Chapter 4: Hoping for a Better Morning

129 22 0
                                    

"Taeil hyung." Panggil Yuta. Taeil yang sedang menatap layar hp-nya itu mengalihkan pandangannya kepada Yuta.

"Kenapa?"

"Hyung kasihan gak sama anak-anak itu?" Tanyanya. Taeil menggerakan kepalanya ke sebelah kanan dan kiri untuk memeriksa apakah bosnya sedang berada diruangan itu.

"Jujur ya, hyung sebenarnya kasihan sama anak-anak itu. Apalagi mengingat kejadian yang terjadi sama...mereka. Anak-anak itu masih muda tapi malah ditahan di tempat itu. Apalagi Yeonjun, Soobin, Beomgyu, Taehyun dan Hueningkai." Jawab Taeil. Yuta yang mendengarnya pun mengangguk.

"Hey. Kalian tahu kan? Apa yang akan bos lakukan kalau bos sampai tahu kalau kalian sebenarnya kasihan terhadap mereka? Kalian mau itu terjadi?" Tanya Johnny yang baru masuk kedalam ruangan tersebut. Taeil dan Yuta yang mengetahui tentang 'itu' pun terdiam. Mereka tidak mau 'itu' terjadi.

"Kasihan itu boleh. Tapi jangan ditunjukkin ya hyung. Disimpan saja di dalam hati masing-masing. Bos juga melarang kita agar tidak merasa kasihan untuk kebaikan diri kita sendiri kok.." Ucap Ten. Taeil, Yuta dan Johnny pun mengangguk.

"Bos itu sebenarnya baik, tapi gak ditunjukkin aja. Lama-kelamaan pasti sifat baiknya ditunjukkin kok." Tambah Ten. Mereka semua mengingat kejadian di masa lalu, dimana bos mereka sendirilah yang menyelamatkan mereka dari susahnya hidup.

Mereka tersenyum. Tapi mereka juga penasaran bagaimana penampilan bos mereka jika dia tersenyum. Karena selama mereka tinggal di rumah itu, mereka tidak pernah melihat Dia tersenyum.

"Eh, kita belum kasih anak-anak itu makanan ya?" Tanya Yuta.

"Belum kayaknya. Biar aku saja yang beri mereka makanannya." Kata Johnny. Dia pun keluar dari ruangan itu dan berjalan menuju dapur untuk mengambil makanan untuk anak-anak itu. Tapi ditengah jalan Dia mendengar bosnya yang sedang menelpon seseorang.

"Iya. Bagaimana keadaan mereka? Baik kalau begitu, terimakasih banyak." Johnny yang mendengarnya pun kebingungan. Mereka? Mereka siapa?

𝘔𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘵𝘢𝘩𝘢𝘯𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘪𝘯. Ucap Johnny dalam hati. Dia pun pergi ke dapur dan mengambil 5 nasi bungkus dan 5 gelas air.

°°°°°°°

"Hyung, aku lapar...." Kata Winwin.

"Sabar ya Win...kita semua juga lapar." Ucap Doyoung. Winwin pun berusaha untuk menahan laparnya.

"Em, Soobin, apa kita akan diberi makanan?" Tanya Jaemin.

"Iya. Tapi hanya 2 hari sekali, dan biasa kami juga berbagi. Tapi kemarin kami tidak makan, berarti hari ini kita akan diberi makanan." Jawab Soobin. Mereka pun mengangguk pelan.

Setelah menunggu sekitar 20 menit, akhirnya pintu terbuka dan salah satu orang yang menculik mereka masuk. Dia berjalan menuju sel Soobin dan yang lainnya, lalu memberi mereka 2 nasi bungkus dan 2 gelas berisi air untuk mereka makan bersama. Lalu dia berjalan menuju sel Jaemin dan yang lainnya, lalu memberi mereka 3 nasi bungkus dan 3 gelas berisi air karena jumlah mereka lebih banyak.

Mereka semua langsung membuka bungkusan itu, dan makan dengan lahap menggunakan tangan mereka.

Johnny yang belum keluar dari ruangan itu terdiam di tempatnya dan mengamati anak-anak tersebut. Dia tersenyum sedih dan seketika mengingat masa lalunya, saat-saat dimana Ia tinggal di jalanan, mencari makanan dari tempat sampah, dan mengemis. Tapi bosnya mengeluarkannya dari tempat tersebut dan menawarkannya pekerjaan, menyediakan tempat tinggal untuknya, dan memberikannya makanan, tentu disertai dengan sebuah pengorbanan. Ia harus setia kepada bosnya dan melakukan pekerjaannya dengan sepenuh hati, walaupun pekerjaannya tidak benar. Akhirnya dia pun keluar dari tempat itu.

Together || BTS × NCT × TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang