"Beritahu saya kenapa Jaehyun bisa sampai terluka!" Teriak orang yang dipanggil sebagai Bos itu. Semua orang yang ada didalam ruangan kumpul itu berusaha untuk tidak tersentak saat orang itu membantingkan tangannya kepada meja.
"Tadi kami pergi makan malam bersama di restoran The Kim's. Tiba-tiba ada sekelompok pencuri yang datang ke restoran itu dan berniat untuk mencuri uang dari kasir, lalu kami bertengkar dengan mereka. Saat saya sedang bertengkar dengan beberapa orang, salah satu orang itu mengarahkan pistolnya kepada saya dari jauh, tapi Jaehyun melihatnya dan berusaha untuk melindungi saya. Tapi Dia yang terkena tembakannya." Jawab Taeyong.
"Buat apa kalian bertengkar dengan mereka? Itu urusan restoran jika mereka kehilangan uang! Kalian ini sekelompok mafia, bukan sekelompok pahlawan! Kalau yang terluka bukan hanya Jaehyun bagaimana?!" Semua orang terkejut karena perkataan Bos mereka.
𝘑𝘢𝘥𝘪 𝘉𝘰𝘴 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘱𝘦𝘥𝘶𝘭𝘪? Ucap Jaemin dalam hati sambil menatap Bos mereka yang sedang mengusap tangannya kepada mukanya karena frustasi.
"Pokoknya kalian harus mencari cara agar Jaehyun tetap bisa bekerja walaupun kakinya terluka." Setelah berkata seperti itu, Dia pergi dari tempat itu.
"Jaehyun Hyung, gimana?" Tanya Renjun. Jaehyun yang tadinya menatap meja mengalihkan pandangannya kepada Renjun.
"Gua gatau..kalau gua ikut kalian belum tentu gua bisa lari. Kita ke London juga tiga hari lagi, kecuali kalau kita perginya seminggu lagi.."
"Kalau gitu nanti harus ada yang bujuk Bos supaya pergi ke Londonnya seminggu lagi." Kata Mark sambil menggerakan matanya ke kanan dan ke kiri untuk menatap sahabat-sahabatnya yang sedang menggelengkan kepala mereka.
"Kai. Lu aja ya?" Hueningkai yang mendengar Mark memanggil namanya mengalihkan pandangannya kepada Mark.
"Ih gua gamau Hyung, nanti dimarahin..." Kata Hueningkai dengan nada ketakutan.
"Gua beliin pistol yang baru terus pisau yang kemaren lu pengen beli itu, mau gak?" Tanya Mark sambil menaik turunkan alisnya dan menatap Hueningkai. Hueningkai tersenyum seram dan mengangguk setuju.
"Ok, tolong ya kai.." Ucap Jaehyun. Hueningkai pun tersenyum dan pergi dari tempat itu untuk membujuk Bos mereka.
"Mark, lu yakin Hueningkai bisa bujuk Bos?" Tanya Doyoung. Taehyun, Beomgyu, dan Yeonjun yang mendengarnya pun tertawa keras.
"Sebenarnya Hueningkai itu penakut. Sama kecoa aja takut bahahah.." Kata Yeonjun dan tertawa lagi. Tapi tiba-tiba Dia berhenti tertawa dan menatap Doyoung dengan tatapan kosong.
"Tapi...sekali kalian menyuruhnya untuk melakukan sesuatu, dan ada imbalannya....Dia akan berusaha untuk melakukan tugasnya mati-matian, bahkan jika harus dihukum atau harus membunuh." Lanjut Yeonjun dengan nada menyeramkan. Taehyun lalu mendengus dan memperbaiki sikap duduknya untuk menatap Doyoung. Disatu sisi, Doyoung mulai ketakutan karena dua orang yang menatapnya itu.
"Asalkan imbalannya itu adalah barang yang dia suka...seperti pistol, pisau, atau senjata tajam lainnya. Oh! Tapi aku baru ingat, Hueningkai mempunyai koleksi bola mata...jadi kalau kalian kasih bola mata baru, Dia pasti mau." Semua orang kecuali Yeonjun, Soobin, Beomgyu, dan Taehyun terkejut karena informasi baru itu.
"B-bola mata?" Tanya Haechan dengan nada ketakutan. Beomgyu menatapnya dan mengangguk.
"Wah! Kalian gak bilang kalau Dia punya koleksi bola mata! Gua boleh lihat?" Beomgyu yang mendengar permintaan Jaehyun pun mengangguk dan pergi ke kamar Hueningkai untuk mengambil koleksi bola mata itu. Tidak lama kemudian, Dia sudah kembali di ruang kumpul sambil memegang sebuah kotak hitam. Jaehyun pun membuka kotak tersebut dan menggumamkan sebuah "woah".
KAMU SEDANG MEMBACA
Together || BTS × NCT × TXT
AçãoKata kuncinya adalah kita bisa! Dengan semangat kebersamaan, kita bisa lakukan apa saja. Cerita tentang kebersamaan sekelompok laki-laki kuat. Dimana kebersamaan membuat mereka sadar, bahwa tidak ada yang tak mungkin jika mereka terus bersama.