Mungpung hari ini,hari Minggu jadi Dara masih setia menempati pulau kapuknya.setelah lelah kemarin dari pantai dan pulang kemalaman.ia masih mengumpat dibalik selimut, enggan membuka matanya meski cahaya matahari sudah menyorot dari celah gorden nya.ia akan tetap melanjutkan mimpinya,Namun sepertinya tujuan itu harus buyar kala ada yg menggetok pintu kamarnya.
Tok tok tok
"Daraa...?Bangun, Astagfirullah ni anak."teriak ibu Dara dari luar kamar sembari terus menggetok-ngetok pintu kamarnya
"...Daraaa?bagun,udah siang."Dara menggelisik di tempat tidurnya,mengucek matanya "...wooaaahh...iaa Dara udah bangun...hueeeee ahhh"sahut Dara yg menguap dan menggeliat khas Bangun tidur.sudah tidak terdengar teriakan dan getokan lagi,itu artinya ibunya sudah pergi.
Setelah itu bukannya cepat siap-siap mandi Dara malah merebahkan dirinya kembali ke kasur seraya berkata "...5 menit lagi yaa..."gumamnya sendiri.Di sisi lain Arav juga masih setia dengan kasurnya ditambah mamanya yg masih menginap menambah leluasa untuk dirinya rebahan seharian, Namun dia ingat kalo stok makanannya sudah habis,dan karena tadi malam cuma makan mie doang belum memakan nasi,alhasil sekarang perutnya terasa lapar.Arav bangun dari tidurnya dan melenggang pergi ke kamar mandi.
Tak butuh waktu lama untuk Arav mandi,atau mungkin cuma cuci muka doang...?Arav keluar dari kamar mandi dengan handuk yg masih melilit di pinggangnya,Menuju lemari dan mencari kaos untuk ia gunakan hari ini,gak perlu keren-keren orang ganteng mah pake baju apapun tetep ganteng^^.
"...gue ganteng juga..."ucapnya sembari menghadap cermin lemari, menyisir rambutnya sebentar,,lalu berjalan ke arah dapur dibukalah lemari pendingin itu,dan mengambil sebotol air lalu ia teguk sampai habis.melihat-lihat bahan makanan yg sudah habis serta cemilannya juga,Arav menutup kulkas tersebut dan bersiap-siap untuk pergi ke warung.
Warungnya lumayan aga jauh dari rumah Arav,tapi bawa motor juga tanggung,ngga sejauh ke Bogor juga ko.
Arav tetep berjalan santai sambil menendag-nendang batu kerikil.
Saat ia iseng menendang kembali tak sengaja batu itu mengenai seseorang.
Arav segera menghampiri orang tersebut "...maaf bu,maaf,duh gak sakit kan.?"tanya Arav panik
"...ia,ngga papa ko nak,ngga sakit"jawabnya meyakinkan
"...sekali lagi maaf ya Bu."karena gak enak Arav terus meminta maaf
"...ia,ngga papa ko ih,Nak Arav mau kemana."tanyanya
"Mau beli makanan Bu, stok makanan di rumah habis..."jelas Arav
"...ya ampun,mama belum pulang.?"
"Belum Bu,katanya sih besok baru pulang.."
"Ya sudah sekarang sarapan di rumah ibu aja ya, mumpung ibu masak nasi goreng banyak tadi pagi..."ajaknya,Arav mengusap lehernya, sejujurnya ia sudah lapar,tapi masa harus numpang sarapan di rumah orang,Arav bengong sebentar "...hei,gimana,ayo."ajakannya menyadarkan Arav kembali dari...? entahlah bengong atau sedang memikirkan apa.
"...e,eh,ia Bu makasih"jawab Arav,mereka pun pergi,tujuan Arav ke warung di cancel dulu aja.Sesampainya di tujuan Arav ikut masuk ke dalam, terlihat makanan sudah berjejer rapi di meja.
