Friendzone

0 0 0
                                    

Kini Gio dan Dara sudah berada di taman pinggir kota, untuk menyaksikan pertunjukan kembang Api yang kini sedang berlangsung. Dara terus mendongak menatap kembang Api yang meletus di bawah langit yang gelap, dengan berbagai parian bentuk dan warna.

Banyak orang-orang juga yang turut menyaksikan pertunjukan itu, ada yang mengabadikan momen yang jarang di lakukan ini dengan Camera, ada juga yang hanya menikmatinya, seperti yang Dara dan Gio lakukan.

"Bagus yah!" Ucap Dara menatap langit

"Hmm... Cantik," Sahut Gio, namun ia berkata sambil terus melihat wajah Dara yang terlihat cantik saat tersenyum. Dara yang merasa diperhatikan pun menoleh

"Kenapa?" Tanyanya, Gio langsung mengalihkan pandangannya menatap langit yang masih di hiasi dengan kembang api, Gio tersenyum sebelum menjawab

"Nggak, gue suka aja liat kamu tersenyum gituh," jawabnya masih dalam posisi yang sama, Dara beralih kembali menatap langit

"Lebih cantik!" Lanjut Gio, ia menoleh sebentar lalu kembali kepada posisi semula, Dara pun ikut menoleh sebentar, lalu kembali menatap langit sambil tersenyum, pipinya sedikit memerah akibat pujian dari Gio.

Merasa sedikit pegal, keduanya memilih untuk duduk lesehan di atas rumput.

"Kak Gio gak mau memotret nya untuk kenang-kenangan? Seperti yang lain?" Tanya Dara menoleh ke arah Gio. Memperhatikan orang-orang di sekitar mereka pada mengangkat ponselnya untuk memotret pertunjukan kembang api itu, sebagai kenang-kenangan, karena Dara melihat Gio yang begitu senang melihat kembang api itu, makanya ia bertanya seperti itu.

"Sudah!" Jawab Gio tanpa menoleh. Dara yang bingung karena sedari tadi Gio tidak pernah memotretnya atau bahkan mengeluarkan ponselnya pun Dara tidak melihatnya, lantas bagaimana ia melakukannya? ia mengerutkan keningnya meminta penjelasan. Gio yang mengerti akan kebingungan Dara karena masih terus terdiam lantas menoleh dan menatap Dara.

"Di sini!" Kata Gio memegang dada hatinya

"Tak perlu repot-repot mengeluarkan ponsel dan memotretnya, cukup melihat dan menikmatinya. Lalu menyimpannya di sini... Dan di sini." Lanjut Gio menjelaskannya menunjuk hati dan kepalanya, Gio menjelaskan seraya tersenyum manis menatap Dara. Dara pun ikut membalas senyuman Gio, ia jadi tau bahwa segala hal tak perlu harus di abadikan dengan kamera, bahkan menyimpannya di dalam hati hanya perlu mengingatnya kembali, tidak akan terhapus bahkan ketahuan orang lain.

Jujur malam ini jantung Dara di buat tidak karuan sama Gio, entah kenapa Dara nyaman bersama dia, dengan prilakunya yang baik dan romantis menurut Dara, membuatnya ingin tau lebih dalam tentang cowok yang kini berada di sampingnya.

Malam ini Dara begitu senang dan menikmati jalan bersama Gio, apalagi cowok itu selalu membuat hati Dara kaga karuan oleh sikap Gio yang menurut Dara manis itu.^^

Selalu bisa membuat Dara bisa senyum-senyum sendiri.

Kini pertunjukan kembang apinya  sudah selesai, meninggalkan hamparan bintang yang kini menghiasi langit malam.
Namun sepertinya Dara dan Gio belum berniat untuk meninggalkan tempat itu, mereka malah asik mengobrol, hingga tak mereka sadari bahwa di tempat itu hanya tersisa mereka berdua saja.

Gio pun beranjak dari duduknya
" Ayo, pulang... Udah terlalu malam," katanya mengulurkan tangannya kepada Dara, Dara pun meraih uluran tangan Gio dan bangkit dari duduknya "Ayo." Jawab Dara. Dan mereka pun pergi dari tempat tersebut.

------

Di sisi lain, Arav sedang berada di depan rumah Bella, selesai acara di kafe tadi Arav  langsung mengajak Bella untuk segera pulang. Karena sudah terlalu malam, Arav takut jika orangtuanya mengkhawatirkan Bella.
Awalnya Bella menolak, karena masih ingin berjalan-jalan dengan Arav, namun setelah Arav memberikan nya pengertian akhirnya Bella mau untuk ia antarkan pulang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

friendzone (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang