"...Lo gimana sih,kesini sendiri bisa,masa pulangnya harus di papah sama gue..."gerutu Dara yg dimintai Arav untuk memapahnya pulang sekolah.
Setelah selesai belajar tadi mereka langsung pulang, termasuk Dara dan Arav yang kini sedang berada di perjalanan pulang dengan Dara yg memapah Arav yang masih pincang.
"...ya elahh,tadi pagi gue nebeng orang yang lewat kesekolah..."ucap Arav
"...terus kenapa gak minta di anterin Galan aja,kan dia bawa motor.!"
"...dia buru-buru,mau nganterin mamanya..."
"...oh,duuhh, berat banget sih loh, sengaja ya,numpahin dosa Lo ke pundak gue..."kata Dara
Arav memberhentikan langkahnya,ia melirik Dara sebentar.
"...kalo bisa semuanya sih."balas Arav nyengir kuda.Dara mengkerucutkan bibirnya dan menghentak-hentakkan kakinya.
Mereka berjalan dengan susah payah, ditambah badan Dara yg mungil di bandingkan dengan tubuh Arav yang tinggi, menyulitkan Dara untuk memapahnya.Di tengah berjalan mereka berpapasan dengan Gio.
Brum Brum Brum
Gio memberhentikan motornya di dekat Arav dan Dara.
"...kak Gio?"panggil Dara memberhentikan langkahnya.
"...Hi,Dara,"balas Gio,lalu ia melirik ke Arav dan berkata "...loh Rav,kaki Lo kenapa?."tanyanya,
"...nggak papa..."jawab Arav ketus, "...Biasaa,anak manja, ketusuk paku aja udah ke patah tulang..."kata Dara melirik ke Arav
"...o,ia,kak Gio darimana?."lanjutnya bertanya,ia mengalihkan pandangannya ke arah Gio.
"...itu abis main-main aja dari rumah temen..."jawabnya
"...oohh".sahut Dara,Arav yang merasa terabaikan menggerutu di dalam hatinya *hadehh, mengganggu aja ni hama,Dara juga genit banget,mau aja deket-deket si Gio,Bantengan juga gue.
"...adeh,deh,duuhh sakit..."lirih Arav yang di buat-buat,ia merangkul pundaknya Dara sebagai penopang, padahal cuma akal-akalan nya aja,supaya Dara dan Gio berhenti ngobrol.
Dara yang merasa risih atas kelakuan Arav, membuang nafas gusar
"...Aduh,kak maaf yah,lain kali kita ngobrol-ngobrol lagi, soalnya ni anak curut udah berisik banget,minta di kubur..."tutur Dara sedikit kesal.Gio dan Arav saling melirik dan tersebit senyum semirik dari bibir Gio.Lalu ia mengalihkan pandangannya lagi ke Dara lalu berkata "...ia nggak papa,"katanya sembari tersenyum manis.Dara yang di beri tatapan dan senyuman manis pun sedikit tersipu. Dan jangan lupakan Arav yg berada di sisi Dara sidah menahan kesal ia lalu menarik-narik tangan Dara bak seorang anak kecil.
"...ayoo,"ajaknya,lebih tepatnya merengek.sambik menarik tangan Dara
"... sebentar cungpret,.."ucap Dara,namun Arav tak mendengarnya ia tetap menarik-narik lengan Dara.
"... Duluan ya,kak...."kata Dara sedikit berterik.Setelah Dara dan Arav pergi Gio tersenyum semirik *sepertinya dia gak suka gue sama Dara*Gumamnya dalam hati,lalu ia menghidupkan motornya kembali lalu pergi.
Arav dan Dara sudah sampai di depan rumah Arav,namun seseorang membukakan pintu rumahnya
"... Mama..."panggil Arav pada mamanya yang kini menghampiri mereka.
"...ya ampun,Arav kamu kenapa?..."tanya ibu Ica khawatir.
Dara mendudukan Arav di kursi teras.
"... ketusuk paku..."jawabnya "...mama kapan pulang nya?,sama siapa?"tanya Arav.
"...tadi pagi,di anter ojek..."jawabnya
Lalu Bu Ica mengalihkan pandangannya ke arah Dara
"...Dara,?apa kabar,udah lama banget Tante gak liat kamu..."katanya,Dara mencium tangan ibu Ica lalu berkata
"... Alhamdulillah Baik Tante..."jawabnya,Tante Ica tersenyum "Alhamdulillah...". sahutnya
"...ya udah Rav,gue balik dulu ya..."kata Dara menoleh ke Arav.
"...ehh,ngapain cepet-cepet pulang,nanti aja,Tante punya kue dari neneknya Arav,kamu harus cobain yah..."ujar Ibu Ica.
"...ia Dar,santai aja kali,bantuin gue ganti perban..."sahut Arav.
"...ya udah deh, makasih ya Tante.."
"...iaa,duduk aja,Tante ambilkan dulu kuenya ya,"kata Bu Ica lalu berjalan pergi ke dalam rumah,Dara mendudukkan dirinya di kursi sebelah Arav."...Lo,gak ganti baju dulu..."tanya Dara
"...maless,"sahur Arav menyenderkan kepalanya ke tembok
Dara berdecak sambil bergumam kecil "Dasar pemalas..."gumamnya namun Arav dapat mendengarnya
"... ambilkan kotak p3k,gantiin perban gue..."kata Arav tanpa menoleh.
"...ambil sendiri..."jawab Dara ketus
Arav melirik ke arah Dara "...aduuuhh,kaki gue sakit gak bisa di gerakin..."rintih Arav,jelas saja itu hanya pura-pura, membuat Dara makin kesal dengan sikap Arav
"...kenapa tu paku gak sekalian ngebunuh Lo aja sihh..."gerutu Dara lalu berdiri dan berjalan melewati Arav, sembari menghentak-hentakkan kakinya.Arav cuma tersenyum senang aja atas perlakuannya, membuat Dara kesal sepertinya menjadi hobi baru buat Arav.
KAMU SEDANG MEMBACA
friendzone (On Going)
Novela Juvenil"Dara Kamu mau gak jadi pacar aku?" tanya Arav sambil menyodorkan setangkai bunga mawar ke arahku. Aku membelalak kaget dengan perlakuan Aarav. Tubuhku menegang seketika, jantungku berdegup kencang, kupu-kupu seperti berterbangan di perutku. Aku se...