"Astagfirullah,Dara belum bangun juga...?"kata Bu Ani terheran sama anak bungsunya ini,ia yg ngajak Arav adalah Bu Ani alias ibunya Dara, setelah membangunkan Dara tadi Bu Ani berniat untuk membeli kerupuk serta garam ke warung,namun pas di perjalan pulang ia di kagetkan dengan lemparan batu kerikil yg ternyata berasal dari tendangan Arav, karena kasian melihat Arav yg belum sarapan serta sudah di anggap sebagai anak sendiri oleh Bu ani,hingga tak pernah canggung untuk mengajak ataupun menyuruh Arav."...mmm,biar Arav bangunin Bu..."pinta Arav,Bu Ani pun mengangguk,lalu ia pergi ke dapur untuk menyiapkan kerupuk untuk sarapan nanti.
Perlahan Arav berjalan ke arah kamarnya Dara,pertama dia mengetuk pintunya,tapi tak ada respon, sepertinya ia masih tertidur pulas di siang bolong gini.
Tok tok tok
Tok tok tok
"DARR?bangun oyy,ngebo aja luu."teriak Arav dari luar sambil terus mengetok pintunya."...kalo ngga bangun gue masuk nihh...!"lanjutnya
"...DAR..."baru saja Arav hendak mengetok pintunya kembali pintunya terbuka "... huwaaaaa..."Dara membuka pintunya sambil mengisik-gisik matanya,tanpa melihat dulu siapa yg berada di depannya Dara berkata "...ganggu aja deh,Haaahh,masih ngantuk Bu..."kata Dara belum sepenuhnya sadar,Arav yg berada di depannya menoyor jidat Dara,sampai hampir terjungkal.
"...Woy, kampret sadar astagfirullah..."kata Arav,Dara langsung sadar melotot kaget,saat menyadari kalau ternyata yg ada di depannya ini adalah Arav bukan ibunya,Dara malah celangak celinguk melihat sekeliling,lalu memperhatikan Arav,Arav pun yg aneh sama tingkah temenya ini berkata "lu,nyari paan sihh...?"kata Arav yg mengikuti arah pandang Dara "...ini beneran Arav adelard kan..."tanya Dara menatap Arav.
Dengan refleks Arav menjitak kepala Dara "...hi,Lo kira gue siapa...?"kesal Arav "...Aww,sakit jirr,lagian ngapain lu pagi-pagi di rumah gue.?" "...sebegitu kangaenya kah sama gue...?"balas Dara yg malah balik bertanya,dengan bermodal kepedean nya.
"...kurang kerjaan banget gue kangen sama Lo.."kata Arav "...gue ke sini di ajak sama ibu Lo buat sarapan bareng."jelas Arav,lalu Arav memincingkan matanya menatap Dara"...lu jadi cewe gak di siplin banget sih Dar,pantesan gak laku-laku..."ejek Arav dengan muka serius.
"...Heh,enak aja Lo, gue,gue bersih Koo,cuma lu nya aja yg datang pas gue belum beres-beres."cela Dara,padahal hari biasanya juga begitu,kata Dara ngapain di rapihin kalu nantinya berantakan lagi.
"...bersih paan,Nih?rambut ke singa,baju lusuh,muka kumel,ileran lagi,iihhh..."seru Arav menunjuk setiap bagian yg dia ucapkan."...lalu itu lagi,kamar lu berantakan banget,tapi emang cocok sih sama muka iler ke gini.!"lanjutnya disertai tawa,Dara menoleh ke kamarnya,iya sih berantakan*pikirnya,"...Tap...."Ucapan Dara terpotong kala ibu Ani memanggil mereka "...Arav,Dara,ayo cepetan sarapan...". "...ia Buu,ini singanya mandi duluuuu..."teriak Arav."...mandi lu,Bauu..."lanjutnya menutup hidungnya lalu pergi ke ruang makan "...hisss,dasar temen cungpret..."gumam Dara,lalu berjalan ke kamar mandi.

KAMU SEDANG MEMBACA
friendzone (On Going)
Teen Fiction"Dara Kamu mau gak jadi pacar aku?" tanya Arav sambil menyodorkan setangkai bunga mawar ke arahku. Aku membelalak kaget dengan perlakuan Aarav. Tubuhku menegang seketika, jantungku berdegup kencang, kupu-kupu seperti berterbangan di perutku. Aku se...