Maaf up nya lama :(
Warning:
Mention of blood.
Kata kasar."Kita apain nih mereka?" Tanya Renjun setelah mereka mengikat sekelompok orang itu.
Jaehyun mengambil pisau yang tadi Dia berikan kepada Yeonjun dan duduk di sebuah kursi. Orang-orang yang diikat itu pun menjadi takut karena pisau yang ada di tangan Jaehyun. "Kalian ini siapa?!" Tanya salah satu orang.
Pertanyaan tersebut membuat Jaehyun terkekeh dan menggelengkan kepalanya, "Jadi kalian tipe orang yang bikin masalah tapi gak tanggung jawab ya..." Jaehyun berdiri dari kursi tersebut dan berjalan memutari sekelompok orang yang diikat dengan kabel listrik itu. Dia berhenti di depan salah satu orang dan mengubah posisi berdirinya menjadi posisi jongkok. "Halo, Do you remember me?" Bisik Jaehyun di telinga orang tersebut.
Tapi bukannya ketakutan, orang tersebut malah menyeringai, "Tentu saja. Lu pecundang yang gua tembak waktu itu kan? Huh, sok jadi pahlawan segala." Jaehyun memundurkan kepalanya dan menatap orang tersebut dengan tatapan netral, "Dia terakhir." Katanya sambil menatap orang yang masih menyeringai itu.
Jaehyun pun berdiri di depan orang lain dan berjongkok di depan orang itu. Dia mengamati orang tersebut dan sadar, walaupun orang itu tampak tangguh, sebenarnya Dia juga ketakutan, dapat dilihat dari tangannya yang gemetaran. Jaehyun menghembuskan napasnya, "Gausah sok tangguh, gua tau kalau lu ketakutan." Katanya dengan suara yang lembut. Akhirnya orang tersebut menyerah dan menundukkan kepalanya, "T - tolong jangan bunuh saya."
"Kasih gua satu alasan kenapa gua harus bebasin lu."
"S - saya belum menikah, saya masih ma - mau punya keluarga sebelum saya meninggal.."
Jaehyun menoleh kepada Beomgyu dan menggerakan matanya, memberi kode untuk membebaskan orang yang menangis itu. Beomgyu pun menghampirinya dan melepaskannya dari kabel listrik tersebut. Orang yang dilepaskan itu langsung berdiri dan membungkuk. "Terimakasih!" Dia pun berlari keluar gedung tersebut, berpikir bahwa Dia telah berhasil bebas.
Tapi terkadang ekspetasi lebih manis dari realita.
Suara tembakan menggelegar dalam gedung tersebut, diiringi dengan suara sebuah tubuh yang terjatuh ke lantai. Jaehyun yang sedang memegang sebuah pistol itu menghampiri orang yang tadinya berlari tersebut, melihat bahwa sekarang orang tersebut tergeletak di lantai dengan darah di sekelilingnya yang berasal dari luka tembakan di punggungnya.
Orang yang tertembak itu menaikkan kepalanya, melihat Jaehyun yang sedang menatapnya. "Maaf, tapi kesalahanmu tidak bisa saya maafkan. Jadi, silahkan istirahat." Dia pun akhirnya menutup matanya, dan perlahan-lahan meninggal dengan harapan bahwa orangtuanya tidak akan mengetahui tentang kematiannya yang dapat menyebabkan mereka terlarut dalam kesedihan.
Jaehyun membalikkan badannya dan berjalan menuju orang-orang yang diikat itu. Tapi, tangannya ditahan oleh seseorang. Jaehyun pun membalikkan badannya dan melihat Jaemin yang sedang menahan tangannya. "Hyung, jangan berlebihan. Hyung tahu kan akibatnya kalau berlebihan?" Bisiknya. Jaehyun memegang pundak Jaemin dan tersenyum, "Iya, gaakan berlebihan kok. Hyung kangen soalnya." Jaemin menyeringai, "Hyung boleh apa-apain mereka, tapi jangan separah dulu, okay?" Jaehyun mengangguk, menyetujui perkataan Jaemin.
"Ok, silahkan. Kita lihatin, hibur kita."
Hibur kita.
Kalimat tersebut seperti memberi Jaehyun semangat untuk menghukum orang-orang itu.
Jaehyun berjalan menuju seseorang yang mencoba untuk melepaskan dirinya sendiri, tapi tiba-tiba terdiam saat melihat Jaehyun berjalan menuju dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Together || BTS × NCT × TXT
ActionKata kuncinya adalah kita bisa! Dengan semangat kebersamaan, kita bisa lakukan apa saja. Cerita tentang kebersamaan sekelompok laki-laki kuat. Dimana kebersamaan membuat mereka sadar, bahwa tidak ada yang tak mungkin jika mereka terus bersama.