laci lemari yang ada di kamar Arav "Nih!" Ucapnya menyerahkan sebuah kaos kaki ke Arav yang berdiri di belakangnya
"... Hihii. Oh Ia mah.maaf kadang Arav suka lupa." Kata Arav cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Bu Ica hanya menggelengkan kepalanya lalu melenggang pergi ke dapur untuk melanjutkan kegiatannya.
----
"Mah? Arav berangkat dulu ya, Assalamualaikum." Kata Arav dari luar yang di jawab oleh mamanya dari dapur.
___
Ketika di perjalanan menuju rumah Bella, tak di sangka Arav berpapasan dengan Dara , lalu ia menghentikan laju motornya di dekat Dara .
"Arav,"
"... Hai Dar?"
"...Lu mau kemana? Rapih amat," Tanya Dara memperhatikan penampilan Arav yang begitu rapih.
"...Gue, mau ke rumah Bella,"
"Ke rumah Bella? Ngapain?" Tanya Dara sedikit penasaran, untuk apa Arav pergi ke rumah Bella?.
"Gue mau nganterin dia buat beli alat-alat untuk melukis, dia minta di anter sama gue, soalnya bokapnya lagi sibuk." Jelas Arav. Dara hanya mengangguk kecil berusaha memahami penjelasan dari Arav seraya ber "oh" ria, Arav pun membalasnya dengan senyuman
"Lu sendiri mau kemana?" Tanya Arav balik. Dara yang sedikit bengong pun sedikit tersentak kaget
"... Eh, hm,Gue... Gue mau ke warung, hm ia ke warung," kata Dara seraya tersenyum kaku di akhir kalimatnya.
"Oohh, ya sudah gue jalan dulu ya," kata Arav sambil tersenyum. Ia menghidupkan motornya kembali,
Dia sedikit mengucek rambut Dara sambil tersenyum sebelum akhirnya benar-benar pergi. Dara yang masih berdiam diri pada posisinya menatap kepergian Arav yang semakin menjauh hingga sudah tak terlihat lagi, lalu ia kembali melanjutkan jalannya untuk menuju warung.----
Kini Arav sudah berdiri di depan rumah Bella, ia mencoba mengetuk pintu rumah nya lagi
Tok tok tok
Cklek
"Arav." Bella akhirnya membukakan pintu dan menyuruh Arav untuk masuk. Lalu ia mempersilakan Arav untuk duduk di sofa ruang tamu
"Tunggu bentar yah, aku mau ganti baju dulu," kata Bella dan di angguki oleh Arav
"O,ia kamu mau minum apa?," Tanya Bella sebelum ia pergi
"... Nggak usah deh, mendingan kamu siap-siap aja biar kita bisa cepet pergi," kata Arav. Akhirnya Bella mengiyakan kata Arav lalu ia berlalu ke kamar untuk mengganti bajunya.
Setelah beberapa menit Bella keluar dari kamarnya tampak ia sudah rapih dengan setelah sweater rajut dan rok selutut nya serta tas mini yang menggantung di lehernya, Dia cukup cantik dengan setelan itu apalagi dengan rambut yang ia biarkan tergerai seperti sekarang, membuat Arav menatap kagum ke arah Bella.
"Rav? Arav?" Panggil Bella seraya melambaikan tangannya di depan wajah Arav yang sedang terbengong, Arav mengerjap tersadar ia tersenyum kikuk ke arah Bella , Bella pun terkekeh pelan melihat tingkah Arav yang menurutnya menggemaskan itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
friendzone (On Going)
Novela Juvenil"Dara Kamu mau gak jadi pacar aku?" tanya Arav sambil menyodorkan setangkai bunga mawar ke arahku. Aku membelalak kaget dengan perlakuan Aarav. Tubuhku menegang seketika, jantungku berdegup kencang, kupu-kupu seperti berterbangan di perutku. Aku se...