Chapter 8: Knife and Blood

93 18 4
                                    

𝘞𝘢𝘳𝘯𝘪𝘯𝘨:
𝘛𝘳𝘪𝘨𝘨𝘦𝘳𝘦𝘥 𝘸𝘢𝘳𝘯𝘪𝘯𝘨 ⚠️

2 hari berlalu. Ya, hari ini adalah hari terakhir Hueningkai berlatih.

Kemarin, Hueningkai gagal lagi. Benda-benda tajam itu berterbangan dengan semakin cepat dan alat itu berputar dengan lebih cepat lagi. Bahkan Hueningkai sampai pingsan karena gerakannya yang terlalu cepat dan banyak menguras tenaga.

"Kai, lu kemarin sampai pingsan loh, lu yakin mau lanjut latihan? Gua gamau lu terluka gara-gara gua.." Kata Jaehyun ketika melihat Hueningkai keluar dari kamarnya dan berniat untuk pergi ke ruang latihan.

"Iya Hyung. Gua bukan orang yang suka ingkar janji, so yeah". Jawab Hueningkai sambil tersenyum.

"Ok..tapi kalo lu sampai pingsan lagi..aduh beneran gua merasa bersalah.."

"Gapapa Hyung..udah aku latihan dulu ya, dah!" Hueningkai pun berlari menuju ruangan latihan tersebut.

Sesampainya di ruang latihan, seperti biasa, Dia meletakkan tasnya diatas sebuah meja, dan mulai melakukan pemanasan. Setelah itu, Dia mulai meninju alat tersebut, dan benda-benda tajam pun juga mulai berterbangan kearahnya.

Kali ini, Hueningkai sudah mulai handal dalam latihan itu. Kamera tersebut juga hampir lepas.

Dia menendang benda tersebut dan kakinya hampir tertusuk, tapi untung karena Hueningkai memiliki refleks yang cepat, Dia bisa menghindarinya.

Dan akhirnya kamera tersebut terlepas dalam waktu hanya 1 jam. Hueningkai pun melompat-lompat sambil mengepalkan satu tangannya diatas kepalanya karena terlalu senang.

"Selamat." Hueningkai membalikkan badannya dan melihat Bosnya yang sudah berada di dalam ruangan latihan itu sambil bertepuk tangan.

"Terimakasih Bos." Sahutnya sambil menunduk dan tersenyum. Orang itu berjalan kearah Hueningkai dan memegang pundaknya.

"Ada yang luka?"

"Tidak ada Bos."

"Kalau gitu saya keluar dulu." Dia pun keluar dari ruangan itu dan Hueningkai tersenyum karena Bos mereka sudah mulai menunjukkan kepeduliannya.

Hueningkai pun mengambil tasnya dan keluar dari ruangan latihan itu.

°°°°°°°

"Hyung!" Teriak Hueningkai setelah Dia sampai di ruang bebas. Semua orang yang ada diruangan itu menoleh dan melihat Hueningkai yang berteriak sambil tersenyum.

"Hyung! Aku berhasil!"

"Woah! Selamat Kai!" Kata Jaehyun sambil tersenyum. Yeonjun langsung memeluk Hueningkai yang tadi berteriak itu.

"Kai, sesuai janji gua, gua akan beliin lu barang yang lu mau. Selamat ya!" Ucap Mark, menghampiri Hueningkai dan memeluknya.

"Ok Hyung. Beli pistolnya yang tipe sonic 254 ya, terus kalau yang pisau itu dijualnya di Russia Hyung. Hyung suruh Johnny Hyung aja! Mereka lagi di Russia kan? Bilangin mereka Hyung, pisaunya yang tipe traktur, warnanya warna warni, suruh mereka pilih yang paling tajam ya Hyung! Sekali lagi makasih Hyung!"

"Wow, ribet ya..."

"Yah Hyung...aku kan suka barang kayak gitu.." Ucap Hueningkai menanggapi perkataan Taeyong. Mereka semua tertawa dan melanjutkan aktivitas mereka masing-masing.

"Oh iya, Jaehyun Hyung, kakinya gimana? Udah sembuh?" Tanya Beomgyu.

"Belum Gyu-

"Lah kok lu yang jawab? Yang sakit kan gua!" Kata Jaehyun memotong perkataan winwin. Winwin memeletkan lidahnya kearah Jaehyun dan berniat untuk berlari, tapi Dia ingat bahwa Jaehyun tidak bisa berlari.

Together || BTS × NCT × TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang